Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan Studi Kasus Kelompok Tani (Sidomakmur Floris), Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu

Sun, Javier Samudera (2017) Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan Studi Kasus Kelompok Tani (Sidomakmur Floris), Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada tahun 1998 untuk pertama kalinya bunga krisan hasil pemuliaan di Indonesia dirilis oleh mentri pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani florikultur nasional. Pertumbuhan produksi bunga potong krisan selalu meningkat dari tahun 1998 hingga 2014, namun hal tersebut tidak menjamin kesejahteraan petani meningkat juga. Kota Batu yang merupakan salah satu sentra penghasil bunga potong krisan untuk Jawa Timur, terutama Desa Sidomulyo yang memproduksi bunga potong krisan sudah seharusnya mendapatkan kesejahteraan dengan adanya peningkatan permintaan krisan di Indonesia. Sebagai desa penghasil bunga potong, petani yang tergabung dalam kelompok tani sering mengalami kesulitan yang membuat kesejahteraan menurun terutama dalam hal pemasaran, seperti volume penjualan, harga jual dan bibit. Pemasaran yang efisien akan membuat petani mendapatkan kesejahteraan, pemasaran yang efisien akan membuat petani dan lembaga yang memasarkan produk mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2017, di kelompok tani Sidomakmur Floris yang ditentukan secara purpovise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran bunga potong krisan di kelompok tani Sidomakmur Floris, mengetahui fungsi pemasaran apa saja yang dilakukan setiap lembaga pemasaran, share harga, farmer share, marjin pemasaran, marketing efficiency index (MEI) setiap saluran, rasio keuntungan biaya setiap lembaga pemasaran yang terlibat, efisiensi operasional dan harga. Penentuan sampel menggunakan dengan dua cara, yaitu sampel jenuh dan snowball sampling. Penentuan sampel petani menggunakan sampel jenuh yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Pengambilan sampel lembaga pemasaran menggunakan snowball sampling, yaitu dengan menelusuri penjualan dan pembelian bunga potong krisan dari produsen di kelompok tani Sidomakmur Floris hingga ke konsumen. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan alat analisis marjin pemasaran, share biaya dan keuntungan, farmer share, rasio keuntungan biaya, Marketing Efficiency Index (MEI), efisiensi operasional berdasarkan load factory efficiency untuk fasilitas transportasi dan efisiensi harga berdasarkan fungsi transportasi dan processing. Dari hasil penelitan disimpulkan bahwa: (1) terdapat 5 saluran pemasaran, saluran I: Petani-Konsumen, saluran II: petani-pedagang luar kota-konsumen, saluran III: petani-pedagang pengumpul-konsumen, saluran IV: petani-pedagang pengumpul-pedagang luar kota-konsumen, saluran V: petani- pedagang luar kota – pengecer luar kota – konsumen; (2) Fungsi pemasaran yang dilakukan adalah pembelian, penjualan, sortasi, bongkar muat, penyimpanan, transportasi, pengemasan, informasi pasar dan retribusi; (3) Rata-rata farmer share pada semua saluran adalah 77,11% dengan rata-rata biaya pemasaran 21,16% pada setiap lembaga pemasaran dan keuntungan yang diambil lembaga rata-rata adalah 46% dengan rata-rata rasio keuntungan biaya adalah 2,27; (4) Berdasarkan efisiensi ii operasional, rata-rata pengiriman yang dilakukan lembaga pemasaran tidak efisien karena kapasitas pengangkutan melebihi maupun kurang dari kapasitas pengangkutan optimal. Namun, berdasarkan efisiensi harga, semua lembaga efisien; (5) Berdasarkan MEI, saluran I merupakan saluran dengan nilai MEI tertinggi dan saluran V merupakan saluran dengan nilai MEI terendah. Saran yang diberikan kepada kelompok tani Sidomakmur Floris, pedagang dan penelitian selanjutnya adalah (1) Kelompok tani Sidomakmur floris dapat mencoba untuk memproduksi maupun membeli bibit bunga potong krisan secara mandiri agar petani yang tergabung dengan kelompok tani tidak harus terikat kontrak bibit dengan pedagang; (2) Pedagang luar kota menggunakan transportasi travel bus dengan kapasitas 80 ikat untuk 1 kardus dalam pengiriman keluar kota (Bali) sudah efisien secara operasional. Jika terjadi kenaikan permintaan dari konsumen di Bali, pedagang luar kota dapat memberlakukan minimal pengiriman seperti pedagang partai yang tidak menjual produk dalam bentuk eceran. Pedagang luar kota dapat memberlakukan pengiriman minimal agar kapasitas kardus dapat tetap optimal jika permitaan meningkat; (3) Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan biaya usaha tani dalam efisiensi pemasaran. Petani mempunyai kemungkinan melakukan biaya lain di luar biaya budidaya, seperti pada kasus kelompok tani Sidomakmur Floris dimana petani mengeluarkan biaya pengemasan, pengiriman dan penyimpanan yang bahkan belum tentu dilakukan lembaga pemasaran selanjutnya. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan analisis efisiensi pemasaran dengan pendekatan efisiensi saluran pemasaran menggunakan metode ranking, tidak hanya MEI saja.

English Abstract

In 1998, fot the first time, breeding chrysanthemum flower in Indonesia was released by agriculture ministry and they aimed at improving the welfare of national floriculture farmers. The productivity of chrysanthemum flower production has always increased from 1998 to 2014, but it does'nt guarantee the welfare of farmer as well. Batu city is the one of chrysanthemum production centers for East Java, especially Sidomulyo Village which produce chrysanthemum cut flowers should have prosperity with the increasing demand of chrysanthemum in Indonesia. As a cut flower-producing village, farmers whom are the member of farmer group often faced obstacle that make welfare decline, especially in terms of marketing, such as sales volume, selling price and seeds. The efficient marketing will make farmers get equal welfare, efficient marketing will make farmer and agency get the profit in accordance with costs incurred. The purposes of this research are to know the marketing channel of chrysanthemum cut flower in Sidomakmur Floris farmer group, to know what marketing function is done by each agencies on marketing channel of chrysanthemum flower, to know price share, farmer share, marketing margin, marketing efficiency index (MEI) dan the level of efficiency by price and operational. They are 2 type of responden, farmers and marketing angiencies. The farmer respondents used cencus sampling dan for marketing agiencies used snowball sampling which by tracking sale of chrysanthemum cut flower from producers to the consumer. The analytical method that use in this research is a quantitative method with marketing margin analysis, price share, farmer share, rasio profit marjin, operational efficiency of load factory transportation, cost efficiency on transportation and processing function, and Marketing Efficiency Index (MEI). The results of this research are: (1) There are 5 marketing channels, channel I: farmer-consumer, channel II: farmers- town traders-consumer, channel III: farmer-collector-consumer, channel IV: farmer-collectos-town trader-consumer, V: farmers - town trader- town retailer – consumer; (2) The marketing function that agencies do are purchasing, selling, sorting, loading and unloading, storage, transportation, packaging, market information and retribution; (3) The Average of farmer share on all channels is 77.11%, marketing cost is 21.16% and the average of profit taken by the institution is 46%. The average of ratio profit margin is 2.27. Thats mean, for every 1 rupiah for merketing cost, agencies get a profit about 2.27 rupiah; (4) Based on operational efficiency, the marketing agencies is inefficient due to the transportasion fungction is less or more than the optimal transportation capability. Based on price efficiency, for every agencies on all channel is efficiency; (5) Based on MEI analysis, channel I is the highest MEI value and channel V is the lowest. The more higher value of MEI, the more efficiency that channel do. That’s mean, channel I is the best efficiency of marketing channel from all others channel. iv The suggestions that given to Sidomakmur Floris farmer group, traders and next research are: (1) Sidomakmur Floris farmer group can try to produce or buy chrysanthemum flower seed independently so the farmers who joined farmer group do not have bound to seed contract with trader; (2) Town traders who used bus travel with capacity 80 bunch for 1 carton was effcient based on operational efficiency. If there is an increase on buying from consumers in Bali, town trader can impose a minimum of buying such as wholesalers which do not sell products in retail form. Town trader can enforce minimal shipment to remain the optimal capacity of cardboard if the demand by consumers is increases. (3) For the next research, researchers can consider the farmers cost in marketing efficiency. Farmers have a possibility of doing another cost beyond the cost of cultivation, like in the case, in the farmer group of Sidomakmur Floris. Sidomakmur Floris farmers spend cost on packaging, shipping and storage, that maybe not even doing by agencies. And for next research, analysis of marketing efficiency espicially for marketing channel efficiency can using ranking method, not just MEI.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/546/051710733
Uncontrolled Keywords: Petani, Kesejahteraan, Bunga Potong Krisan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 27 Nov 2017 04:09
Last Modified: 05 Oct 2020 10:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6024
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item