Siagian, Melissa Suartini Yunita (2017) Eksplorasi Dan Uji Potensi Antagonis Khamir Terhadap Patogen Elsinoe fawcettii Penyebab Penyakit Kudis Pada Tanaman Jeruk Japansche citroen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jeruk (Citrus sp) merupakan komoditas hortikultura penting dan sumber vitamin C, maka diperlukan budidaya dan perawatan batang bawah yang baik sejak awal. Jeruk Japansche citroen (JC) adalah varietas jeruk batang bawah yang biasa digunakan petani Indonesia. Pada tahun 2015 terjadi penurunan produksi jeruk, yang disebabkan oleh serangan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Penyakit kudis adalah salah satu penyakit penting pada pembibitan tanaman jeruk yang disebabkan oleh jamur patogen Elsinoe fawcettii. Pengendalian menggunakan agens hayati merupakan suatu alternatif pengendalian jamur patogen yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan mikroba antagonis berupa khamir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji keanekaragaman khamir pada daun, batang, dan pangkal batang jeruk JC serta potensi antagonisnya terhadap E. fawcettii. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan Februari hingga Juni 2017. Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu isolasi jamur patogen E. fawcettii dari daun bergejala kudis berupa kutil pada permukaan daun JC. Selanjutnya eksplorasi khamir dari daun, batang dan pangkal batang bibit jeruk JC. Setelah didapatkan isolat jamur patogen E. fawcettii dan khamir, kemudian dilakukan purifikasi untuk mendapatkan koloni yang murni . Koloni khamir yang telah murni diidentifikasi hingga tingkat genus. Terdapat 8 khamir yang ditemukan dari bagian jeruk JC, yaitu Candida sp. 1, Cryptococcus sp. diperoleh dari daun Rhodotorula sp., Hansenula sp. diperoleh dari batang, dan Metschnikowia sp., Candida sp. isolat 2, Zygosaccharomyces sp., Pichia sp. diperoleh dari pangkal batang bibit JC. Selanjutnya dilakukan uji antagonis khamir terhadap E. fawcettii secara in-vitro. Pengujian antagonis setiap isolat khamir dilakukan dengan cara khamir digoreskan pada media PDA tepat di tengah cawan Petri diameter 9 cm dengan posisi berbentuk lurus sebanyak 1 lup inokulasi. Kemudian miselium E. fawcettii diambil dengan cork borer dan diletakkan pada sisi kanan dan kiri goresan khamir dengan jarak lebih kurang 2 cm secara aseptis di LAFC. Kontrol juga disiapkan sebagai pembanding, yaitu miselium E. fawcetti tanpa perlakuan khamir. Setelah itu diinkubasi pada suhu ruangan dan diamati selama 10 hari dengan cara mengukur lebar zona antara khamir dengan E. fawcettii pada setiap harinya.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan sebanyak 9 perlakuan dan ulangan sebanyak 3 kali untuk setiap perlakuan, sehingga total rancangan sebanyak 27 satuan. Hasil penelitian ditemukan total delapan isolat khamir dan persentase daya hambat tertinggi adalah Candida sp. isolat 1 yaitu 49,1%, dibandingkan dengan perlakuan khamir lainnya yaitu Cryptococcus sp. yaitu 36,26%, ii Rhodotorula sp. yaitu 30,95%, Metschnikowia sp. yaitu 31,13%, Candida sp. isolat 2 yaitu 47,85%, Zygosaccharomyces sp. yaitu 24,92%, Pichia sp. yaitu 32,20% dan perlakuan dengan persentase daya hambat terendah adalah Hansenula sp. 18,84.
English Abstract
Orange (Citrus sp.) is an important horticultural commodity and a source of vitamin C, it is necessary cultivation and care of rootstock is good from the beginning. Japansche citroen ( JC ) is a common rootstock varieties used by Indonesian farmers . In 2015 there is a decrease in the production of citrus, which is caused by the attack of Pest and Disease Plant. Scab disease is one of the most important diseases in citrus plant breeding caused by the fungal pathogens E. fawcettii. The use of biological agens is an alternative control of pathogenic an environmentally friendly , such as the use of microbial antagonists in the form of yeast. The purpose of this study is to study the yeast biodiversity of JC leaf, stem, and base of orange stem and its antagonistic potential against E. fawcettii. The research starts from February 2017 until Juni 2017 at plant diseases laboratorium , Departement of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Brawijaya University. The implementation of this research covers several stages, ie isolation of E. fawcettii pathogenic fungus from symptomatic leaves of scabs in the form of wart on JC leaf surface . Furthermore, yeast exploration of leaf, stem and base of JC citrus seedlings. After the isolate of pathogenic fungi E. fawcettii and yeast, then purified to get a pure colony. Precious yeast colonies are identified to the genus level. There are 8 yeasts found from the juice of JC, Candida sp. 1, Cryptococcus sp. obtained from the leaves of Rhodotorula sp., Hansenula sp. obtained from the stem, and Metschnikowia sp., Candida sp. isolate 2, Zygosaccharomyces sp., Pichia sp. obtained from the base of stem JC seedlings. Furthermore, a yeast antagonistic test was performed on E. fawcettii in-vitro. Antagonistic testing of each yeast isolate was done by yeast scratched on PDA media right in the middle of Petri diameter of 9 cm in diameter with straight position as much as 1 inoculation loop. Then the mycelium E. fawcettii was taken with cork borer and placed on the right and left side of the yeast scratch with a distance of approximately 2 cm aseptically in LAFC. Controls were also prepared as a comparison, ie the mycelium of E. fawcetti without the treatment of yeast. After that it was incubated at room temperature and observed for 10 days by measuring the width of zone between yeast and E. fawcettii on each day. The design used was Completely Randomized Design with 9 treatments and 3 replications for each treatment, so the total design 27 units. In the result of this research, 8 isolates of yeast successfully isolated from JC , and the highest inhibitory percentage was Candida sp. isolate 1 that is 49.1%, compared with other yeast treatment Cryptococcus sp. 36.26%, Rhodotorula sp. is 30.95%, Metschnikowia sp. 31.13%, Candida sp. isolate 2 that is 47,85%, Zygosaccharomyces sp. 24.92%, Pichia sp. 32.20% and the treatment with the lowest inhibitory percentage is Hansenula sp. 18.84.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2017/555/051710742 |
| Uncontrolled Keywords: | Jeruk Japansche citroen (JC), Budidaya, Produksi, Patogen |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.3 Citrus and moraceous fruits > 634.31 Oranges |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 27 Nov 2017 07:43 |
| Last Modified: | 04 Sep 2020 04:56 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6058 |
Actions (login required)
 |
View Item |