Analisis Kadar Logam Cu Pada Lambung Tiram Crassostrea Iredalei Dengan Ukuran Yang Berbeda Dari Perairan Pantai Kandang Semangkon, Lamongan

Arrafi, Ahmad Fahmi (2017) Analisis Kadar Logam Cu Pada Lambung Tiram Crassostrea Iredalei Dengan Ukuran Yang Berbeda Dari Perairan Pantai Kandang Semangkon, Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perairan pantai Kandang Semangkon kecamatan Paciran kabupaten Lamongan terdeteksi mengandung Cu melebihi ambang batas yang ditentukan oleh KEPMENLH no 51 tahun 2004. Sehingga tiram Crassostrea iredalei yang hidup didalamnya juga mengandung Cu dan melebihi ambang batas KEPMENLH tersebut. Lambung tiram merupakan tempat penyerapan makanan pertama pada tiram, oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai analisis logam Cu pada lambung tiram dari ukuran tubuh tiram yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam Cu pada lambung tiram Crassostrea iredalei dengan ukuran yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017 dengan metode survei. Sampel diambil di 2 lokasi (stasiun), daerah reklamasi atau lokasi tempat bersandarnya kapal nelayan sebagai Stasiun 1 dan daerah pemukiman nelayan sebagai stasiun 2. Tiram Crassostrea iredalei dan sedimen dari 2 stasiun tersebut dianalisis kadar logam berat Cu menggunakan metode AAS dan dilakukan pengamatan kualitas air yang terdiri dari suhu, derajat keasaman (pH), salinitas, oksigen terlarut (DO) dan Total Organic Matter (TOM). Kadar logam berat Cu pada lambung tiram Crassotrea iredalei pada stasiun 1 (wilayah reklamasi) ditemukan tertinggi (1,1500 mg/l) pada tiram dengan panjang 8,67 cm. kadar logam Cu dan kadar Cu terendah diperoleh pada tiram berukuran kecil (panjang tiram 3,5 cm) dengan kadar logam Cu sebesar 0,3146 mg/l. Sedangkan pada Stasiun 2 didapatkan kadar logam Cu tertinggi (0,8360 mg/l) dengan panjang tiram 6,26 cm dan terendah (0,2092 mg/l) pada tiram panjang 3,66 cm. Semakin besar ukuran tiram penyerapan logam Cu akan semakin tinggi karena tiram yang lebih besar akan mempunyai Jumlah hemosit yang lebih banyak Karena Cu diperlukan dalam pembentukan hemosit. Pada daerah reklamasi (stasiun 1) diduga terdapat bahan pencemar yang lebih banyak karena lebih dekat dengan aliran sungai dan pabrik pengalengan ikan, sehingga kadar logam berat yang diserap tiram juga lebih tinggi, kadar Cu pada lambung berhubungan dengan panjang tiram Crassostrea iredalei (R2 86 %). Kadar Cu pada Tiram yang hidup di sekitar pemukiman warga (stasiun 2) juga semakin banyak dengan makin panjangnya tiram, berdasarkan regresi linier sederhana berhubungan 72 %. Perbedaan pada stasiun 1 (reklamasi) dan stasiun 2 (pemukiman) disebabkan karena pengaruh sumber Cu yang berbeda, sehingga penyerapan logam Cu pada tiram juga berbeda. Tingginya kadar logam Cu pada tiram Crassostrea iredalei pada penelitian ini, maka diperlukan adanya perencanaan, pengaturan dan pengawasan segala bentuk kegiatan yang membuang limbah ke perairan umum karena pada akhirnya juga akan sampai ke organisme di pesisir.

English Abstract

The coastal waters of Kandang Semangkon in sub district of Paciran at the Lamongan are detected containing Cu over the specified threshold. So the Crassostrea iredalei oyster that lives inside also contains Cu and exceeds the threshold stomach of oyster is the first food absorption in oyster, therefore the need for research on the analysis of Cu metal on oyster stomach at the different oyster body size. The purpose of this study is to determine the level of Cu metal in the oyster Crassostrea iredalei with different sizes. This research method used survey, oyster samples taken at two different stations. Analyze oyster length data on Cu absorption using linear curve. Research on differences in absorption of Cu metal concentrations in oyster Crassostrea iredalei with different sizes at two locations ie reclamation area (station 1) and residential area (station 2) with Cu metallic analysis obtained the result of Cu metal in the highest sediment at station 1 with value 1.2829 mg/l, in the highest stomach at station 1 with an average of 1.047 mg/l and the lowest at station area 2 with an average of 0.245 mg/l. Result of linear curve analysis at station 1 and station 2 that the length of oyster influence to the absorption of Cu metal content and the result of water temperature quality is 29 0C, pH value 8.2, DO is 3.52 mg/l and salinity is 33 ppt and still limited optimally , While TOM is worth 45.504 mg/l which exceeds standard standard of water quality standard. The greater the size of the oyster, the greater the absorption of Cu content. Need for planning, supervision of all forms of activities that dispose of waste into the waters and held counseling on the surrounding community

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/578/051707032
Uncontrolled Keywords: Tiram Crassostrea iredalei, , Logam Cu, oyster Crassostrea iredalei, Cu metals.
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 594 Mollusca and Molluscoidea > 594.4 Bivalvia
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 29 Nov 2017 06:30
Last Modified: 03 Dec 2020 00:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6198
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item