Analisis Logam Berat Tembaga (CU) Pada Mangrove Avicennia marina Dan Sonneratia caseolaris Di Kawasan Mangrove Tlocor, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur

Pratiwi, Ratih Amanda (2017) Analisis Logam Berat Tembaga (CU) Pada Mangrove Avicennia marina Dan Sonneratia caseolaris Di Kawasan Mangrove Tlocor, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mangrove merupakan tumbuhan tingkat tinggi di kawasan pantai yang dapat dijadikan bioindikator logam berat. Kawasan Mangrove Tlocor merupakan daerah yang telah terkontaminasi logam berat yang berasal dari sedimennya. Hal ini disebabkan karena endapan lumpur Lapindo mengandung salah satu logam berat yaitu logam berat Cu. Logam Cu merupakan logam berat yang dapat terdapat di perairan maupun terendapkan dalam sedimen. Selain itu Cu juga dapat terserap ke dalam mangrove yang terdapat di Kawasan Mangrove Tlocor salah satunya adalah jenis Avicennia marina dan Sonneratia caseolaris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cu di air, sedimen, akar, dan daun Avicennia marina dan Sonneratia caseolaris, nilai BCF, nilai TF, dan nilai FTD pada mangrove Avicennia marina dan Sonneratia caseolaris. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey meliputi pengukuran parameter lingkungan dan analisis sampel logam berat. Parameter yang diukur pada pengukuran parameter lingkungan adalah pH tanah dan bahan organik total. Parameter yang diukur pada pengukuran logam berat adalah Cu. Untuk menganalisis logam berat digunakan metode Spektrofotometer – Merck Reagen Kit. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pH tanah adalah 7,71 dan bahan organik total adalah 3,22 %. Rata-rata kandungan logam berat Cu pada air adalah 0,095 ppm; pada sedimen sebesar 38,729 ppm; pada akar mangrove Avicennia marina sebesar 14,402 ppm; pada daun sebesar 4,150 ppm; pada akar mangrove Sonneratia caseolaris sebesar 18,189 ppm; pada daun sebesar 5,732 ppm, rata-rata nilai tersebut telah berada diatas ambang batas yang ditentukan. Nilai BCF pada ketiga stasiun memiliki rata-rata 0,420 ppm menunjukkan bahwa tanaman mangrove tersebut memiliki kemampuan sebagai akumulator sedang dalam menyerap logam berat Cu. Nilai TF pada ketiga stasiun memiliki rata-rata sebesar 0,302 ppm, maka dapat dikatakan bahwa mangrove tersebut belum termasuk dalam tumbuhan hiperakumulator, karena nilai BCF dan nilai TF pada kedua mangrove menunjukkan nilai yang >1. Nilai FTD yang didapatkan pada ketiga stasiun memiliki rata-rata sebesar 0,119 ppm. Dari analisis Uji Beda Mann Whitney U Test Dua Sampel Independen ditinjau dari nilai BCF, TF, FTD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan pada mangrove Avicennia marina dan Sonneratia caseolaris dalam menyerap dan mengakumulasi logam berat Cu, karena nilai Sig. 0,004 < 0,05. Hal tersebut dikarenakan kemampuan Sonneratia caseolaris dalam menyerap kandungan logam berat Cu lebih tinggi dibandingkan dengan mangrove Avicennia marina. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada mangrove Avicennia marina dan Sonneratia caseolaris menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kedua mangrove dalam kemampuan menyerap logam berat Cu ditinjau dari nilai BCF, TF, dan FTD, sehingga mangrove Avicennia marina dan Sonneratia caseolaris dapat digunakan sebagai agen fitoremediasi logam berat Cu.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/347/051705647
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology > 577.69 Saltwater wetland and seashore ecology > 577.698 Mangrove swamp ecology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 26 Jul 2017 06:44
Last Modified: 04 Dec 2020 01:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/652
[thumbnail of Pratiwi, Ratih Amanda.pdf]
Preview
Text
Pratiwi, Ratih Amanda.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item