Oleh Betasianin Dan Pertumbuhan Tanaman Bit Merah (Beta vulgaris L.) Pada Kondisi Cekaman Air

Iriantika, Ervina Riedo (2017) Oleh Betasianin Dan Pertumbuhan Tanaman Bit Merah (Beta vulgaris L.) Pada Kondisi Cekaman Air. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bit merah ( Beta vulgaris L.) adalah salah satu bahan pangan (sayur) yang sangat bermanfaat bagi kesehatan salah satunya untuk mencegah pernyakit kanker karena mengandung betasianin. Warna merah pada umbi bit berasal dari betasianin yang tinggi. Betasianin merupakan golongan antioksidan dan dapat bermanfaat untuk kesehatan manusia terutama sebagai antioksidan dan peningkatan aktivitas anti inflamasi (Georgie et al., 2010). Ketersediaan air di anggap sebagai salah satu faktor lingkungan yang paling penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman (Boyer, 1982). Cekaman air dapat mempengaruhi kualitas tanaman secara signifikan. Pada kondisi tercekam air tanaman akan melindungi diri dari kerusakan dengan cara metabolisme sekunder. Hasil dari metabolisme sekunder ini berupa senyawa flavonoid penghasil pigmen betasianin (Oktem, 2008). Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari kandungan betasianin dan pertumbuhan tanaman bit merah pada kondisi cekaman air. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2017 di Agro Technopark Universitas Brawijaya, Cangar dengan ketinggian 1700 m dpl. dengan suhu yang bekisar diantara 10 – 150C (minimum) dan 25 – 280C (maksimum). Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah plastik hitam ukuran 30 cm x 20 cm diameter 25 cm, spektrofotometer, alat budidaya, alat laboratorium, parutan, pisau, cuvet, plastik, kertas label, fial film, timbangan, oven, penggaris, Leaf Area Meter (LAM), camera, serta alat tulis. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu tanah (Andisol, pasir berliat), benih bit merah varietas Ayumi 04, tanah, pupuk kandang ayam, pupuk Urea, SP36, KCL, kertas watman No. 42, aquades, dan insektisida Prevathon 50 SC. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima (5) ulangan digunakan pada penelitian ini dalam penempatan perlakuan yang terdiri dari lima (5) tingkat pengairan: 1 X 3 hari (W3), 1 x 4 hari (W4), 1 x 5 hari (W5), 1 x 6 hari (W6), 1 x 7 hari (W7). Semua data dianalisis menggunakan uji F taraf 5% untuk mengetahui adanya pengaruh nyata pada tiap perlakuan menggunakan Ms. Excel 2010. Jika hasil analisis ragam beda nyata, maka dilakukan uji BNT dengan taraf 5%. Dari seluruh hasil analisis parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan kandungan air relatif, didapatkan hasil yang berbeda nyata, berbeda terdapat pada pengamatan 56 hst hingga 84 hst saja disetiap perlakuan 1 x 3 hari, 1 x 4 hari, 1 x 5 hari, 1 x 6 hari, 1 x 7 hari dimana interval pemberian air berpengaruh nyata pada fase pertumbuhan tanaman. Parameter berat segar total tanaman, berat kering total tanaman, berat segar umbi, berat kering umbi, indeks panen, dan rasio tajuk akar memiliki hasil yang berbeda nyata disetiap perlakuan 1 x 3 hari, 1 x 4 hari, 1 x 5 hari, 1 x 6 hari, 1 x 7 hari dimana interval pemberian air berpengaruh pada hasil tanaman dan hasil umbi. Kemudian untuk hasil analisis kandungan betasianin tidak berbeda nyata Dari ke lima perlakuan kandungan ii betasianin dari tanaman bit merah pada kondisi kekurangan air perbedaan terdapat pada perlakuan pengairan 1 x 6 hari yaitu menghasilkan kandungan betasianin sebesar 385,6 mg/l lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan 1 x 5 hari dan 1 x 3 hari yang memiliki kandungan betasianin sebesar 310,6 mg/l dan 322,7 mg/l.

English Abstract

Red beet (Betavulgaris L.) is one food (vegetables) that are beneficial to one's health to prevent cancer because it contains the statement, betasianin. Red beet color comes from high betasianin. Betasianin a class of antioxidants and can be beneficial for human health especially as an antioxidant and anti-inflammatory activity increase (Georgie et al., 2010). Water availability is considered as one of the most important environmental factors that may affect plant growth and productivity (Boyer, 1982). Water stress could affect crop quality significantly. Drought stress treatment water plant will protect itself from damage by way of secondary metabolism. The results of these secondary metabolites such as flavonoid pigment betasianin (Oktem, 2008). The purpose of this research to study the content of betasianin and red beet plant growth under conditions of water stress. This research was conducted in March until the month of June 2017 at the UB Agro Technopark, Cangar with an altitude of 1700 m above sea level. with bekisar temperature between 10-150C (minimum) and 25-280C (maximum). The tools used in this study is a black plastic size 30 cm x 20 cm diameter 25 cm, spectrophotometers, means of cultivation, laboratory equipment, grater, knife, corresponding cuvettes, plastic, paper labels, Fial films, scales, oven, ruler, Leaf Area Meter (LAM), camera, and stationery. Materials used in this research is ground (Andisol, clayey sand), red beet seed Ayumi 04 varieties, soil, chicken manure, urea, SP36, KCL, paper watman No. 42, distilled water and insecticide Prevathon 50 SC. Research using Random Design (RBD) with five (5) replicates used in this study in the placement of treatment consisting of five (5) levels of irrigation: 1 X 3 days (W3), 1 x 4 days (W4), 1 x 5 day (W5), 1 x 6 days (W6), 1 x 7 (W7). All data were analyzed using the F test level of 5% to determine their real influence on every treatment using Ms. Excel 2010. If the results of analysis of variance real difference, then do LSD with a level of 5%. From all the results of the analysis parameters plant height, number of leaves, leaf area, and the water content relative, showed significantly different results, different are the observations of 56 DAT to 84 DAT only every treatment 1 x 3 days, 1 x 4 days, 1 x 5 day, 1 x 6 days, 1 x 7-day intervals where water provision real effect on plant growth phase. Parameter fresh weight of the total crop, total dry weight of plants, the fresh weight of tubers, dry weight of roots, harvest index, and the ratio of the canopy of roots had significantly different results in each treatment 1 x 3 days, 1 x 4 days, 1 x 5 days, 1 x 6 days, 1 x 7 days where the water supply interval effect on crop yields and tuber yield. Then for the content analysis results were not significantly different betasianin Of the five treatment betasianin content of red beet crop in conditions of water shortage there are differences in treatment 1 x 6-day watering is yielding betasianin content of 385.6 mg / l higher in comparison with treatment 1 x 5 days and 1 x 3 days have betasianin content of 310.6 mg / l and 322.7 mg / l.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/507/051710694
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.1 Edible roots > 635.11 Beets
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 28 Nov 2017 04:03
Last Modified: 05 Oct 2020 10:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6108
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item