Analisis Perbedaan Kadar Logam Berat Pb pada Tiram Crassostrea iredalei dan Kerang Darah Anadara Granosa dari Pantai Kandang Semangkon, Kabupaten Lamongan

Kurniawan, Insan (2017) Analisis Perbedaan Kadar Logam Berat Pb pada Tiram Crassostrea iredalei dan Kerang Darah Anadara Granosa dari Pantai Kandang Semangkon, Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tiram (Crassostrea iredalei) dan kerang darah (Anadara granosa) dapat ditemukan di Perairan Pantai Kandang Semangkon Kabupaten Lamongan dan merupakan salah satu bahan pangan bagi masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kandungan logam Pb pada tubuh tiram Crassostrea iredalei dan kerang darah Anadara granosa dari perairan pantai Kandang Semangkon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017. Pengambilan sampel tiram dan kerang darah dilakukan di 2 stasiun yaitu stasiun 1 (area pemukiman) dan stasiun 2 (area reklamasi) dengan 3 kali ulangan waktu (setiap bulan). Kadar logam Pb di ukur dari whole body tiram dan kerang darah di Laboratorium Kimia, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Disamping itu juga dilakukan pengukuran kualitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas dan TOM) sebagai data pendukung. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan analisis data Uji-T. Kadar logam berat Pb pada Kerang (Anadara granosa) lebih tinggi 6,9% daripada Tiram (Crassostrea irredalei). Kadar logam berat Pb pada Kerang darah masih di atas baku mutu untuk organisme perairan. Kadar Pb tertinggi pada kerang diperoleh dari stasiun 2 yaitu di pantai dekat pelabuhan sebesar 0.1606 mg/l dan kadar Pb terendah diperoleh di stasiun 1 (wilayah dekat pemukiman) sebesar 0.0606 mg/l. Kadar Pb pada Tiram tertinggi diperoleh pada stasiun 2 yakni 0.0814 mg/l. Kadar Pb pada kerang di kedua stasiun dan tiram dari stasiun 2 masih lebih tinggi dari baku mutu Pb untuk organisme perairan. Sumber Pb di stasiun 2 diduga berasal dari aktifitas nelayan seperti pengecatan kapal. Tingginya Pb pada kerang karena kerang dapat berpindah tempat sehingga selalu berada di dalam air. Sedangkan tiram mengalami fase kering pada saat air surut. Kadar Pb pada tiram dari stasiun 1 (wilayah pemukiman) lebih rendah dari baku mutu Pb untuk organisme yakni sebesar 0.0387 mg/l. Dengan demikian tiram dari wilayah pemukiman di perairan Kandang Semangkon dapat dikonsumsi karena mengandung logam Pb yang lebih rendah dari baku mutu Pb untuk organisme air. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas toleransi kehidupan tiram dan kerang darah yaitu suhu 28,70C-29,30C, pH 8-8,3, oksigen terlarut 3,32-3,56 mg/l, salinitas 32-33,5 ppt, dan TOM 45,504-46,765 mg/l. Pada kerang darah dari kedua stasiun (wilayah pemukiman dan reklamasi) dan tiram dari wilayah reklamasi di perairan Kandang Semangkon, Paciran, Lamongan tidak dapat di konsumsi, sebaiknya diberi perlakuan penurunan kadar Pb.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/474/051706929
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.4 Mollusk fisheries and culture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Dec 2017 06:38
Last Modified: 04 Nov 2020 06:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6699
[thumbnail of BAB 1.pdf] Text
BAB 1.pdf

Download (354kB)
[thumbnail of BAB 2.pdf] Text
BAB 2.pdf

Download (656kB)
[thumbnail of BAB 3.pdf] Text
BAB 3.pdf

Download (677kB)
[thumbnail of BAB 4.pdf] Text
BAB 4.pdf

Download (672kB)
[thumbnail of BAB 5.pdf] Text
BAB 5.pdf

Download (344kB)

Actions (login required)

View Item View Item