Analisis Histopatologi Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus Sp) Yang Terinfeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Dengan Treatment Dunaliella Salina

Fathoni, Ahmad Arief (2017) Analisis Histopatologi Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus Sp) Yang Terinfeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Dengan Treatment Dunaliella Salina. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan kerapu menjadi salah satu komoditi yang memiliki potensi untuk diekspor. Ikan kerapu cantang merupakan ikan hybrid dari kerapu macan dan kertang. Manajemen pemeliharaan yang kurang baik dapat memicu terjadinya stres pada ikan sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan (immune system) dan menyebabkan ikan mudah terserang. Salah satu penyakit yang berbahaya bagi ikan kerapu adalah Viral Nervous Necrosis (VNN). VNN sangat mudah menyerang benih ikan kerapu. Guna mengantisipasi hal tersebut, diperlukan pakan alami yang berkualitas dan mencukupi kadar nutrisi yang mencukupi seperti Dunaliella Salina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan eksperimental dimana prosedur prenelitian ini meliputi kultur Dunaliella Salina, perhitungan kepadatan sel, ekstraksi VNN, aklimatisasi, treatment penelitian (D1V0 = Treatment Dunaliella salina 102; D2V0= Treatment Dunaliella salina 104; D3V0= Treatment Dunaliella salina 106; D1V1= Treatment Dunaliella salina 102 + VNN; D2V1= Treatment Dunaliella salina 104 + VNN; D3V1= Treatment Dunaliella salina 106 + VNN; D0V1 = Treatment VNN; D0V0 = Kontrol), analisis kualitas air, kelangsungan hidup (SR), prosedur Polymerase Chain Reaction (PCR) dan analisis kualitas histopatologi. Hasil pertumbuhan rata-rata pada setiap treatment adalah: D0V0 = 0 x 104 sel/mL; D1V0 = 2,15 x 104 sel/mL; D2V0 = 33,83 x 104 sel/mL; D3V0 = 164,23 x 104 sel/mL; D0V1 = 0 x 104 sel/mL; D1V1 = 2,15 x 104 sel/mL; D2V1 = 30,42 x 104 sel/mL; D3V1 = 135,41 x 104 sel/mL. Kelangsungan hidup pada masing-masing treatment yaitu D0V0 = 100 %, D1V0 = 0 %, D2V0 = 100 %, D3V0 = 0 %, D0V1 = 60 %, D1V1 = 100 %, D2V1 = 80 % dan D3V1 = 100 %. Hasil uji PCR menunjukan bahwa semua ikan sampel negatif VNN. Berdasarkan kualitas histopatologi, Treatment D1V0, D2V0, D3V0 dan D0V0, lebih sedikit mengalami kerusakan jaringan dibandingkan dengan treatment D1V1; D2V1 dan D3V1. Pada treatment dengan penambahan ekstraksi VNN ditemukan keruskan jaringan seperti nekrosis, vakuolisasi dan hemoregge. Analisis kualitas air meliputi suhu, pH, DO dan salinitas. Kisaran suhu adalah D0V0 = 22,80 – 25,03 oC; D1V0 = 23,43 – 25,57 oC; D2V0 = 23,53– 25,43 oC; D3V0 = 23,50 – 25,37 oC; D0V1 = 23,07 – 26,27 oC; D1V1 = 23,10 – 25,73 oC; D2V1 = 23,50 – 25,53 oC; D3V1 = 23,53 – 25,57 oC. Kisaran salinitas adalah D0V0 = 22,80 – 36,33 ppt, D1V0 = 30,00 – 34,67 ppt, D2V0 = 30,67– 35,00 ppt, D3V0 = 30,33 – 36,67 ppt, D0V1 = 28,33 – 35,00 ppt, D1V1 = 29,67 – 34,33 ppt, D2V1 = 30,33 – 35,00 ppt dan D3V1 = 29,33– 36,33 ppt. Kisaran pH adalah D0V0 = 7,53 – 7,97, D1V0 = 7,70 – 7,88, D2V0 = 7,75– 8,00, D3V0 = 7,73 – 7,89, D0V1 = 7,17 – 7,90, D1V1 = 7,62 – 8,07, D2V1 =7,65 – 7,94 dan D3V1 = 7,70– 8,13. Kisaran DO adalah D0V0 = 5,32 – 6,28 mg/L, D1V0 = 5,20 – 6,79 mg/L, D2V0 = 5,49– 6,44 mg/L, D3V0 = 5,30 – 6,80 mg/L, D0V1 = 5,10 – 6,44 mg/L, D1V1 = 5,31 – 6,21 mg/L, D2V1 = 5,25 – 6,11 mg/L dan D3V1 = 5,27– 6,21 mg/L. Secara keseluruhan, kualitas air mengalami fluktuasi, akan tetapi masih dalam batas yang mampu ditolerir oleh ikan kerapu cantang.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/462/051706917
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.32 Fish Culture in Salt Water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 07 Dec 2017 02:18
Last Modified: 30 Nov 2020 12:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6590
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item