Peran Pengurus Kelompok Wanita Tani Dewi Sri Dalam Pengembangan Usahatani Sayur Organik (Di Dusun Dadaptulis Dalam, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu)

Quwwata, Ammar (2017) Peran Pengurus Kelompok Wanita Tani Dewi Sri Dalam Pengembangan Usahatani Sayur Organik (Di Dusun Dadaptulis Dalam, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Menurut IFOAM (2008), pada tahun 2006 terdapat 23.605 petani organik di Indonesia dengan luas area 41.431 ha lahan digunakan untuk melakukan budidaya secara organik di Indonesia. Luas total lahan yang digunakan untuk budidaya ini hanya sebesar 0,09 persen dari total luas lahan pertanian di Indonesia yaitu sebesar 188.000.000,20 hektar. Peningkatan luas lahan untuk pertanian organik dikarenakan meningkatya permintaan produk organik oleh konsumen. Konsumen memilih untuk mengkonsumsi produk pertanian organik karena alasan kesehatan. Bertambahnya jumlah produsen pertanian organik, maka tingkat persaingan antar sesama produsen menjadi semakin ketat dan tidak dapat terelakkan. Besarnya peluang keuntungan yang akan diperoleh dengan melakukan budidaya pertanian organik ini, maka banyak produsen berupaya untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas dari produk pertanian organik yang dihasilkan. Penerapan sistem budidaya pertanian organik masih sulit untuk diterapkan oleh para petani khususnya di Dusun Dadaptulis Dalam, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu. Hal ini dikarenakan para petani konvensional masih beranggapan apabila mereka melakukan budidaya secara organik, maka akan banyak mengalami kesulitan. Terbatasnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petani, sangat berpengaruh terhadap kemampuan untuk berusaha tani yang lebih baik, oleh karena itu perlu dilakukan penyadaran terlebih dahulu (Dias, dkk 2013). Agar petani dapat meningkatkan kemampuan budidaya pertanian organik khususnya tanaman holtikultura, maka kehadiran sebuah kelompok tani atau lembaga swadaya pertanian sangat diharapkan. Tujuan dari dibentuknya sebuah kelompok tani adalah agar para petani dapat lebih menumbuhkembangkan kemampuan mereka yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menjalankan suatu kegiatan usahatani sayur organik. Fungsi dari dibentuknya sebuah kelompok tani yaitu melakukan penyuluhan pertanian, penyelenggaraan pelatihan dan kegiatan pendampingan lainnya. Penelitian tentang peran pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sri dalam pengembangan usahatani sayur organik, merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan mewawancarai key informant yang berkaitan dengan gambaran umum KWT Dewi Sri dan informasi/data yang diperlukan terkait dengan topik penelitian dengan cara melakukan wawancara terstruktur dengan key informant. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari kegiatan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan dari dokumentasi seperti buku-buku, jurnal, dokumen Laporan Badan Penyluh Lapang Profil Kelurahan Dadaprejo 2017 milik BPP serta studi-studi iii literautr yang berkaitan dengan topik penelitian. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana key informant ditentukan dengan sengaja. Dalam penelitian ini terdapat 1 orang key informant yaitu Ketua KWT Dewi Sri dan 3 orang informan pendukung yang terdiri dari sekretaris dan anggota KWT Dewi Sri. Alat analisis data yang digunakan yaitu Miles, Huberman dan Saldana 2014 dengan teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu, peran yang diberikan oleh pengurus KWT Dewi Sri dalam peningkatan usahatani sayur organik dilakukan dengan memberikan dampingan/peranan kepada para anggota KWT Dewi Sri. Kegiatan peranan yang diberikan dimulai dari persiapan lahan, penyiapan benih/bibit, perawatan tanaman, pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dan PESNAB (Pestisida Nabati), panen, penanganan pasca panen, akses informasi pasar, pemasaran dan penjualan. Selama kegiatan pemberian peranan dalam bentuk dampingan ini berlangsung, pengurus KWT Dewi Sri berperan sebagai pihak pemberi peran dan anggota KWT Dewi Sri berfungsi sebagai pihak yang menerapkan peranan yang diberikan. Di dalam memberikan peranan, pihak pengurus KWT Dewi Sri selalu bekerja sama dan berkoordi nasi dengan Pembina KWT dan juga petugas penyuluh lapang di Kelurahan Dadaprejo yaitu Ibu Marta. Selama kegiatan peranan/dampingan diberikan, KWT Dewi Sri menjadikan anggotanya sebagai subjek dari penelitian dimana dalam hal ini antara pengurus dan anggota KWT Dewi Sri sama-sama mengikuti pelatihan/dampingan yang diberikan.

English Abstract

According to IFOAM (2008), in 2006 there were 23,605 organic farmers in Indonesia with an area of 41,431 ha of land used for organic cultivation in Indonesia. The total area of land used for this cultivation is only 0.09 percent of the total agricultural land area in Indonesia which is 188,000,000.20 hectares. Increased land area for organic agriculture due to the increasing demand of organic products by consumers. Consumers choose to consume organic agricultural products for health reasons. Increasing the number of organic agricultural producers, the level of competition among producers becomes increasingly tight and inevitable. The amount of profit opportunities that will be obtained by conducting this organic farming, so many manufacturers strive to continue to improve the quality and quality of organic farm products produced. Application of organic farming system is still difficult to be applied by farmers, especially in Dadaptulis Dalam Hamlet, Dadaprejo Urban Village, Batu City. This is because conventional farmers still think if they do organic cultivation, it will have many difficulties. Limited knowledge, attitudes and skills of farmers, is very influential on the ability to try better farmers, therefore need to do awareness first (Dias, et al 2013). In order for farmers to improve the cultivation ability of organic agriculture, especially horticulture crops, the presence of a farmer group or non-governmental organization is highly expected. The purpose of the establishment of a farmer's group is for farmers to better develop their skills related to knowledge, attitude and skills in running an organic vegetable farming activities. The function of the formation of a farmer group is to conduct agricultural extension, training and other mentoring activities. The research on the role of the management of Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sri in the development of organic vegetable farming, is a descriptive qualitative research. Data collection techniques are done by using structured interviews, observation and documentation. Types of data collected and used by researchers in this study are primary data and secondary data. Primary data is data obtained directly by the researchers by interviewing key informant related to the general description of KWT Dewi Sri and the necessary information / data related to the research topic by conducting structured interview with key informant. While for secondary data obtained from observation activities that have been done by researchers and from documentation such as books, journals, documentation written by BPP as well as literautr studies related to the research topic. The technique of determining the sample used is purposive sampling where the key informant is determined intentionally. In this research there is 1 person key informant that is Chairman of KWT Dewi Sri and 3 person supporting informant consisting of secretary and member of KWT Dewi Sri. Data analysis tools used are Miles, Huberman and Saldana 2014 with the data validity technique used is source triangulation. v The result of the research shows that the role given by KWT Dewi Sri management in improving organic vegetable farming is done by giving assistance to KWT member Dewi Sri. Role activities are initiated from land preparation, seed preparation, plant maintenance, POC (Liquid Organic Fertilizer) and PESNAB (Pesticide Plant), harvest, post harvest handling, access to market information, marketing and sales. During the activity of role assignment in this form of assistance, the KWT Dewi Sri management acts as the role-giver and KWT member Dewi Sri serves as the party that implements the given role. In giving the role, KWT Dewi Sri management always cooperate and coordinate with KWT coach and also extension officer in Dadaprejo Urban Village, Ibu Marta. As long as the role / assistance activities are given, KWT Dewi Sri makes its members as the subject of research where in this case between the board and members of KWT Dewi Sri both attend the training / assistance given.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/494/051710681
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.58 Special methods of cultivation > 631.584 Organic farming
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 04 Dec 2017 03:39
Last Modified: 04 Mar 2024 05:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6368
[thumbnail of Ammar Q.pdf] Text
Ammar Q.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item