Maryana, Kiki (2017) Uji Potensi Penggunaan Sekam Padi Sebagai Karbon Aktif Dalam Penurunan Bahan Organik Limbah Cair Industri Tahu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap kehidupan di bumi. Kualitas air yang bersih dan tidak melebihi baku mutu sangat dibutuhkan baik bagi manusia maupun biota air. Pencemaran lingkungan perairan terjadi salah satu penyebabnya karena adanya limbah, baik limbah industri maupun limbah domestik karena dapat mencemari tanah, sungai serta laut. Salah satu limbah industri yang dapat mempengaruhi kualitas air adalah limbah cair tahu, hal ini karena limbah cair mempunyai kandungan protein, lemak dan karbohidrat dan seyawa-senyawa organik yang tinggi. Adanya bahan organik yang tinggi menyebabkan mikroba menjadi aktif secara biologis menjadi senyawa asamasam organik. Limbah ini berasal dari proses perendaman, pencucian kedelai, pencucian peralatan proses produksi tahu, penyaringan dan pengepresan/pencetakan tahu. Pada saat produksi tahu menghasilkan bahan organik yang tinggi. Kandungan bahan organik yang melebihi baku mutu perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang. Salah satunya menggunakan karbon aktif. Karbon aktif pada penelitian ini menggunakan limbah sekam padi karena selain mudah diperoleh didalamnya mengandung sellusa dan lignin yang dapat digunakan untuk adsorben yang baik setelah diaktivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi sekam padi sebagai karbon aktif untuk menurunkan kandungan bahan organik pada limbah cair tahu dan untuk mengetahui dosis karbon aktif sekam padi yang dapat menurunkan kandungan bahan organik limbah cair tahu. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) dan Laboratorium Hidrobiologi divisi Lingkungan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua Faktorial. Penelitian dilakukan selama satu hari dengan memberikan karbon aktif pada limbah cair tahu dengan berat yang berbeda dan waktu kontak yang berbeda. Adapun berat karbon aktif yang diberikan 3 gram, 6 gram dan 9 gram dan waktu kontak 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam dan 12 jam. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dengan melakukan pengukuran beberapa parameter meliputi suhu, pH dan COD serta pembuatan karbon aktif dari sekam padi meliputi dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi kimia. Kemudian penelitian utama dilakukan pengontakan karbon aktif pada limbah cair tahu pada toples-toples percobaan. Pada penelitian ini analisa data menggunakan metode Uji Nyata Jujur untuk membandingkan seluruh pasangan rata-rata perlakuan dan mengetahui terdapat perbedaan atau tidak antara pasangan rata-rata. Kesimpulan dalam penelitian ini potensi sekam padi sebagai karbon aktif dalam menurunkan bahan organik limbah cair tahu dapat dikatakan cukup baik, meskipun hasil yang didapat tidak memenuhi baku mutu. Penurunan bahan organik (COD) dari awal sebelum diberi perlakuan 1850 ppm dan setelah diberi perlakuan terjadi penurunan menjadi 677 ppm atau sebesar 60,73 %. Sedangkan berat karbon aktif sekam padi yang dapat menurunkan kandungan bahan organik sebesar 9 gram. Penurunan bahan organik pada limbah cair tahu ini dipengaruhi juga oleh lama waktu kontak karbon aktif dengan limbah. Hasil yang terbaik terjadi pada waktu kontak 10 jam dengan berat 9 gram dengan penurunan kadar COD sebesar 677 ppm. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan karbon aktif dari sekam padi dalam menurunkan bahan organik pada jenis pencemar lainnya ataupun logam berat. Selain itu dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui daya jenuh dari karbon aktif dalam menyerap bahan organi.
English Abstract
Excessive use of pesticides will lead to residues that are polluting the environment. This research was conducted in November - December 2016 which aims to determine LC50-96 hours pesticide with active ingredient cypermethrin against Oreochromis niloticus and observed the histological changes in brains of Oreochromis niloticus due to exposured at different concentrations. The method used was experimental with descriptive data analysis. Result LC50 - 96 hours amounted to 0,080 ppm. Changes in the structure brain of tilapia is hemorrhage and vacuolisation. Percentage of total brain damage on the different concentration are 0,0135 ppm (6,80%); 0,018 (9,40%); 0,024 ppm (17,20%); 0,032 ppm (19,40%); 0,042 ppm (22,00%); 0,065 ppm (25,20%) and 0,087 ppm (32,60%). The range of damage are from slight to moderate. The limitconcentration of cypermethrin in a safe and tolerable waters environment for tilapia life are in the range about 0,032 ppm. The results of LC50 - 96 hours with a safe concentration limits can be used as a reference in determining the use of cypermethrin pesticides. Tilapia brains (Oreochromis niloticus) can be used as a biomarkers in monitoring pesticide contamination in waters because the higher concentration of pesticide can cause higher brain damage which can affevt the death of fish.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/377/051706364 |
Uncontrolled Keywords: | Karbon Aktif, Limbah Cair Tahu, Sekam Padi, Bahan Organik, Activated Carbon, Tofu Industry, Rice Husk, Organic matter |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply > 628.16 Testing analysis, treatment, pollution countermeasures > 628.168 Pollution countermeasures / Groundwater--Pollution |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 30 Nov 2017 02:58 |
Last Modified: | 22 Oct 2020 06:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6262 |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (431kB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |