Putra, Muhammad Ferry Firdaus Dewanto (2017) Pengaruh Pengendalian Gulma Dan Dosis Pupuk Nitrogen Pada Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays L.) ialah salah satu tanaman pangan yang memiliki peran yang penting dalam proses peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. Peningkatan hasil jagung dalam negeri mengalami beberapa rintangan di lapangan diantaranya yaitu tanaman penganggu atau gulma dan dosis pemupukan N yang kurang efektif dan efisien. Pemupukan yang kurang efektif dan efisien dapat menyebabkan pengeluaran financial resources (sumber daya keuangan) semakin besar sedangkan tujuan budidaya ialah untuk mendapatkan keuntungan dari hasil produksi tanaman budidaya. Penelitan ini bertujuan (1) Mengetahui pengaruh aplikasi pengendalian gulma dan aplikasi dua dosis pemupukan Nitrogen pada hasil tanaman jagung; (2) Mengetahui efektifitas dan waktu aplikasi pengendalian gulma yang tepat dalam peningkatan hasil tanaman jagung. Hipotesis yang diajukan ialah (1) Waktu pengaplikasian herbisida pra tumbuh dapat mengendalikan gulma dan dapat meningkakan pertumbuhan serta hasil tanaman jagung; (2) Pengaplikasian herbisida dan pemberian pupuk Nitrogen 150 kg dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di lahan kelurahan Jatimulyo, kecamatan Lowokwaru, kota Malang ketinggian tempat 460 m dpl, suhu minimum 20o C dan suhu maksimum 28º C, curah hujan rata-rata 1000-1500 mm, jenis tanah inseptisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri 8 perlakuan pengendalian gulma dan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 24 petak percobaan. Perlakuan yang dilakukan: Bergulma + 100 kg N ha -1 (P0); Bebas gulma + 100 kg N ha-1 (P1); Bergulma + 150 kg N ha -1 (P2); Bergulma + 250 kg N ha -1(P3); Penyiangan (21+ 42 hst) + 150 kg N ha -1(P4); Penyiangan (21+ 42 hst) + 250 kg N ha-1(P5); Herbisida Ametrin 1500 g ha-1 + 150 kg N ha -1 (P6); Herbisida Ametrin 1500 g ha-1 + 250 kg N ha-1 (P7). Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara nondestruktif dimulai saat umur tanaman jagung 14 hst, 21 hst, 42 hst 63 hst, dan 84 hst. Pengamatan hasil tanaman jagung dilakukan pada saat tanaman berumur ± 103 hst. Pengamatan gulma meliputi analisis vegetasi, fitotoksisitas (tingkat keracunan) dan bobot kering total gulma. Pengamatan analisis vegetasi dan bobot kering total gulma dilakukan saat tanaman jagung umur 14 hst, 21 hst, 42 hst, 63 hst, dan 84 hst. Sedangkan pengamatan fitotoksitas (tingkat keracunan) pada gulma dan jagung dilakukan mulai 1 hari setelah aplikasi herbisida sampai 14 hari setelah aplikasi. Pengamatan gulma ditentukan dengan nilai SDR (Summed Dominance Ratio). Pengamatan komponen pertumbuhan tanaman jagung meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun. Pengamatan komponen hasil tanaman jagung meliputi: panjang tongkol tanpa klobot (cm), bobot kering tongkol tanpa klobot per tanaman (g), bobot kering biji per tanaman, bobot hasil biji (ton ha-1). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan ragam uji F taraf 5%. Perlakuan yang berpengaruh nyata akan diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan herbisida ametrin 3 l ha-1 sebagai herbisida pra tumbuh dengan pemupukan Nitrogen nyata meningkatkan hasil apabila dibandingkan dengan perlakuan tanpa pengendalian gulma dan pengaruh herbisida ametrin menurun pada umur 21 hst sampai 84 hst disebabkan kondisi curah hujan yang tinggi. Pengaplikasian herbisida ametrin dan pemberian pupuk Nitrogen 150 kg ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung sebesar 35,79% jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa pengendalian gulma P0.
English Abstract
Corn (Zea mays L.) is one plant that has an important role in the process of increasing food security in Indonesia. Increasing domestic corn yield has some obstacles in the field , it is the number of weeds and doses of N fertilizer application is less effective and efficient. The Fertilization less effective and efficient can cause financial resources great lost from crop production. This research intend (1) to know the effect of weed control application and application of two doses of Nitrogen fertilization on corn crop yield; (2) to know the effectiveness and appropriate timing of weed control application in increasing the yield of corn. The proposed hypothesis is (1) The time of application of pre-grown herbicides can control weeds and may increase the growth and yield of maize crops; (2) Application of herbicide and application fertilizer of 150 kg nitrogen can increase the growth and yield of corn. The research was held in Jatimulyo urban village, Lowokwaru subdistrict, Malang city altitude of 460 m asl, minimum temperature around 20oC and maximum temperature reach 28º C, average rainfall 1000-1500 mm, inseptisol soil type. The research times from June to October 2016. This research used a Randomized Block Design consist of 8 treatments and 3 replications, resulting in 24 plot experiments. Treatment performed: weedy + 100 kg N ha-1 (P0); weed free + 100 kg N ha-1 (P1); weedy c + 150 kg N ha-1 (P2); weedy + 250 kg N ha-1 (P3); weeding (21 + 42 hst) + 150 kg N ha-1 (P4); Weeding (21 + 42 hst) + 250 kg N ha-1 (P5); Amethrin Herbicide 3 l ha-1 + 150 kg N ha-1 (P6); Amethrin Herbicide 3 l ha-1 + 250 kg N ha-1 (P7). Non destructive observations were initiated when corn on 14 DAP, 21 DAP, 42 DAP, 63 DAP, and 84 DAP. Observation of corn was done when the plant was ± 103 hst. Weed observation included vegetation analysis, fitotoxicity (poisoning level) and total weight of dry weed. Observation of vegetation analysis and total weight of dry weed was done when corn plants enter 14 DAP, 21 DAP, 42 DAP, 63 DAP, and 84 DAP. While the observation of fitotoxicity (poisoning level) on weeds and maize begun 1 day after herbicide application until 14 days after application. Weed observation with SDR value (Summed Dominance Ratio). Observation of growth component on corn including: crops height and number of leaves. Observation of maize crop components including: cob length without husk (cm), dry weight of cob without husk per plant (g), dry weight of seed per plant, yield of seed (ton ha-1). The data then analyzed using the F test level of 5% and continue of the comparison test between treatments. The real treatment will be tested further with LSD test at 5% level. The results significant different the use of 3 l ha-1 amethrine herbicide as a pre-emergence herbicide with Nitrogen fertilizer improved yield compared to treatment without weed control and the effect of amethrinic herbicide at age 21 hst to 84 hst accompanied by high rainfall conditions. Application of amethrine herbicide and fertilizer application of 150 kg ha-1 Nitrogen can increase the growth and yield of corn by 35.79% if compared with treatment without weed control P0.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/551/051710738 |
Uncontrolled Keywords: | Jagung (Zea mays L.), Budidaya, Ketahanan Pangan, Pertumbuhan |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.67 Corn |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 27 Nov 2017 06:56 |
Last Modified: | 02 Sep 2020 03:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6045 |
Actions (login required)
View Item |