Muarif, Fadil (2017) Pengaruh Waktu Penyerbukan Dan Proporsi Bunga Betina Dengan Bunga Jantan Terhadap Hasil Dan Kualitas Benih Melon (Cucumis melo L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Proses polinasi menggunakan serbuk sari dengan viabilitas yang baik serta stigma mencapai masa reseptif dan siap menampung polen. Jumlah polen sangat dipengaruhi oleh jumlah populasi tetua jantan yang ada. Petani benih melon sering melakukan penyerbukan dengan perbandingan bunga jantan dengan bunga betina tidak hanya 1:1 tetapi juga 1:2 dan 1:3 untuk menghemat sumber jantan. Waktu yang digunakan untuk penyerbukan antara pukul 06.00 sampai pukul 11.00. Apabila penyerbukan tidak dilakukan pada waktu kematangan bunga yang optimum, dapat terjadi tidak terbentuknya buah atau bentuk buah yang tidak normal. Gejala itu merupakan suatu kendala yang dapat menyebabkan kegagalan dalam penyerbukan dan pembuahan baik alami maupun buatan, dan akhirnya dapat mengakibatkan gagalnya produksi buah dan pembentukan benih. Dalam produksi benih melon, keberhasilan polinasi dipengaruhi oleh kematangan dari bunga jantan dan bunga betina itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan waktu yang sesuai dalam melakukan polinasi untuk melihat reseptifitas stigma dan viabilitas polen pada tingkat yang sama. Perbandingan jumlah dalam bunga jantan dengan bunga betina yang digunakan dalam proses polinasi juga sangat penting untuk menghasilkan jumlah biji dengan kualitas yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat reseptivitas dan jumlah polen yang dapat ditampung oleh stigma tanaman melon pada waktu tertentu untuk menghasilkan benih dengan kualitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu penyerbukan dan proporsi bunga betina dengan bunga jantan terhadap hasil dan kualitas benih melon. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat perbedaan hasil dan kualitas benih melon pada waktu penyerbukan dan proporsi bunga betina dengan bunga jantan. Penelitian dilaksanakan di kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang pada bulan Februari sampai bulan Mei 2017. Bahan yang digunakan untuk penelitian terdiri dari bahan tanam bibit melon induk jantan dan induk betina. Bahan yang digunakan dalam proses budidaya berupa mulsa plastik hitam perak, ajir bambu, pupuk NPK, pupuk kompos, insektisida, fungisida, penjepit seng, kertas koran, dan benang penanda. Peralatan yang digunakan dalam penelitian berupa gembor, cangkul, sabit, cutter, pinset, nampan plastik, handuk, jangka sorong, roll meter, timbangan, sprayer, gunting, alat tulis, penggaris, plakat nama, dan kamera digital. Metode penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial meliputi 2 faktor perlakuan yang diulang 4 kali, yaitu faktor pertama adalah pengaruh waktu penyerbukan tanaman. Perlakuan yang diberikan terdiri atas: (W1) pukul 06.00-07.00, (W2) pukul ii 08.00-09.00, dan (W3) pukul 10.00-11.00. Faktor kedua adalah proporsi bunga betina dengan bunga jantan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari: (P1) 1 bunga jantan : 1 bunga betina, (P2) 1 bunga jantan : 2 bunga betina, dan (P3) 1 bunga jantan : 3 bunga betina. Pengamtan terdiri dari pengamatan panen yang meliputi hasil buah, kualitas buah, hasil benih, dan kualitas benih. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) taraf 5%. Jika perlakuan menunjukan pengaruh yang nyata terhadap hasil pengamatan, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji beda nyata (BNJ) pada taraf 5%. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan waktu penyerbukan memberikan pengaruh nyata terhadap bobot buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, bobot benih pertanaman, persentase benih bernas, bobot 100 biji, keserempakan perkecambahan, dan daya kecambah. Penyerbukan yang dilakukan pukul 06.00 WIB memberikan hasil yang lebih baik dari pada perlakuan waktu penyerbukan yang lain. Proporsi bunga betina dengan bunga jantan juga memberikan pengaruh nyata terhadap bobot buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, bobot benih per tanaman, persentase benih bernas, bobot 100 biji, keserempakan perkecambahan, dan daya kecambah. Proporsi 1 bunga betina dengan 1 bunga jantan memberikan hasil yang lebih baik dari pada perlakuan proporsi bunga betina dengan bunga jantan yang lain. Interaksi antara waktu penyerbukan dan proporsi bunga betina dengan bunga jantan menunjukan pengaruh nyata terhadap jumlah benih per tanaman. Interaksi antara waktu penyerbukan pukul 06.00 dan proporsi 1 bunga betina dengan 1 bunga jantan memberikan hasil yang lebih baik dari pada kombinasi perlakuan yang lain.
English Abstract
Pollination using pollen with good viability and stigma reaches a receptive and ready to collect pollen. The amount of pollen is strongly influenced by the amount of the existing population of male elders. Melon seed farmers often pollinate male flowers by comparison with the female flowers which is not only 1: 1 but also 1: 2 and 1: 3 to save the source of the male. Time used for pollination is between 06.00 to 11.00. If pollination is not done at the time of optimum ripeness interest, there can be no fruit which is produced or the shape of produced fruit is not normal. The symptoms of an obstacle that can cause failure of pollination and fertilization in both natural and artificial, and ultimately can lead to failure of the production of fruit and produced seed. In the melon seed production, pollination success is influenced by the maturity of male flowers and female flowers itself. Therefore we need an appropriate time to do pollination to see the stigma receptivity and pollen viability at the same level. Comparison of the amount of the male with the female flowers are used in the pollination process is also very important to produce the number of seeds with good quality. This study will be conducted to determine the level of receptivity and the amount of pollen that can be accommodated by the stigma at a certain time on melon crop to produce seeds with good quality. The purpose of this ,,study will be to determine the effect of time and the proportion of female flowers pollinated by the male flowers on the yield and quality of melon seed. There is a proposed hypothesis is that differences in yield and quality of melon seeds at a time and the proportion of female flowers pollinated by the male flowers. The research conducted in the Field trials Agriculture Faculty of Brawijaya University, Jatimulyo, Malang from February to May 2017. Materials used for the study consisted of melon seedling planting material and the male parent and a female parent materials used in the cultivation process in the form of black plastic mulch silver, bamboo stakes, NPK fertilizer, compost fertilizer, insecticide, fungicide, zinc clamp, newsprint, and thread marker. Tools used in the research is a hype, hoe, sickle, cutter, tweezers, plastic trays, towels, calipers, roll meters, scales, sprayer, scissors, stationery, ruler, name plaques, and digital cameras. This research method uses factorial experiment with a factorial randomized block design includes 2 factors are repeated 4 times, the first factor is the influence of crop pollination time. Treatments consisted of: (W1) at 6:00 to 7:00, (W2) at 8:00 to 9:00, (W3) at 10:00 to 11:00. The second factor is the proportion of female flowers with male flowers. The treatment consisted of: (P1) iv 1 male flowers ♂: 1 ♀ female flowers, (P2) 1 male flowers ♂: 2 ♀ female flowers, and (P3): 1 the male flowers ♂: 3 ♀ female flowers. Observations in the observation of the harvest is divided into fruit set, fruit quality, seed yield, and seed quality. Data were obtained from observations then analyzed by using analysis of variance (ANOVA) level of 5%. If treatment showed significant effect on the results of observations, then tested further by using honestly significant difference test at the 5% level. From the result of reasearch conducted pollination time can be concluded significant effect on the amount of planting fruit weight, fruit length, fruit diameter, weight of seed planting, seed pithy percentage, 100 seed weight, germination synchrony, and germination. Pollination is carried out 06.00 am gives better result than other treatments pollination time. The proportion of female flowers with male flowers also provide a real influence on planting fruit weight, fruit length, fruit diameter, weight of seed planting, seed pithy percentage, 100 seed weight, germination synchrony, and germination. The proportion of female flower 1 to 1 male flower give better results than the proportion of female flowers treated with another male flowers. The interaction between the proportion of female flowers with male flowers and pollination time showed significant effect on number of seed planting. The interaction between the proportion of female flower 1 ti 1male flowers and pollination 06.00 am give better results than other treatment cobinations.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/632/051710848 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.52 Production of seeds, bulbs, tubers, new varieties |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 12 Dec 2017 03:15 |
Last Modified: | 03 Jan 2022 03:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6837 |
Preview |
Text
Bagian Depan.pdf Download (325kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (152kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (386kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (301kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (182kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (146kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (129kB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |