Hayati, Niila La’la’ (2017) Pengaruh Kondisi Gi Tract Terhadap Viabilitas Bifidobacterium Bifidum Terenkapsulasi Kappa-Iota Karaginan Yang Berada Dalam Bubur Instan Labu Kuning Dan Ikan Lele Sangkuriang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mikrobiota yang pada saluran pencernaan memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya., mikroorganisme tersebut dapat dikatakan probiotik. Spesies Lactobacillus dan Bifidobacterium yang biasanya digunakan dalam industri pangan. Untuk memberikan efek kesehatan, bakteri probiotik harus mencapai 106-107 cfu/g pada produk yang dikonsumsi. Viabilitas probiotik akan mengalami penurunan ketika mencapai kondisi pH yang rendah pada kondisi gastrointestinal tract (GIT). Salah satu metode untuk menjaga viabilitas B. bifidum yaitu mikroenkapsulasi. Bahan penyalut yang digunakan yaitu kappa-iota SRC. Peningkatan kandungan gizi bubur instan dibuat dari bahan dasar labu kuning dan ikan lele sangkuriang dengan penambahan probiotik Labu kuning memiliki kadar beta karoten sebesar 19,9 mg/100 g. Sedangkan keunggulan ikan lele sangkuriang memiliki kandungan protein 65-75% dari berat total tubuhnya. B. bifidum terenkapsulat kappa-iota SRC dengan perbandingan (1:1). Metode penelitian uji viabilitas pada kondisi larutan simulasi pencernaan menggunakan metode Belmont et al., (2015) dengan modifikasi Chávarri et al., (2010). Materi penelitian menggunakan metode eksperimen dan desain uji ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Bubur instan berprobiotik diuji viabilitasnya pada larutan simulasi pencernaan. Didapatkan hasil pada sampel mikrokapsul B. bifidum tertinggi yaitu 4,87 log cfu/g sedangkan pada bubur instan yang ditambahkan mikrokapsul B. bifidum memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,63 log cfu/g pada kondisi larutan simulasi usus.
English Abstract
Microbiota into the digestive tract that are beneficial to the human host, microorganism have been called ‘probiotics’. Lactobacillus and Bifidobacterium spesies usually used to food industrial. In order to exert the health benefits, bacteria are expected to be at the level 106-107 cfu/g of product at the time of consumption. Viability of probiotics are needed at the lower digestive tract at gastrointestinal tract (GIT). Method for maintining viability of Bifidobacterium bifidum is microencapsulation. The coating material used kappa-iota SRC (Semi Refineed Carrageenan). Increased nutrient content of instan porridge from pumpkin (Cucurbita moschata) and sangkuriang catfish (Clarias gariepinus var. Sangkuriang). Pumpkin has betacarotene of 19,9 mg/100g, while the benefits of catfish sangkuriang has a protein content of 65-75% from total body weight. B. bifidum encapsulated with kappa-iota SRC by comparison (1:1). Instant porridge added to microcapsul B. bifidum tested viability in gastrointestinal tract. Method research tested viability in simulated gastrointestinal tract use metode from Belmont et al., (2010) modification with Chávarri et al., (2010). Material research using ANOVA followed by BNT 5%. Result from sample microcapsul B. bifidum with the highest value is 4,87 log cfu/g, while sample microcapsul B. bifidum added to instant porridge is 4,63 log cfu/g.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2017/581/051707035 |
| Uncontrolled Keywords: | viabilitas, Bifidobacterium bifidum, karaginan, kappa, iota, gastrointestinal tract, bubur instan. viabilitas, Bifidobacterium bifidum, karaginan, kappa, iota, gastrointestinal tract, bubur instan. |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 29 Nov 2017 07:09 |
| Last Modified: | 06 Nov 2020 14:43 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6209 |
Actions (login required)
 |
View Item |