Kajian Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)

Silangit, Tahan (2017) Kajian Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa, semakin populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Umur produksi lebih pendek (genjah) sehingga sangat menguntungkan dari sisi waktu. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah produk hortikultura yang cukup berpotensi untuk dibudidayakan dan jagung juga merupakan tanaman pangan terpenting selain gandum dan padi. Prinsip dari sistem tanam jajar legowo merupakan meningkatkan populasi tanaman dengan mengatur jarak tanam sehingga pertanaman akan memiliki barisan tanaman yang diselingi oleh barisan kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir setengah kali jarak tanam antar barisan. Paket anjuran Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) sistem tanam jajar legowo menjadi salah satu rekomendasi dalam suatu budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh beberapa bentuk sistem tanam jajar legowo pada pertumbuhan dan hasil dua varietas jagung manis. Hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh sistem tanam jajar legowo terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowok Waru Malang Jawa Timur dengan ketinggian tempat 460 meter di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017 hingga Juni 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung manis varietas Jambore dan Bonanza. Pupuk yang digunakan adalah Urea 300 kg per ha, P 150 kg per ha dan K 100 kg per ha. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari cangkul, parang, tali plastik, jangka sorong, tugal, garu, ember, gembor, timbangan, meteran, LAM, refractometer, kamera dan alat tulis. Rancangan yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor, yaitu : Faktor Sistem Tanam (S) dengan 3 bentuk yaitu : S1 = Konvensional S2 = Jajar Legowo 2:1 S3 = Jajar Legowo 3:1 Faktor Varietas (V) V1 = Varietas Jambore V2 = Varietas Bonanza, dengan demikian sebanyak 6 kombinasi perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dilakukan secara destruktif dan non destruktif dengan mengamati 3 tanaman per petak percobaan setiap 14 hari. Pengamatan dilakukan pada umur 14 hari setelah tanam sampai 56 hari setelah tanam dengan interval 14 hari. Parameter yang diamati adalah parameter pertumbuhan tanaman dan parameter hasil tanaman. Parameter pertumbuhan yaitu : tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun dan luas daun sedangkan parameter hasil adalah bobot segar tongkol berkelobot, bobot segar tongkol tanpa berkelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, kadar gula dan hasil panen ton per hektar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antara perlakuan dengan menggunakan beda nyata terkecil (BNT) taraf 5 %. Hasil penelitian pada parameter pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan luas daun) dan parameter hasil jagung manis menunjukkan bahawa S2V2 (Jajar Legowo 2:1+Bonanza) yang paling baik sedangkan pada parameter kadar gula menunjukkan bahwa S2V1 (Jajar Legowo 2:1+Jambore) yang paling baik.

English Abstract

Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) has a sweeter taste than regular corn, increasingly popular and widely consumed by the community. Production age is shorter (maturing) so it is very advantageous in terms of time. Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) is a potentially horticultural product for cultivation and corn is also the most important food crop besides wheat and rice. The principle of legowo row planting system is to increase the population of the plant by adjusting the spacing so that the planting crop will have a row of plants interspersed by empty rows where the spacing on the row half row spacing between rows. Integrated Plant Management recommendation package (PTT) legowo jajar planting system becomes one of the recommendations in a cultivation. This study aims to determine and study the influence of several forms of legowo java planting system on the growth and yield of two varieties of sweet corn. The research hypothesis is that there is influence of planting system of row legowo to growth and yield of sweet corn. This research was conducted in Jatimulyo Subdistrict, Lowok Waru Subdistrict, Malang, East Java with altitude of 460 meters above sea level (mdpl). The research was conducted in March 2017 until June 2017. The materials used in this research are sweet corn seed of Jamboree and Bonanza varieties. The fertilizer used is Urea 300 kg per ha, P 150 kg per ha and K 100 kg per ha. The tool used in this research is comprised of hoes, machetes, plastic straps, sliding, tugal, rake, bucket, gembor, scales, meter, LAM, refractometer, camera and stationery. The design that will be used in this research is Randomized Block Design (RAK) consisting of 2 factors, namely: Plant System Factor (S) with 3 forms: S1 (Conventional) S2 (Jajar Legowo 2:1) S3 (Jajar Legowo 3:1) Variable Factor (V) V1 (Jamboree Variant) V2 (Bonanza Varieties), thus 6 combinations of treatments and 4 replications to obtain 24 units of experiments. Observation of the growth and yield of sweet corn is done destructively and non destructively by observing 3 plants per plot every 14 days. Observations were made at 14 days after planting until 56 days after planting with 14 days interval. The parameters observed were plant growth parameters and plant yield parameters. The growth parameters are: plant height (cm), stem diameter (cm), leaf number and leaf area whereas the result parameters are fresh weight of cobs weighted, fresh weight of cob without, cob diameter, sugar content and yield of tons per hectare . The data obtained were analyzed by using F test at 5% level. If there is a real effect then continued with the comparison test between treatments using the smallest real difference (BNT) 5% level. The results of the research on plant growth parameters (plant height, stem diameter, leaf number and leaf area) and sweet corn yield parameters show that S2V2 (Jajar Legowo 2:1 + Bonanza) is best while the sugar content parameter shows that S2V1 (Jajar Legowo 2:1 + Jamboree) is the best.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/475/051710662
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.67 Corn > 635.672 Sweet corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 30 Nov 2017 03:43
Last Modified: 31 Aug 2020 08:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6275
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item