Sitorus, Gloria Febriani (2017) Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi Dan Ekstrak Daun Kenikir Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak Pada Bibit Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyakit busuk lunak merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman krisan pada fase pembibitan, yang disebabkan oleh bakteri Erwinia sp. Serangan penyakit busuk lunak pada bibit krisan menyebabkan daun layu, bagian batang dan akar menghitam, lembek, berair dan berlendir. Pengendalian penyakit busuk lunak pada bibit krisan selama ini dilakukan dengan aplikasi pestisida kimia, namun penggunaan yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif tersebut yaitu pengendalian dengan penggunaan pestisida nabati. Dalam hal ini daun kemangi dan daun kenikir yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit busuk lunak pada bibit krisan. Sehingga, perlu dilakukan penelitian untuk menguji keefektifan dari kedua ekstrak tersebut dalam mengendalikan penyakit busuk lunak pada bibit tanaman krisan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai Juli 2017 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini meliputi uji daya hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Erwinia sp. dan uji efektivitas ekstrak dalam menekan perkembangan penyakit busuk lunak pada bibit krisan. Dari hasil penelitian, pada pengujian daya hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Erwinia sp. didapatkan hasil bahwa ekstrak daun kenikir 80% dan ekstrak daun kemangi 80% efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Erwinia sp. namun kenikir 80% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Erwinia sp. dikarenakan kemampuan daya hambat bakteri yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan ekstrak kemangi 80%. Pada pengujian efektivitas ekstrak dalam menekan perkembangan penyakit busuk lunak pada bibit krisan didapatkan hasil bahwa ekstrak daun kemangi 80% dan ekstrak daun kenikir 80% efektif dalam menekan perkembangan penyakit busuk lunak pada bibit krisan namun kenikir 80% lebih efektif dalam menekan perkembangan penyakit busuk lunak pada bibit krisan dikarenakan menghasilkan persentase tanaman sakit terendah dan nilai efikasi lebih tinggi dibandingkan ekstrak kemangi 80%.
English Abstract
Soft rot disease is one of the diseases that attack chrysanthemum plants in the nursery phase. Soft rot insertion on chrysanthemum causes leaves withered, stems and roots are black, soft, watery and slimy. Control of soft rot disease in chrysanthemum seedlings have been carried out with the application of chemical pesticides, but excessive use can result in negative impacts. One effort to reduce the negative impact by making use of botanic material that has potential as an environmentally friendly control. In this case, kemangi leaves and kenikir leaves which used as raw material of botanical pesticide to control soft rot disease in chrysanthemum seedlings. Therefore, it is necessary to test the effectiveness of the two extracts to control soft rot disease on chrysanthemum seedlings. This research was conducted on March 2017 until July 2017 at Laboratory of Plant Disease and Greenhouse Department of Plant Pest and Disease, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang. This study included extract inhibitory test on growth of Erwinia sp. and test the effectiveness of extract in suppressing the development of soft rot disease in chrysanthemum seedlings. From the results of the research, on testing of inhibitory power of the extract on the growth of Erwinia sp. the results obtained that the treatment of kemangi extract 80% and kenikir extract 80% effective in inhibiting the growth of bacteria Erwinia sp. But kenikir extract 80% is more effective in inhibiting the growth of Erwinia sp. because the capability of the resulting bacterial inhibitory power is higher than kemangi extract 80%. In testing the effectiveness of extract in suppressing the development of soft rot disease in chrysanthemum, it was found that kemangi extract 80% and kenikir extract 80% were effective in suppressing the development of soft rot disease in chrysanthemum seedlings but kenikir extract 80% is more effective in suppressing the development of soft rot disease in chrysanthemum seeds because it yields the lowest percentage of plant pain and the resulting efficacy value is higher than kemangi extract 80%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/611/051710827 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.321 Drugs derived from plants |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 07 Dec 2017 07:13 |
Last Modified: | 25 Jul 2020 11:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6644 |
Actions (login required)
View Item |