Sidqie, Muhamad Hakim (2017) Kedudukan Hukum Kreditur Separatis Sebagai Pemegang Hak Kebendaan Dalam Hal Kepailitan (Tinjauan Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 67/Puu-Xi/2013 Dan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 18/Puu-Vi/2008). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada skripsi ini penulis meneliti mengenai kedudukan hukum kreditur separatis ketika terjadi kepailitan menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 67/PUU-XI/2013 (Putusan MK No. 67/PUU-XI/2013) dan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 18/PUU-VI/2008 (Putusan MK No.18/PUU-VI/2008), serta dikaitkan dengan Undang-Undang lain yang relevan mengatur mengenai posisi kreditur separatis dalam hal kepailitan. Penulisan penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan pengaturan mengenai kedudukan kreditur separatis dalam kedua putusan MK yang telah disebutkan di atas. Majelis hakim dalam kedua putusan tersebut memiliki dasar argumentasi yang berbeda dalam menimbang perkara dengan perihal yang saling berkaitan. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat rumusan masalah berupa: (1) Bagaimana kedudukan kreditur separatis dalam dalam hal kepailitan menurut putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. 67/PUU-XI/2013 dan putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. 18/PUU-VI/2008?, dan (2) Bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No.67/PUU-XI/2013 dan putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. 18/PUU-VI/2008?. Kemudian metode penelitian skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan, yang menggunakan jenis bahan hukum primer dan sekunder dengan teknik penelusuran bahan hukum melalui studi kepustakaan. Setelah seluruh bahan hukum terkait penelitian yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknis analisis interpretasi gramatikal dan teknis analisis intepretasi sistematis, sehingga penelitian ini diharapkan mampu menggali dan meneliti makna-makna hukum dari perspektif yang lebih luas dan sistematis. Hasil penelitian mengenai rumusan permasalahan yang ditemukan yaitu: (1). Putusan MK No. 67/PUU-XI/2013 dan Putusan MK No.18/PUU-VI/2008 membawa implikasi hukum yang berbeda menganai kedudukan kreditur separatis; Putusan MK No.18/PUU-VI/2008 memposisikan kreditur separatis sebagai kreditur yang utama karena memiliki hak parate eksekusi; Putusan MK No. 67/PUU-XI/2013 memposisikan kreditur separatis dibawah pembayaran upah pekerja/buruh terutang ketika terjadi kepailitan; (2) Majelis hakim dalam putusan MK No.67/PUU-XI/2013 mengutamakan pertimbangan sosiologis dan kemanusiaan terhadap buruh; sedangkan Majelis hakim dalam putusan No.18/PUU-VI/2008 lebih mengutamakan pertimbangan positivis dan normatif atas hukum jaminan kaitannnya dengan hukum ketenagakerjaan.
English Abstract
In this minor thesis the authors explain about legal position of separatist creditor in bankruptcy law according to Constitutional Court Decision of The Republic of Indonesia No. 67/ PUU-XI/2013 (Constitutional Court Decision No. 67/PUUXI/ 2013) and the Decision of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia Number 18/ PUU-VI/2008 (Constitutional Court Decision No.18/PUUVI/ 2008), and associated with other statute that are relevant regulate the creditor position in the bankruptcy of law. The author writing this research because of the difference of arrangement concerning the position of creditor separatis in both decision of MK mentioned above. The judges in these two decisions have different arguments in considering cases with related issues. Therefore the authors are interested to take up the formulation of the problem in the form: (1) How the position of separatist creditor in the case of bankruptcy according to the decision of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia No. 67/PUU-XI/2013 and Decision of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia No. 18 / PUUVI / 2008 ?, and (2) how the judges consider the decision of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia No.67/PUU-XI/2013 and the decision of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia no. 18/PUU-VI/2008 ?. Then this thesis research method using normative juridical law approach, which uses the type of primary legal materials and secondary legal material tracking techniques through the study of literature. Once all the relevant legal materials research that was compiled and analyzed using grammatical interpretation of technical analysis and technical analysis of systematic interpretation, so this research is expected to excavate and examine the meanings of law from the perspective of a broader and systematic. The results of research on the formulation of the problems found are: (1). Constitutional Court Decision No. 67/PUUXI/ 2013 and the Constitutional Court Decision No.18/PUU-VI/2008 lead to different legal implications about separatist creditor position; The Constitutional Court Decision No.18/PUU-VI/2008 positioned the separatist creditor as the main creditor because it has the right of separate execution; The Constitutional Court Decision No. 67/PUU-XI/2013 positioned the separatist creditors under the payment of workers/laborers salary concerning of bankruptcy law; (2) The judges in the decision of the Constitutional Court. 67/PUU-XI/2013 gives priority to sociological and humanitarian considerations of workers; while the panel of judges in the decision of No.18/PUU-VI/2008 gives priority to positivist and normative considerationn of collateral law and its relation with labor law.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FH/2017/332/051711428 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 300 Social sciences > 346 Private law > 346.07 Commercial law > 346.078 Bankruptcy |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 23 Nov 2017 04:05 |
| Last Modified: | 28 Sep 2020 11:26 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5897 |
Actions (login required)
 |
View Item |