Kaltasari, Retno (2017) Komposisi Spesies Hasil Tangkapan Ikan Tuna Cakalang Tongkol (TCT) Pada Kapal Sekocian dengan Ukuran 5 - 6 GT yang Menggunakan Alat Tangkap Pancing Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanfaatan sumberdaya ikan tuna di perairan Samudera Hindia dengan menggunakan alat bantu penangkapan rumpon mulai berkembang tahun 1990-an. Setelah dikembangkan rumpon di perairan Samudera Hindia, aktif berkembang perikanan tuna usaha skala kecil. Ikan Tuna Cakalang Tongkol (TCT) merupakan jenis ikan ekonomis penting Indonesia. Alat tangkap tradisional yang bertujuan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis seperti tuna, cakalang, dan tongkol adalah pancing tonda. Salah satu wilayah pengoperasian pancing tonda di Jawa Timur ialah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi. Untuk mengetahui keragaman hasil tangkapan pancing tonda diperlukan suatu kajian khusus mengenai komposisi tangkapan khususnya TCT. Dengan mengetahui komposisi TCT di perairan, perlu ada tinjauan mengenai jumlah hasil tangkapan, keanekaragaman spesies, keseragaman dan dominan spesies, panjang berat, lingkar tubuh dan faktor kondisi fisik. Dari hasil tinjuan tersebut nanti didapatkan komposisi, varisai serta kondisi spesies TCT di perairan Selatan Jawa Timur yang didaratkan di PPN Prigi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui spesies hasil tangkapan TCT yang tertangkap oleh alat tangkap pancing yang didaratkan di PPN Pigi, menganalisi variasi jumlah spesies hasil tangkapan TCT yang tertangkap oleh alat tangkap pancing yang didaratkan di PPN Pigi, menganalisis komposisi spesies hasil tangkapan TCT yang tertangkap oleh alat tangkap pancing yang didaratkan di PPN Pigi. menganalisis hubungan panjang berat dan faktor kondisi fisik ikan TCT yang tertangkap oleh alat tangkap pancing yang didaratkan di PPN Pigi. Yang dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2016 dengan interval waktu 2 minggu setiap bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan jenis survey. Pengambilan data primer dilakukan dengan partisipasi aktif dengan melakukan pengamatan langsung pada saat nelayan melakukan pedaratan ikan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data statistik PPN Prigi 5 tahun terakhir dan jurnal terkait komposisi hasil tangkapan analisis data menggunakan perhitungan komposisi hasil tangkapan, analisis ragam (ANOVA), analisis hierarchical cluster, rumus panjang dan berat, dan rumus faktor kondisi. Hasil dari penelitian ini adalah spesies hasil tangkapan TCT pada kapal sekoci terdiri dari 3 spesies ikan tuna, 1 spesies cakalang, dan 1 spesies tongkol. Hasil dendogram kekerabatan spsies berdasarkan karakteristik morfologinya terdapat 4 kelompok atau cluster. Beberapa spesies dengan kekerabatan yang paling dekat, ialah cakalang dan tongkol lisong, sedangkan kekerabatan yang paling jauh ialah antara tuna sirip kuning dn tuna mata besar dengan albakor. Rata-rata berat hasil tangapan antar spesies terdapat perbedaan yang signifikan, dengan rata-rata berat spesies yang tertinggi ialah albakor (Thunnus alalunga) sebesar 5539 kg (48,12%), Sedangkan yang paling rendah ialah tuna mata besar (Thunnus obesus) sebesar 212 kg (1,07%). Tingkat vii keanekaragamannya sedang, tingkat keseragamannya tinggi, dan tingkat dominansinya menyatakan tidak ada yang mendominansi. Hubungan panjang dan berat tuna sirip kuning yaitu pola pertumbuhannya isometrik; albakor pola pertumbuhannya alometrik negatif; tuna mata besar pola pertumbuhannya alometrik negatif; cakalang pola pertumbuhannya alometrik negatif; tongkol lisong pola pertumbuhannya alometrik negatif. Hubungan panjang dengan lingkar tubuh, jika panjang ikan bertambah lingkar tubuh juga bertambah. Namun ternyata panjang ikan bertambah panjang, lingkar tubuh akan menurun. Ini terbukti pada ikan tongkol lisong mengalami penurunan lingkar tubuh jika panjang ikan bertambah, lingkar tubuh mencapai panjang maksimal hanya pada panjang tertentu saja. Meskipun penurunan itu tidak signifikan, namun mengalami penurunan. Artinya panjang ikan semakin bertambah, kondisi ikan semakin pipih. Ikan mengalami kegemukan pada panjang tertentu saja.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/508/051706963 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.27 Fishing for specific kinds of fishes > 639.277 83 Fishing for specific kinds of fishes (Tunas) |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Dec 2017 06:55 |
Last Modified: | 23 Sep 2020 04:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6458 |
Actions (login required)
View Item |