Keanekaragaman Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Dan Parasitisasinya Pada Pertanaman Padi Dengan Penerapan PHT Dan Konvensional Di Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Lamongan

Nofiyani, Iis (2017) Keanekaragaman Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Dan Parasitisasinya Pada Pertanaman Padi Dengan Penerapan PHT Dan Konvensional Di Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman padi merupakan sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Produksi tanaman padi di Indonesia mengalami penurunan akibat terjadi luasan lahan yang menurun dan serangan hama tanaman padi. Salah satu hama yang menurunkan hasil produksi tanaman padi adalah penggerek batang padi. Untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu beralih ke sistem budidaya PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dengan menggunakan pemberdayaan musuh alami salah satunya penggunaan parasitoid telur. Parasitoid telur penggerek batang padi merupakan parasitoid yang mampu menekan populasi penggerek batang padi. Parasitoid telur akan memarasit telur penggerek batang padi sehingga telur tidak menetas menjadi larva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman parasitoid telur penggerek batang padi, fluktuasi populasi penggerek batang padi dan parasitoidnya, tingkat parasitisasi parasitoid, nisbah kelamin parasitoid dan komposisi keberadaan penggerek batang padi serta parasitoidnya di lahan PHT dan konvensional. Penelitian dilakukan di Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Lamongan, Jawa Timur pada bulan Desember 2016 hingga Maret 2017. Plot yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 plot di lahan PHT dan 8 plot di lahan konvensional. Pengamatan keanekaragaman parasitoid telur dengan mengoleksi telur penggerek batang padi pada luasan plot 5 m x 5 m dan dipelihara di mika plastik hingga telur menetas. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t taraf kesalahan 5 %. Kelompok telur yang ditemukan di lahan PHT dan konvensional adalah Scirpophaga sp, Chilo sp1, dan Chilo sp2. Parasitoid yang muncul dari kelompok telur tersebut adalah T. schoenobii, T. rowani dan Encyrtidae sp. Berdasarkan hasil analisis jumlah kelompok telur penggerek batang padi dan jumlah parasitoid tidak terdapat perbedaan antara lahan PHT dan konvensional. Fluktuasi populasi penggerek batang padi dan parasitoid antara lahan PHT dan ii konvensional yang tertinggi adalah pada saat tanaman padi memasuki fase vegetatif tanaman. Tingkat parasitisasi T. schoenobii, T. rowani, dan Encyrtidae sp terhadap kelompok telur Scirpophaga sp, Chilo sp1 dan Chilo sp2 tidak terdapat perbedaan antara lahan PHT dan konvensional. Terdapat super parasitisme yang memarasit Scirpophaga sp yaitu T. schoenobii dan T. rowani dan tingkat parasitisasinya tidak terdapat perbedaan antara lahan PHT dan konvensional. Nisbah kelamin T. schoenobii pada lahan PHT memiliki perbandingan betina dan jantan yaitu 2,3:1 dan pada lahan konvensional 3:1. Nisbah kelamin T. rowani pada lahan PHT perbandingan betina dan jantan yaitu 4:1 dan konvensional adalah 4,4:1. Nisbah kelamin Encyrtidae sp tidak dapat ditentukan disebabkan oleh nisbah kelamn serangga pada tingkat famili sulit ditentukan. Komposisi dan keberadaan serangga hama dan parasitoid pada lahan PHT dan konvensional adalah sama yang disebabkan oleh jarak antara kedua lahan berdekatan. Jumlah komposisi serangga yang paling banyak diasumsikan lahan tersebut mendistribusikan jenis serangga dari lahan satu kelahan yang lain.

English Abstract

Rice is the main source of food for most Indonesian people. However, there is a decrease in Indonesia's rice production due to declining land availability and pest attack. One of the pests which lowers rice production is rice stem-borer. Stem-borer issue can be solved with IPM (Integrated Pest Management) implementation, utilizing natural enemy such as egg parasitoid. Stem-borer's egg parasitoid has the ability to suppress the pests' population. Parasitoid will infect rice stem-borer's eggs and, as a result, prevent the eggs from hatching. The objective of this research was to determine egg parasitoid diversity of rice stemborer, fluctuation of rice stem-borer population and its parasitoid, parasitization level of the parasitoid, sex ratio of the parasitoid, also, species composition of rice stem-borer and its parasitoid in IPM rice field and conventional rice field. This research was conducted in Tejoasri Village, Laron District, Lamongan, East Java from December 2016 until March 2017. Plots used in this research consisted of 8 IPM plots and 8 conventional plots. Observation of egg parasitoid diversity was performed by collecting rice stem-borer's egg on a 5m x 5m plot and keeping them in plastic until hatching time. Data obtained were analyzed with T-test of 5% error level. Group of eggs found in both types of rice field belonged to Scirpophaga sp, Chilo sp1, and Chilo sp2. Species of parasitoids emerging from stem borer's group of eggs were T. schoenobii, T. rowani dan Encyrtidae sp. According to the analysis, number of rice stem-borer's egg groups and number of its parasitoids indicated no significant difference between IPM rice field and conventional rice field. The highest fluctuation of rice stem-borer's and its parasitoid population in both types of field was during the plants' vegetative phase. Parasitization level of T. schoenobii, T. rowani, and Encyrtidae sp to the egg groups of Scirpophaga sp, Chilo sp1 dan Chilo sp2 indicated no significant difference between IPM rice field and conventional rice field. A superparasitism on Scirpophaga sp. was found specifically from T. schoenobii, and T. rowani. No indication of significant difference was found between IPM and conventional iv rice field. The sex ratio of T. schoenobii (female:male) was 2,3:1 in IPM rice field and 3:1 in conventional rice field. The sex ratio of T. rowani (female:male) was 4:1 in IPM rice field and 4,4:1 in conventional rice field. The sex ratio of Encyrtidae sp was indeterminate due to the difficulty of sex ratio determination within insect family level. Composition and existence of both pests and parasitoids were the same due to the proximity of both types of field. Field with the highest insect composition is considered distributing various insect species to different fields.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/556/051710743
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.9 General topics of pest and disease control
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 27 Nov 2017 08:00
Last Modified: 08 Oct 2020 04:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6062
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item