Structur-Conduct-Performance (SCP) Pemasaran Ikan Gurame (Osphronemous Goramy) Di Kabupaten Jember

Wildan, Nisrabul (2017) Structur-Conduct-Performance (SCP) Pemasaran Ikan Gurame (Osphronemous Goramy) Di Kabupaten Jember. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten jember merupakan daerah dengan prospek yang baik dalam sektor perikanan khususnya pada budidaya ikan air tawar. Upaya pengembangan usaha perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar dan budidaya ikan air payau difokuskan pada peningkatan produksi dan produktifitas dengan menetapkan teknologi tepat guna yang lebih menguntungkan. Salah satu jenis ikan budidaya air tawar dengan produksi yang cukup tinggi dan terus meningkat dari tahun 2009 – 2013 adalah ikan gurame. Melihat potensi produksi ikan gurame pada Kabupaten Jember yang terus meningkat dari tahun ke tahun, maka perlu adanya pemasaran yang efisien yang menguntungkan semua lembaga pemasaran. Kerangka untuk mengetahui bagaimana pasar berjalan dengan fair dan efisien dalam sistem pemasaran dapat dilakukan melalui pendekatan struktur, tingkah laku, dan penampilan pasar (SCP). Tujuan dari penelian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis struktur, perilaku, dan kinerja pasar. Metode pengambilan sampel menggunakan Snowball sampling (Pedagang perantara ke pembudidaya ikan gurame dan konsumen ikan guram), dan sampling jenuh (pedagang perantara). Jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan data digunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan dekriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan SCP. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Struktur pasar ikan gurame di Kabupaten Jember berdasarkan jumlah penjual dan pembeli, pada saluran ke 1 dapat diidentifikasi untuk hubungan pembudidaya ikan dengan pedagang besar mengarah pada duopsoni dan untuk hubungan pedagang besar dengan suplier mengarah pada duopoli. Pada saluran ke 2 dapat diidentifikasi untuk hubungan pembudidaya ikan dengan pedagang pengepul mengarah pada oligopsoni dan untuk hubungan pedagang pengepul dengan restoran atau kolam pemancingan mengarah pada oligopoli. Pada saluran ke 3 dapat diidentifikasi untuk hubungan pembudidaya ikan dengan pedagang pengepul mengarah pada oligpsoni, untuk hubungan pedagang pengepul dengan pedagang pengecer belum dapat diidentifikasi karena jumlah penjual dan pembeli memiliki jumlah yang sama-sama sedikit yaitu 3 pembeli dan 3 penjual, dan untuk hubungan pedagang pengecer dengan konsumen mengarah pada oligopoli. Pada saluran ke 4 dapat diidentifikasi untuk hubungan pembudidaya ikan dengan pedagang pengecer mengarah pada monopsoni dan untuk hubungan pedagang pengecer dengan konsumen mengarah pada monopoli. Menurut alat analisis konsentrasi pasar, struktur pasar ikan gurame di Kabupaten Jember berdasarkan pangsa pasar mengarah pada duopsoni (pedagang besar) dan oligopsoni konsentrasi ketat (pedagang pengepul dan pedagang pengecer), sedangkan berdasarkan uji IHH struktur pasar pada tiap lembaga pemasaran (pedagang besar, pedagang pengepul, dan pedagang pengecer) mengarah pada oligopsoni. Tingkat diferensiasi produk ikan gurame tergolong rendah karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produk yang dijual oleh pedagang perantara. Terdapat hambatan keluar masuk pada pemasaran ikan gurame. Informasi pasar lebih dikuasai oleh pedagang perantara dari pada pembudidaya ikan selaku produsen sehingga informasi pasar tidak merata. Terdapat empat saluran pemasaran ikan gurame di Kabupaten Jember yaitu 1) pembudidaya ikan → pedagang besar → suplier; 2) pembudidaya ikan → pedagang pengepul → restoran/rumah makan dan kolam pemancingan; 3) pembudidaya ikan → pedagang pengepul → pedagang pengecer → konsumen; 4) pembudidaya ikan -→ pedagang pengecer → konsumen. Perilaku pasar pada pemasaran ikan gurame di Kabupaten Jember, penentuan harga ditentukan oleh pedagang perantara (pedagang besar, pedagang pengepul, dan pedagang pengecer) karena informasi pasar lebih dikuasai oleh pedagang perantara (pedagang besar, pedagang pengepul, dan pedagang pengecer). Tidak terdapat promosi penjualan kusus yang dilakukan oleh pedagang perantara, promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut. Terdapat taktik yang dilakukan oleh pedagang perantara seperti melakukan peminjaman pakan ikan kepada pembudidaya ikan untuk melakukan pendekatan dengan pembudidaya ikan agar terjalin hubungan emosional dengan tujuan ikan hasil panen pembudidaya ikan dijual kepada pedagang perantara secara berkelanjutan. Tidak terdapat kolusi antar pedagang dalam pemasaran ikan gurame di Kabupaten Jember. Penampilan pasar pada pemasaran ikan gurame di Kabupaten Jember, berdasarkan distribusi marjin masih tergolong efisien karena nilai farmer share pada pada tiap saluran memiliki nilai lebih besar dari pada persen margin sehingga secara otomatis untuk nilai share harga yang diterima pembudidaya ikan juga bisa dikatakan efisien. Berdasarkan perhitungan share biaya pemasaran dan share keuntungan pemasaran terindikasi belum efisien karena nilai share biaya dan share keuntungan pada pedagang perantara tidak merata. Berdasarkan nilai efisiensi pemasaran (menurut Soekartawi) disimpulkan bahwa pada tiap saluran maupun tiap lembaga pemasaran ikan gurame tergolong efisien karena didapatkan nilai yang tergolong rendah.

English Abstract

Jember Regency has good prospect in freshwater fish farming sector especially gouramy fish. Marketing is an activity to meet the needs in a profitable way that all marketing agencies should be fair and efficient, a framework is needed to find out how the marketing system works in a fair and efficient way through a structure, conduct, and performance approach. This study aims to analyze the market structure, market conduct, and market performance on the marketing of gouramy in Jember Regency. The research method used is descriptive qualitative and quantitative with the analysis tool using structure, conduct, and performance approach. The population in this research is fish farmer, middleman, and consumer that exist in area of gouramy center that is Umbulsari, Semboro, and Gumukmas District. Sampling used was saturated sampling for the middleman, while snowball sampling for fish farmers. The results show that the market structure of gouramy fish leads to imperfect competition market, where the number of sellers and buyers are unbalanced, market concentration is high, product differentiation is low, there are barriers to entry and exit to the market, and market information is uneven. Market conduct indicates a process of price determination in wich the middleman as price makers and fish farmers as price takers, no sales promotion, and tactics by middleman in marketing gouramy. The performance of the gouramy market shows the distribution of margin, the share received by the farmers, and the marketing efficiency is still relatively efficient, but the share of costs and profits are inefficient.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/636/051707090
Uncontrolled Keywords: Ikan Gurame, Pemasaran, Struktur-Perilaku-Penampilan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.8 Managemet of marketing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 11 Dec 2017 03:01
Last Modified: 08 Dec 2020 23:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6755
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item