Saputra, Mhd. Raditya Sowan (2017) Identifikasi Karakter Beberapa Aksesi Tanaman Kenikir (Cosmos sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan negara tropika yang memiliki tingkat keanekaragaman sayuran cukup tinggi. Tanaman lokal di Indonesia banyak yang belum dikonsumsi sebagai bahan pangan yang kaya zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan. Sayuran indigenous khususnya di Indonesia, sudah lama dikonsumsi, terutama oleh masyarakat Jawa. Di Jawa Timur salah satu sayuran indigenous yang biasa dikonsumsi adalah kenikir. Tanaman kenikir biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap pada sajian pecel atau urap. Bagian tanaman yang biasa dikonsumsi adalah daun mudanya. Kenikir memiliki potensi untuk dikembangkan, namun pada umumnya sayuran tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat umum secara luas dan biasanya sayuran ini hanya terdapat di pasar lokal. Penelitian dilakukan di glasshouse Fakultas Tekonologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kota Malang dengan ketinggian tempat 500 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017 - Juni 2017. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini ialah lima aksesi tanaman kenikir, Lumajang AK2 (P1), Lumajang AK1 (P2), Sleman AK2 (P3), Sleman AK1 (P4), Bogor AK1 (P5). Variabel pengamatan kuantitatif meliputi tinggi tanaman (cm), panjang akar (cm), luas daun (cm2), jumlah cabang (buah), bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman (g), diamati sebanyak lima kali. Sedangkan variabel kualitatif terdiri dari tipe pertumbuhan, pewarnaan anthocyanin, jumlah anak daun, warna primer dan sekunder ray floret, serta benutuk ray floret. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam (ANOVA). Bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Kemudian dilanjutkan dengan Analisis Cluster untuk melihat kekerabatan antar aksesi dengan cara mengkombinasikan hasil dari variabel kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, analisis menunjukkan aksesi berpengaruh terhadap karakter tinggi tanaman, luas daun, jumlah cabang, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Dari segi karakteristik juga aksesi berpengaruh pada pewarnaan anthocyanin batang, warna ray floret, serta bentuk ray floret. Secara keseluruhan berdasarkan analisis kekerabatan, dari lima aksesi tanaman kenikir dapat dibentuk tiga klaster.Klaster 1 terdiri dari Lumajang AK2, klaster 2 terdiri dari Sleman AK2 dan klaster 3 terdiri dari Lumajang AK1, Sleman AK1 dan Bogor AK1. Aksesi-aksesi yang menunjukkan kekerabatan paling dekat adalah Sleman AK1 dengan Bogor AK1, sedangkan aksesi yang menunjukkan kekerabatan paling jauh adalah Lumajang AK2 dengan Bogor AK1.
English Abstract
Indonesia is a tropical country that has a high level of vegetable diversity. Many local plants in Indonesia have not been consumed as food rich in substances that benefit the body and health. Indigenous vegetables, especially in Indonesia, have long been consumed, especially by the Java community. In East Java, one of the most commonly consumed indigenous vegetables is kenikir. Kenikir plants are usually consumed as a complement to serving pecel or urap. The usual part of the plant that has been consumed is its young leaf. Deeds have the potential to be developed, but in general these vegetables are not widely known by the general public and usually these vegetables are only found in the local market. The research was conducted in glasshouse Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University, Ngijo Village, Karangploso Subdistrict, Malang City with altitude of place 500 m asl. This research was conducted in April 2017 - June 2017. This research used the Completely Randomized Design (RAL) method with four replications. The treatments used in this research are five accessions of crop, Lumajang AK2 (P1), Lumajang AK1 (P2), Sleman AK2 (P3), Sleman AK1 (P4), Bogor AK1 (P5). Quantitative observation variables include plant height (cm), root length (cm), leaf area (cm2), number of branches (fruit), fresh weight of plant (g), dry weight of plant (g), observed five times. While the qualitative variables consist of growth type, anthocyanin staining, number of child leaves, primary color and secondary ray floret, and ray floret benutuk. The data of the observations were then analyzed statistically using the variance (ANOVA). If the test results obtained a real difference then continued with the test of the Least Significance Difference (LSD) at the level of 5%. Then proceed with Cluster Analysis to see kinship between accessions by combining the results of qualitative and quantitative variables. Based on the results of the research, the analysis showed that accession had an effect on plant height character, leaf area, number of branch, fresh weight of plant, and dry weight of plant. In terms of characteristics also accession effect on stem anthocyanin staining, ray floret color, and ray floret form. Overall, based on kinship analysis, from five accessions of crops can be formed three clusters. KKaster 1 consists of Lumajang AK2, cluster 2 consists of Sleman AK2 and cluster 3 consists of Lumajang AK1, Sleman AK1 and Bogor AK1. The closest kinship accessions are Sleman AK1 with Bogor AK1, while the accession that shows the most distant kinship is Lumajang AK2 with Bogor AK1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/467/051710654 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.3 Edible leaves, flowers, stems |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 12 Dec 2017 06:51 |
Last Modified: | 02 Dec 2020 13:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6875 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |