Faizin, Nurul (2017) Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Nilai Tambah Agroindustri Minuman Sari Buah Naga (Kasus di Kecamatan Kepanjen dan UD. Indra Rasa Kurnia Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Buah naga adalah sejenis tanaman nightblooming cactus. Berasal dari Amerika Latin, Chile, Argentina, Peru dan Mexico. Buah naga berdaging buah merah lebih menarik minat pengusaha untuk dikembangkan, karena rasanya lebih manis dari jenis isi berwarna putih. Jenis ini adalah jenis hybrid dari Taiwan. (Suartha, 2009). Prospek buah naga di pasar domestik cukup baik karena penggemarnya berangsur-angsur meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya buah naga di supermarket atau pasar swalayan di beberapa kota di Indonesia. Pada pertengahan tahun 2000, buah naga yang di impor dari Thailand banyak ditemukan di beberapa swalayan di Jakarta, dan lambat laun merambah hingga ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Denpasar, dan Semarang (Kristanto, 2008). Kebun buah naga di Kabupaten Malang ditemukan di Kecamatan Bululawang, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Kromengan dan di Kecamatan Kepanjen. Tanaman buah naga di Kecamatan Kepanjen sebagai lokasi penelitian banyak ditemukan dalam bentuk tanaman pengisi pekarangan rumah dalam jumlah yang kecil. Tetapi meskipun demikian usahatani buah naga di Kecamatan Kepanjen perlu dilakukan analisis kelayakan untuk mengukur tingkat kelayakan usahatani buah naga di Kecamatan Kepanjen. Buah naga tidak memiliki daya simpan yang lama atau cepat rusak, kerusakan bisa berupa kerusakan mekanis yang di akibatkan oleh kesalahan perlakuan saat pemanenan buah maupun kerusakan fisiologis akibat aktivitas buah itu sendiri. Untuk itu, pengolahan lebih lanjut dilakukan agar umur simpan bisa menjadi lebih lama meskipun sudah berubah kedalam bentuk produk olahan, di samping itu juga agar nilai jual dari buah naga itu sendiri bisa menjadi lebih tinggi. Pengolahan buah naga di Kecamatan Kepanjen dilakukan oleh UD. Indra Rasa Kurnia. UD. Indra Rasa Kurnia merupakan badan usaha atau produsen yang buah naga yang sekaligus melakukan kegiatan pengolahan buah naga menjadi olahan produk minuman sari buah naga. Badan usaha ini bertempat di Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kegiatan pengolahan dilakukan karena rendahnya harga jual buah naga di tingkat petani saat panen, sehingga harus ada cara bagaimana meningkatkan nilai jual buah naga, yaitu dengan cara merubahnya kedalam bentuk lain yang menarik bagi konsumen. Berdasarkan uraian di atas, dirasa penting dilakukan penelitian tentang kelayakan usahatani buah naga di Kecamatan Kepanjen dan analisis nilai tambah agroindustri minuman buah naga yang di lakukan oleh UD. Indra Rasa Kurnia untuk mengetahui berapa tingkat kelayakan usahatani buah naga dan berapa nilai tambah yang di dapatkan dari usaha pengolahan buah naga, jika memang layak usaha ini bisa dilanjutkan tetapi bila tidak harus ada pengolahan lain yang yang bisa membuat perusahaan mendapatkan keuntungan. iii Tujuan dalam penelian ini antara lain: (1) Menganalisis kelayakan usaha tani buah naga di Kecamatan Kepanjen. (2) Menganalisis kelayakan usaha pengolahan minuman sari buah naga di UD. Indra Rasa Kurnia. (3) Menganalisis nilai tambah yang diperoleh dalam pengolahan buah naga menjadi minuman sari buah naga di UD. Indra Rasa Kurnia. Metode penentuan Kecamatan Kepanjen sebagai lokasi penelitian analisi kelayakan usahatani dilakukan secara purposive, sesuai tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani buah naga, disamping itu karena di Kecamatan Kepanjen terdapat perusahaan pengolahan buah naga. Penentuan sampel petani buah naga di Kecamatan Kepanjen menggunakan metode sensus yaitu menjadikan semua populasi sebagai sampel karena sedikitnya jumlah petani buah naga di kecamatan ini yaitu hanya 5 orang. Sedangkan pemilihan lokasi penelitian kelayakan usaha dan nilai tambah juga dilakukan secara purposive, penelitian dilakukan di agroindustri minuman sari buah naga UD. Indra Rasa Kurnia dengan pertimbangan perusahaan ini memiliki kebun buah naga milik pribadi dan kemudian mengolah sebagian hasil panen menjadi produk buah naga olahan. Perusahaan ini terletak di Jl. Raya G. Kawi 31, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan usahatani buah naga di Kecamatan Kepanjen, serta menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan usaha dan nilai tambah sari minuman buah naga. Analisis kelayakan usahatani buah naga menggunakan analisis NPV, IRR, Net B/C Ratio dan Payback Periode, analisis kelayakan agroindustri menggunakan analisis R/C Ratio. Sedangkan analisis nilai tambah yang digunakan adalah analisis nilai tambah metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV dari usahatani buah naga di Kecamatan Kepanjen selama 15 tahun pada tingkat suku bunga 6,25% (Suku bunga deposito Bank Jatim) diperoleh nilai sebesar Rp 503.532.374, nilai Net B/C Ratio sebesar 4,14 dan IRR sebesar 25,96%. Semua kriteria tersebut menunjukkan bahwa usahatani buah naga di Kecamatan Kepanjen layak dijalankan dengan nilai payback periode sebesar 4,68 tahun atau 4 tahun 8 bulan. Sedangkan tingkat kelayakan agroindustri minuman sari buah naga menunjukkan nilai R/C Ratio sebesar 1,21 yang artinya agroindustri ini layak dijalankan. Hasil analisis nilai tambah agroindustri minuman sari buah naga ini diperoleh nilai rasio nilai tambah sebesar 29,53% yaitu dengan nilai tambah sebesar Rp 11.517,50,-/kg bahan baku. Nilai tambah yang diperoleh agroindustri ini termasuk dalam kategori sedang.
English Abstract
Dragon fruit is a kind of nightblooming cactus. Derived from Latin America, Chile, Argentina, Peru and Mexico. Red Dragon fruit is more interesting to the entrepreneurs to be developed, because it tastes is sweeter than the white drafgon fruits. This type is a hybrid type from Taiwan. (Suartha, 2009). The prospect of dragon fruit in the domestic market is quite good as its fans gradually increase. This can be seen by the large amount of dragon fruit at supermarkets in several cities in Indonesia. In 2000, dragon fruit imported from Thailand was found at some supermarkets in Jakarta, and gradually extended to several major cities in Indonesia such as Surabaya, Denpasar, and Semarang (Kristanto, 2008). In Malang, the dragon fruit farm is found in Bululawang Sub-District, Sumbermanjing Wetan Sub-District, Kalipare Sub-District, Kromengan Sub-district and Kepanjen Sub-district. Dragon fruit plants in Kepanjen Sub-district as research sites are found in as home filler plants in small quantities. But even so dragon fruit farming in Kepanjen Sub-district needs to be analyze to measure the feasibility level of dragon fruit farming in Kepanjen Sub-district. Dragon fruit does not have a long time of store or quickly damaged, the damage can be mechanical damage caused by mistakes when harvesting fruit and physiological damage due to the activity of the fruit itself. For that, further processing is needed so that life store can be longer although it has changed into the form of processed products, in addition to increase the value of the dragon fruit. Dragon fruit processing in Kecamatan Kepanjen done by UD. Indra Rasa Kurnia. UD. Indra Rasa Kurnia is a business entity or producer that develope the dragon fruit farming and also have dragon fruit processing activity to process dragon fruit into juice product. This business entity is located in Talangagung Village, Kepanjen Sub-district, Malang Regency. Processing is needed because of the low price of dragon fruit at farmer level during harvest, so there must be a way how to increase dragon fruit value, that is by changing it into another form that appeals to the consumer. Based on the above description, it is important to do research on analysis of business feasibility and value added at dragon fruit drink agroindustry which is done by UD. Indra Rasa Kurnia to know the faesibility level of dragonfruit farming and how much added value obtained from the dragon fruit processing business, if it is feasible this business can be continued but if not faesible there should be other processing which can make the company profit. The objectives of this research are: (1) To analyze the feasibility of dragon fruit farming business in Kepanjen Sub-district. (2) To analyze feasibility of dragon fruit juice processing business in UD. Indra Rasa Kurnia. (3) Analyze the added value obtained in processing dragon fruit into dragon fruit juice drink in UD. Indra Rasa Kurnia. v Location determination method at UD. Indra Rasa Kurnia is done purposively, with the consideration that this agroindustry has a dragon fruit farm with an area of 13.000 m2. Sample determination method of dragon fruit farmer in Kecamatan Kepanjen using census method because at least number of dragon fruit farmers in this district that is only 5 people. This study aims to analyze the cost, income, profit, feasibility of dragon fruit farming in Kepanjen Sub-district, and analyze the cost, revenue, profit, business feasibility and value added of dragon fruit juice. Feasibility analysis of dragon fruit farming using NPV analysis, IRR, Net B/C Ratio and Payback Period, agroindustry feasibility analysis using R/C Ratio analysis. While the added value analysis used is the value added analysis of Hayami method. The results showed that the NPV value of dragon fruit farming in Kepanjen Sub-district for 15 years at the interest rate of 6.25% (Interest Rate of Bank Jatim deposit) obtained of Rp 503.532.374, Net B/C Ratio value of 4,14 And IRR of 25.96%. All these criteria indicate that the dragon fruit farm in Kepanjen Sub-district is feasible to be developed. While the payback period value is 4.68 years or 4 years 8 months. While the feasibility level of dragon fruit essence drinks agroindustry shows the value of R/C Ratio of 1.21 which means that this agroindustry is feasible to be developed. The results of value added analysis of dragon fruit juice agroindustry obtained value added ratio of 29.53% with added value of Rp 11,517.50, - / kg of raw materials. The added value obtained by this agroindustry is in the medium category.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/630/051710846 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 12 Dec 2017 02:57 |
Last Modified: | 01 Dec 2020 09:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6832 |
Actions (login required)
View Item |