Komunitas Dan Analisis Bioekologi Kepiting Bakau (Scylla Spp.) Di Mangrove Cengkrong Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Ramadhan, Brilyan Hafityan (2017) Komunitas Dan Analisis Bioekologi Kepiting Bakau (Scylla Spp.) Di Mangrove Cengkrong Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Ekosistem Mangrove Cengkrong Trenggalek terdapat berbagai organisme salah satunya ialah kepiting bakau. Melimpahnya kepiting bakau dan belum ada penelitian tentang kepiting bakau lebih lanjut maka diperlukan informasi tentang analisis bioekologi kepiting bakau dan komunitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi yang meliputi nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, fekunditas dan hubungan lebar karapas dengan berat tubuh kepiting bakau. Aspek ekologi yang meliputi kualitas air dan sifat fisika dan kimia tanah serta komunitasnya yang meliputi kepadatan, keanekaragaman dan dominasi. Penelitian ini dilaksanakan di Mangrove Cengkrong Desa Krangmadu Trenggalek pada bulan Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan tehnik pengambilan sampel yaitu dengan random purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel terdapat 3 stasiun dengan 6 titik sampling perstasiun, yaitu stasiun 1 berada di area mangrove, stasiun 2 berada di muara sungai, stasiun 3 merupakan daerah muara besar yang langsung terhubung ke laut. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode transek kwadrat 1 x 1 m2 dengan masingmasing tiap stasiun 6 transek. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, pH, salinitas dan kedalaman. Analisa substrat yang diukur meliputi pH tanah, tekstur tanah dan bahan organik. Jumlah kepiting bakau yang tertangkap oleh nelayan pada penelitian ini sebanyak 31 ekor (13 ekor jantan dan 18 ekor betina). Kisaran lebar karapas dan berat kepiting bakau jantan yaitu 7,97 – 11,81 mm dengan berat 95,74 – 248,70 gram dan kepiting betina 7,76 – 14,87 mm dengan berat 59,21 – 251,43 gram. Pola pertumbuhan kepiting bakau jantan dan betina yaitu allometrik negatif (b<3). Pengamatan tingkat kematangan gonad selama masa penelitian yang paling banyak tertangkap yaitu TKG I sebesar 61,29 % dan sisanya TKG II dan TKG III. Analisis nisbah kelamin jantan dan betina adalah 1 : 1,39. Nilai kepadatan terbanyak pada stasiun 2 dengan tangkapan sebanyak 13 ind/m2. Nilai keanekaragaman tergolong rendah yaitu 1,05 dan nilai dominasi 0,27 yang berarti tidak ada yang mendominasi. Analisa habitat kepiting bakau dibagi 2 yaitu parameter kualitas air dan substrat tanah. Parameter kualitas air diperoleh nilai suhu berkisar 28,6-30,7 0C, salinitas berkisar 29-30 ppt, pH berkisar 7-8, kedalaman berkisar 58-64 cm. Sedangkan analisa substrat habitat kepiting bakau diperoleh nilai pH tanah berkisar 6,85-7,23, bahan organik tanah berkisar 3,10- 4,67 % dan tekstur tanah didominasi oleh lempung. Kepiting bakau yang tertangkap di Kawasan Mangrove Cengkrong Desa Karanggandu Trenggalek masih belum sesuai dengan peraturan pemerintah (Nomor 1/Permen-KP/2015) yang melarang menangkap ukuran <15 cm. Sehingga masih perlu adanya pengawasan lebih lanjut dan sosialisasi tentang penangkapan kepiting bakau serta perlu disediakannya tempat pembesaran kepiting bakau untuk tangkapan yang belum memenuhi syarat.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/613/051707067
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 595 Arthropoda > 595.3 Crustacea > 595.38 Eucarida > 595.386 Brachyura (Crabs)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 04 Dec 2017 02:57
Last Modified: 06 Dec 2020 23:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6357
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item