Pengaruh Kondisi Gi Tract Terhadap Viabilitas Lactobacillus Acidophilus Terenkapsulasi Kappa-Iota Karaginan Yang Berada Dalam Bubur Instan Labu Kuning Dan Ikan Lele Sangkuriang

Sethiti, Alim (2017) Pengaruh Kondisi Gi Tract Terhadap Viabilitas Lactobacillus Acidophilus Terenkapsulasi Kappa-Iota Karaginan Yang Berada Dalam Bubur Instan Labu Kuning Dan Ikan Lele Sangkuriang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Viabilitas adalah kemampuan atau daya hidup sel untuk tumbuh secara normal pada kondisi optimal. Jumlah mikroba yang hidup harus cukup memberikan efek positif bagi kesehatan dan mampu mencapai jumlah yang diperlukan selama waktu tertentu. Lactobacillus acidophilus memiliki fase stasioner yang pendek serta diikuti dengan kehilangan viabilitas yang sangat cepat sehingga untuk mempertahankan viabilitas probiotik agar tetap tinggi dan mampu memberikan efek fungsional maka diaplikasikan kedalam teknologi mikroenkapsulasi dengan bahan penyalut kappa-iota karaginan yang bertujuan untuk melindungi probiotik dari kondisi lingkungan sehingga masih tetap dapat hidup sampai kedalam saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi gastrointestinal tract terhadap viabilitas L. acidophilus terenkapsulasi kappa-iota karaginan yang berada dalam bubur instan labu kuning dan ikan lele sangkuriang. Perlakuan pada penelitian ini adalah kondisi gastric tract pH 2 selama 2 jam, intestinal tract pH 7 selama 4 jam dan gastrointestinal tract pH 2-4 selama 6 jam. Hasil penelitian diolah menggunakan Rancangan Acak Lengkap Sederhana dengan 3 kali ulangan dan jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi bubur instan dengan metode ekstruder yang digunakan ialah grit labu kuning 25%, grit ikan lele 35%, beras 15%, susu skim 10%, gula halus 14%, dan iota karaginan 1%. Konsentrasi probiotik terbaik adalah sebesar 8% dengan viabilitas 6,12 log cfu/g. Kandungan gizi pada bubur instan dengan nilai protein 7,17%, lemak 0,67%, air 4,75%, abu 1,25%, karbohidrat 86,64%, dan betakaroten 0,0367 μg. Sedangkan hasil organoleptik skala hedonik meliputi rasa, aroma, tekstur dan warna masih kurang disukai oleh panelis. Hasil viabilitas sel tertinggi pada kondisi Gi tract terdapat pada perlakuan A5 yaitu mikroenkapsulasi dalam kondisi intestinal tract dengan viabilitas sebesar 6,39 log cfu/g.

English Abstract

Viability is the ability or vitality of the cells to grow normally under optimal conditions. The amount of living microbes should be enough to have a positive effect on health and be able to achieve the required amount for a certain time. Lactobacillus acidophilus had the stationary phase are short and followed by the loss of viability very quickly so as to maintain the viability of probiotics to remain high and capable of providing a functional effect then applied to the microencapsulation technology with the coating material kappa-iota carrageenan aimed at protecting the probiotics from the environment so that they can still live up to the digestive tract. The purpose of this study was to determine the effect of gastrointestinal tract conditions on the viability of L. acidophilus encapsulated kappa-iota carrageenan that are in instant porridge pumpkin and fish catfish. The treatment in this study is the condition of the gastric tract, pH 2 for 2 hours, intestinal tract pH 7 for 4 hours and gastrointestinal tract pH 2-4 for 6 hours. The result of the research was processed using Completely Randomized Design with 3 replications and if the result were different then BNT 5% further test was done. The results of this study indicate that the formulation of instant porridge with extruder method used was 25% pumpkin grit, grit catfish 35%, rice 15%, 10% skim milk, refined sugar 14%, and 1% iota carrageenan. The best probiotic concentration is 8% with viability 6.12 log cfu/g. Nutrient content in instant porridge with a value of 7.17% protein, 0.67% fat, 4.75% water, ash 1.25%, 86.64% carbohydrate, and 0.0367 mg of beta-carotene. While the results of organoleptic hedonic scale include flavor, aroma, texture and color is still less favored by panelists. The results of cell viability was highest at Gi tract conditions contained in A5 treatment that is microencapsulated within intestinal tract conditions viability of 6.39 log cfu/g.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/534/051706989
Uncontrolled Keywords: viabilitas, mikroenkapsulasi, kondisi gastrointestinal, bubur instan, viability, microencapsulation, gastrointestinal condition, instant porridge
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 30 Nov 2017 08:24
Last Modified: 06 Nov 2020 14:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6319
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item