Studi Fumigan Daun Kacang Babi Dan Daun Mimba Terhadap Reproduksi Dan Mortalitas Tungau Tyrophagus longiorStudi Fumigan Daun Kacang Babi Dan Daun Mimba Terhadap Reproduksi Dan Mortalitas Tungau Tyrophagus longior

Dewi, Eva Oktavia (2017) Studi Fumigan Daun Kacang Babi Dan Daun Mimba Terhadap Reproduksi Dan Mortalitas Tungau Tyrophagus longiorStudi Fumigan Daun Kacang Babi Dan Daun Mimba Terhadap Reproduksi Dan Mortalitas Tungau Tyrophagus longior. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gudang penyimpanan merupakan tempat yang penting untuk menyimpan hasil panen. Pengelolaan gudang penyimpanan yang kurang baik berpotensi menurunkan kualitas produk simpanan. Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas bahan simpan adalah kerusakan yang diakibatkan serangan tungau gudang Tyrophagus longior Gervais. Upaya untuk meminimalisir serangan tungau T. longior yang umumnya digunakan adalah teknik fumigasi dengan pestisida kimia sintetik. Penggunaan pestisida kimia yang kurang bijaksana menimbulkan dampak yang buruk. Dampak tersebut dapat dikurangi dengan memanfaatkan beberapa senyawa-senyawa aktif yang terkandung didalam bagian tumbuhan sebagai pestisida botani. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan antara lain daun kacang babi Tephrosia vogelii J.D. Hooker dan daun mimba Azadirachta indica A. Juss. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh fumigan daun kacang babi (FDKB) dan fumigan daun mimba (FDM) terhadap reproduksi dan mortalitas tungau T. longior. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Toksikologi Pestisida dan Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Agustus 2016 sampai Januari 2017. Penelitian terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama bertujuan untuk menentukkan nilai LC50 pada FDKB dan FDM yang terdiri dari 6 konsentrasi yaitu 0, 500, 2.000, 4.000, 6.000, 8.000 ppm yang masing-masing diulang tiga kali. Berdasarkan percobaan pertama, ditemukan nilai LC50 FDKB sebesar 230 ppm dan FDM sebesar 1.400 ppm yang masing-masing selanjutnya digunakan sebagai perlakuan pada percobaan kedua. Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing konsentrasi fumigan terhadap reproduksi tungau T. longior. Pada percobaan tersebut masing-masing perlakuan diulang 20 kali. Percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi FDKB pada konsentrasi 0, 115, 230, 460 ppm dan FDM pada konsentrasi 0, 700, 1.400, 2.800 ppm terhadap mortalitas setiap fase tungau T. longior. Masing-masing kosentrasi tersebut digunakan sebagai perlakuan dan diulang sebanyak 20 kali. Nilai LC50 dianalisis menggunakan perangkat lunak probit Hsin Chi. Data mortalitas setiap fase tungau dianalisis menggunakan analisis sidik ragam pada taraf 5%. Sedangkan data keperidian, lama hidup jantan, lama hidup betina, dan perbandingan mortalitas setiap fase tungau T. longior setelah aplikasi fumigan dianalisis dengan uji t pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC50 FDKB yaitu 230 ppm dan FDM yaitu 1.400 ppm. Aplikasi FDKB dan FDM mampu menurunkan reproduksi ii tungau T. longior. Hal tersebut terlihat rata-rata jumlah telur yang dihasilkan oleh masing-masing imago betina setelah aplikasi FDKB (0 butir) dan FDM (2,70 butir) lebih sedikit dibandingkan dengan kontrol (208,45 butir). Aplikasi FDKB pada konsentrasi 460 ppm mampu meningkatkan mortalitas larva sebesar 97,50%, nimfa sebesar 100 % dan imago sebesar 100%, serta menurunkan daya tetas telur sebesar 90,5 %. Pada aplikasi FDM mampu meningkatkan mortalitas imago sebesar 92,25 % pada konsentrasi 1.400 ppm sedangkan pada larva, nimfa dan telur tidak mengakibatkan kematian. Berdasarkan nilai LC50 masing-masing fumigan, aplikasi FDKB lebih efektif untuk meningkatkan mortalitas tungau T. longior pada fase telur, larva, dan nimfa dibandingkan aplikasi FDM. Namun, aplikasi kedua fumigan tersebut sangat efektif untuk menurunkan daya reproduksi tungau T. longior. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui potensi FDKB dan FDM untuk mengendalikan tungau gudang lainnya. Selain itu, untuk menghindari tungau mati diluar arena percobaan maka perlu dilakukannya modifikasi pada arena percobaan agar tungau mati tepat di dalam arena percobaan.

English Abstract

Storage is a very important place to store the harvest. Defictive management of warehouse has the potential to reduce quality savings products. One of the factors that quality reduction of stored product is attack the warehouse Tyrophagus longior Gervais (Acaridae) mite. Efforts to minimize T. longior mite attack commonly used are fumigation techniques with synthetic chemical pesticides. The use of chemical pesticides that are less wise adversely affects. The impact can be reduced by utilizing some of the active compounds contained within the plant part as botanical pesticides. Plants that can be used “kacang babi” leaves Tephrosia vogelii J.D. Hooker and neem leaves Azadirachta indica A. Juss. This study aims to examine the influence of “kacang babi” leaves fumigant (KBLF) and neem leaves fumigant (NLF) to the reproduction and mortality of T. longior mites. The research was conducted at the Laboratory Toxycology Pesticide and Laboratory of Plant Pests, Department of Plant Pest and Diseases, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya from August 2016 to January 2017. The study consisted of three experiments. The first experiment was aimed to determine LC50 value of KBLF and NLF consisting of 6 concentrations of 0, 500, 2.000, 4.000, 6.000, 8.000 ppm each repeated three times. Based on the first experiment, found LC50 KBLF value of 230 ppm and NLF of 1.400 ppm, each of which was subsequently used as a treatment in the second experiment. The second experiment was aimed to determine the effect of each fumigant concentration on the reproduction of T. longior mite. In the experiment each treatment was repeated 20 times. The third experiment was aimed to determine the effect of KBLF application on concentrations of 0, 115, 230, 460 ppm and NLF at concentrations of 0, 700, 1.400, 2.800 ppm to the mortality of each phase of T. longior mite. Each of these concentrations was used as a treatment and repeated 20 times. The LC50 values were analyzed with Hsin Chi probit software.The mortality data of each mite stage were analyzed with analysis of variance at 5% the level. While the data fecundity, male longevity, female longevity, and the mortality ratio of each stage of T. longior mites after application fumigant was analyzed with t test at 5% the level. The results showed that LC50 of KBLF value was 230 ppm and FNL was 1.400 ppm. KBLF and NLF applications have an effect to decrease the reproduction of T. longior mites. It is seen the average number of eggs produced by each female imago after application KBLF (0 item) and FNL (2,70 items) less compared to the control (208,45 items). KBLF application at 460 ppm concentration increased larvaes mortality at 97,50%, nymphs at 100%, adult at iv 100% and decreased hatchability at 90,5%. In the application of NLF can increase imago mortality of 92.25% at concentration of 1400 ppm while in larvaes, nymphs and eggs wasn’t result in death. Based on the LC50 value of each fumigant, KBLF application was more effective for increasing mortality of T. longior mites in eggs, larvaes,and nymphs phase than NLF application. However, the application of both fumigants were very effective to reduce reproductivity. Based on the results of research, the authors provide some suggestions that need to do further research to determine the potential of KBLF and NLF to control the another storage product mites. Furthermore, to avoid dead mites outside the experimental arena it is necessary to make modifications to the experimental arena in order to mite the dead right inside the experimental arena.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/605/051710793
Uncontrolled Keywords: Gudang Penyimpanan, Hasil Panen, Kualitas Produk Simpanan, Tungau Tyrophagus longior
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests > 632.654 2 Animal pests (Mites)
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 23 Nov 2017 03:51
Last Modified: 10 Oct 2020 14:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5886
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item