Pemanfaatan Mikoriza Vesikular Arbuskula Dan Pupuk Hijau “Paitan” Untuk Peningkatan Pertumbuhan Serta Hasil Jagung Manis (Zea Mays var. saccharata Sturt)

Arinofa, Danang (2017) Pemanfaatan Mikoriza Vesikular Arbuskula Dan Pupuk Hijau “Paitan” Untuk Peningkatan Pertumbuhan Serta Hasil Jagung Manis (Zea Mays var. saccharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis (Zea mays var. saccaharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980, diusahakan dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan pangan. Produksi jagung di Indonesia pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan dengan produksi jagung manis pada tahun 2012 (Badan Pusat Statistik, 2014). Produksi jagung pada tahun 2012 adalah 19.377.030 ton sedangkan pada tahun 2013 hanya 18.506.287 ton. Salah satu kendala dalam budidaya jagung manis yaitu sistem pemupukan, dimana jagung manis merupakan tanaman yang memerlukan lebih banyak unsur hara daripada jagung biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk paitan dan pupuk mikoriza, yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis terbaik. Hipotesis dari penelitian ini ialah pemberian dosis pupuk paitan dan mikoriza yang berbeda dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan dan hasil yang berbeda pada budidaya tanaman jagung manis. Pemberian dosis pupuk paitan tertinggi (15 ton/ha) dan dosis mikoriza tertinggi (7,5 g/tanaman) mampu memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis paling baik. Penelitian ini merupakan penelitian lapang yang dilaksanakan di Desa Gadungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2016. Rancangan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu pemberian mikoriza dan pemberian pupuk paitan. Faktor dosis pupuk paitan (P) terdiri atas 3 taraf, yaitu : P0 : Tanpa pupuk paitan, P1 : Dosis pupuk paitan 10 ton ha-1, P2 : Dosis pupuk paitan 15 ton ha-1. Sedangkan faktor dosis mikoriza (M) terdiri atas 4 taraf, yaitu : M0 : Tanpa mikoriza, M1 : Dosis mikoriza 2,5 g/tanaman, M2 : Dosis mikoriza 5 g/tanaman, M3 : Dosis mikoriza 7,5 g/tanaman. Pengamatan dilakukan pada 14, 28, 42, 56 HST dan pengamatan panen dilakukan saat umur 70 HST. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengamatan hasil tanaman terjadi interaksi pada bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, dan hasil panen per hektar. Pemberian pupuk paitan 15 ton/ha dengan mikoriza 5 gram/tanaman dan pupuk paitan 15 ton/ha dengan 7,5 gram/tanaman memberikan hasil panen per hektar terbaik. Pupuk paitan memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering tanaman, diameter tongkol, berat segar tanaman, dan kadar gula jagung manis. Pupuk paitan 10 ton/ha dan pupuk paitan 15 ton/ha memberikan pengaruh lebih baik daripada pupuk paitan 0 ton/ha. Mikoriza memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter tongkol tanaman jagung manis. Pemberian mikoriza 2,5 gram/tanaman, 5 gram/tanaman dan 7,5 gram/tanaman memberikan diameter tongkol lebih baik daripada mikoriza 0 gram/tanaman.

English Abstract

Sweet corn (Zea mays var. saccaharata Sturt) or better known as sweet corn began to be developed in Indonesia in the early 1980s, cultivated on a small scale to meet food needs. Maize production in Indonesia in 2013 decreased compared to sweet corn production in 2012 (Badan Pusat Statistik, 2014). Corn production in 2012 is 19,377,030 tons, while in 2013 only 18,506,287 tons. One of the obstacles in the cultivation of sweet corn is the fertilization system, where sweet corn is a plant that needs more nutrients than ordinary corn. This research aims to obtain a combination of dosage of fertilizer paitan and mycorrhizal fertilizer, which can increase the growth and yield of the best sweet corn. The hypothesis of this study is that different doses of fertilizers and mycorrhiza can produce different growth rates and yields on sweet corn cultivation. The highest dose of fertilizer (15 tons / ha) and highest mycorrhizal dosage (7.5 g / plant) was able to give the best growth and yield of sweet corn. The research is conducted in the Gadungan village, Wates district ,Kediri regency. Research carried out in june until august 2016. The experiment was conducted using factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 treatments, namely mycorrhizal administration and fertilizer application of paitan. Factor dose of paitan fertilizer (P) consists of 3 levels, namely: P0: Without fertilizer paitan, P1: Dose of fertilizer paitan 10 tons ha-1, P2: Dose of fertilizer paitan 15 tons ha-1. While mycorrhizal dose factor (M) consists of 4 levels, namely: M0: Without mycorrhizal, M1: Mycorrhizal dose 2.5 g / plant, M2: Mycorrhizal dosage 5 g / plant, M3: Mycorrhizal dosage 7.5 g / plant. Observations were made on 14, 28, 42, 56 HST and harvest observations performed at age 70 HST. The data obtained from the results of further observations were analyzed using the analysis of variance (F test) with a level of 5% with the aim to know the real or not the influence of the treatment. If there is a real difference, then proceed with BNT test with 5% level. From the results of research conducted shows that observation of crop yields interaction on the weight of cob with husk, weights cob without husk, length of cob, and harvest per hectare. Fertilizer paitan 15 ton / ha with 5 gram / plant and fertilizer paitan 15 ton / ha with 7,5 gram / plant give best yield per hectare. Fertilizer paitan gives a real effect on plant height, leaf number, leaf area, plant dry weight, diameter of cob, fresh weight of plant, and sweet corn sugar. Fertilizer paitan 10 ton / ha and fertilizer paitan 15 ton / ha better influence than 0 ton / ha fertilizer. Mycorrhiza has a significant effect on the diameter of cobs of sweet corn crops. Giving mycorrhiza 2.5 grams / plant, 5 grams / plant and 7.5 grams / plant gives the diameter of cob is better than 0 gram / plant mikoriza.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/518/051710705
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.67 Corn > 635.672 Sweet corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 06 Dec 2017 01:36
Last Modified: 02 Sep 2020 03:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6476
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item