Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo

Mile, Nurunnisa (2017) Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan sepanjang pesisir Kabupaten Pohuwato memilki luas hutan mangrove sebesar 15.600,81 Ha yang terdiri dari hutan lindung, hutan produksi dan cagar alam. Bagi masyarakat sekitar pesisir Pohuwato, keberadaan hutan mangrove tentu saja menjadi manfaat tersendiri. Selain dimanfaatkan sebagai penahan abrasi tentu saja memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Banyak mata pencaharian yang digantungkan dikawasan tersebut. Diantaranya sebagai penghasil kepiting bakau, sebagai tempat memijah dan tempat mencari makan untuk ikan, penggunaan kayu sebagai bahan pembuatan rumah dan pemanfaatan kawasan mangrove menjadi lahan tambak. Bahkan tidak sedikit kawasan hutan mangrove yang sudah beralih fungsi manjadi lahan tambak karena perkembangan kegiatan budidaya. Dengan terus bertambahnya jumlah lahan tambak yang ada di Kabupaten Pohuwato tentu saja akan menjadi ancaman tersendiri bagi kelestarian hutan mangrove. Penelitian dilakukan di kawasan hutan mangrove yang berada di empat Desa yaitu Desa Imbodu, Desa Sidowonge, Desa Patuhu, dan Desa Palambane Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017. Peneliti menentukan tujuan dari penelitian yaitu : (1) Mengetahui karakteristik ekosistem hutan mangrove yang terdapat di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo, (2) Mengetahui fungsi dan manfaat dari hutan mangrove di Kecamatan Randangan, (3) Mengetahui dan menganalisis fungsi dan manfaat dari hutan mangrove di Kecamatan Randangan, (4) Mengetahui peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, kuesioner (angket), dan dokumentasi. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik noprobabilitas (nonprobability sampling), dan purposive sampling. Penentuan jumlah sampel menggunakan linier time function. Adapun responden dalam penelitian ini adalah pencari kepiting, penggarap tambak, pencari kayu dan nelayan ikan. Kecamatan Randangan terdiri dari 13 Desa yaitu : Sidorukun, Motolohu, Huyula, Imbodu, Manunggal Karya, Sari Murni, Patuhu, Ayula, Omayuwa, Banuroja, Palambane, Motolohu Selatan dan Ssidowonge. Sedangkan Lokasi penelitian ekosistem hutan mangrove berada didesa Imbodu, Sidowonge, Patuhu dan Palambane. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, di dapatkan jenis mangrove yang terdapat didesa Imbodu, Patuhu, Sidowonge dan Palambane yang dapat di identifikasi. Untuk vegetasi utamanya terdiri dari Rhizophora Apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Avicennia alba, Avicennia marina, Avicennia lanata, Lumnitzera racemosa, Bruguiera parviflora, Acrostichum aureum dan Nypa fruticans. Manfaat langsung yang dimanfaatkan masyarakat di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo yaitu yang bernilai ekonomis seperti kayu, kepiting, udang dan ikan. Manfaat tidak langsung di Kecamatan Randangan adalah berdasarkan fungsi fisiknya sebagai penahan abrasi dan vi sebagai penahan intrusi. Fungsi ekologis hutan mangrove yang berada di Kecamatan Randangan memiliki fungsi ekologis yang sama seperti hutan mangrove pada umumnya, yaitu sebagai daerah asuhan, daerah mencari makan dan tempat memijah bagi biota laut dan lainnya. Adapun biota yang ditemukan didalam hutan mangrove adalah ikan Mangrove Jack (Lutjanus argenti maculatus), ikan Bandeng (Chanos chanos), ikan Black Bass (Lutjaus golden), ikan Bubara (Caranx ignobilis), kepiting bakau (Scylla serata), udang Putih (Litopenaeus vannamei). mereka memijah dan mencari makan disekitar hutan mangrove. Secara ekonomi keberadaan kawasan hutan mangrove memilki peran yang sangat penting, bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan kecil yang hanya mencari ikan, kepiting atau udang disekitar kawasan hutan mangrove karena terkendala permodalan sehingga mereka tidak melakukan kegiatan penangkapan di tengah laut. Mereka dapat mencari ikan, udang dan kepiting kemudian hasil tangkapan dapat dijual untuk menambah penghasilan mereka. Maka dari itu keberadaan hutan mangrove akan mempengaruhi hasil tangkapan para nelayan, apabila hutan mangrove di tebang dengan illegal untuk keperluan tambak maka jelas akan membuat nelayan kecil kehilangan mata pencaharian. Karena dikawasan tersebutlah ikan-ikan hidup, mencari makan dan bertelur. Hasil perhitungan dari nilai total ekonomi ekosistem hutan mangrove Kecamatan Randangan dengan Luas 4.508,31 ha yaitu sebesar Rp 15.014.431.800/tahun terdiri dari : 1) Nilai Penggunaan Langsung (Direct Use Value) sebesar Rp 3.487.179.520/tahun. 2) Nilai Penggunaan Tidak Langsung (Indirect Use Value) sebesar Rp 11.526.350.708/tahun. 3) Nilai Pilihan (Optional Value) sebesar Rp 901.572/tahun. Dari perhitungan tersebut, mempunyai arti bahwa perhitungan valuasi ekonomi ini dilakukan untuk memperhatikan begitu pentingnya hutan mangrove ini bagi masyarakat. Dalam usaha menjaga kelestarian hutan mangrove masih sedikit masyarakat yang sadar tentang pentingnya ekosistem hutan mangrove tersebut, hal ini menyebabkan terus terjadi penebangan liar hutan mangrove yang dialih fungsikan menjadi kawasan tambak bandeng dan udang. Dengan terus berkurangnya luasan hutan mangrove dari waktu ke waktu tentu saja akan menyebakan dampak yang buruk bagi lingkungan dan usaha tambak yang dikelola masyarakat. Hanya sebagian kecil masyarakat yang benar-benar sadar tentang pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan mereka dan bagi perkembangan usaha tambak untuk jangka panjang.

English Abstract

The purpose of this research is to ( 1 ) knowing characteristic ecosystem mangrove forests villages in the randangan district pohuwato of gorontalo province, ( 2 ) know functions and benefits of the woods mangrove in district randangan, ( 3 ) know and analyze functions and benefits of the woods mangrove in district randangan, ( 4 ) know community participation in forest management mangrove. The sampling technique used is purposive sampling and samples determination of the amount using linier time function, Obtained the total sample 36 consisting of seeker crab , those ponds , seeker wood and fishermen fish .The data do collection is by observation, Questionnaire, interviews, dan documentation. The results of of the total value of economic ecosystem mangrove forests in randangan with broad 4.508,31 ha Rp 15.014.431.800 / years consists of: 1) Direct use value Rp 3.487.179.520 / year. 2) Indirect use value Rp 11.526.350.708 / year. 3) Optional value ) Rp 901.572 / year. Of these calculations, have the meaning that calculation valuasi economy is done to see is so vital the mangrove forests for the public.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/559/051707013
Uncontrolled Keywords: Valuasi, Ekosistem, Mangrove
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology > 577.69 Saltwater wetland and seashore ecology > 577.698 Mangrove swamp ecology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 05 Dec 2017 02:46
Last Modified: 03 Dec 2020 09:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6430
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item