Pemanfaatan Bahan Organik, Tanaman Paitan, Dan Mulsa Organik Dengan Pertumbuhan Pohon Terhadap Laju Infiltrasi Tanah Terdampak Erupsi Gunung Kelud

Andhina, Rami (2017) Pemanfaatan Bahan Organik, Tanaman Paitan, Dan Mulsa Organik Dengan Pertumbuhan Pohon Terhadap Laju Infiltrasi Tanah Terdampak Erupsi Gunung Kelud. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Letusan Gunung Kelud pada 14 Februari 2014 lalu menyebabkan lahan pertanian dan pemukiman tertutupi oleh material vulkan. Salah satu wilayah yang terkena dampak paling parah adalah Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Lahan pertanian yang tertutupi oleh material vulkan menyulitkan warga sekitar dalam melakukan kegiatan budidaya. Abu vulkanik memiliki sifat yang mudah mengeras dan tidak memiliki daya pegang air, sehingga laju infiltrasi dan nilai kemantapan agregat dari abu vulkanik rendah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mereklamasi lahan tersebut adalah dengan pemberian bahan organik, menanam tanaman pionir, dan mengaplikasikan mulsa organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tanah yang tertimbun abu vulkan erupsi Gunung Kelud terhadap laju infiltrasi; mempelajari pengaruh aplikasi bahan organik, mulsa, dan tanaman paitan (Tithonia diversifolia) terhadap laju infiltrasi; dan mempelajari efektifitas penanaman pohon pisang dan sengon dalam memperbaiki laju infiltrasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Desember 2016 di Dusun Kutut, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 8 perlakuan yang berupa bahan organik, mulsa organik, dan tanaman pionir. Rancangan ini terdiri dari 8 perlakuan dan 1 perlakuan tanah tanpa timbunan material vulkan dengan 3 kali ulangan untuk setiap perlakuannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan plot percobaan 100 cm x 100 cm dengan timbunan bahan letusan setebal 25cm. Dan jumlah pupuk yang diaplikasikan sebanyak; pupuk kandang sapi seberat 110 kg, daun ubi jalar seberat 85 kg, dan daun paitan seberat 75 kg. Serta menggunakan single ring infiltrometer untuk pengukuran infiltrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi tanah tanpa timbunan material vulkan sebesar 59,23 cm/jam, perlakuan tanah timbunan abu vulkan tanpa bahan organik, pionir, dan mulsa memiliki laju infiltrasi sebesar 31,01 cm/jam sehingga tanah yang tertimbun material vulkan menurunkan laju infiltrasi tanah. Laju infiltrasi yang paling rendah pada pohon pisang terdapat pada perlakuan bahan organik pupuk kandang tanpa mulsa sebesar 17,43 cm/jam dan tertinggi pada perlakuan bahan organik ubi jalar dengan mulsa sebesar 26,00 cm/jam. Laju infiltrasi paling rendah pada pohon sengon terdapat pada perlakuan bahan organik daun paitan dengan mulsa sebesar 9,87 cm/jam dan yang paling tinggi terdapat pada perlakuan bahan organik daun paitan tanpa mulsa sebesar 32,71 cm/jam. Sedangkan pertumbuhan pohon pisang yang paling tinggi terdapat pada perlakuan bahan organik pupuk kandang tanpa mulsa dan pertumbuhan pohon sengon yang paling tinggi terdapat pada perlakuan bahan organik daun paitan tanpa mulsa.

English Abstract

The eruption of Mount Kelud on February 14, 2014 and then lead to agricultural lands and settlements clouded by Vulcan materials. One of the areas affected by the most severe is a village, sub-district Pandansari Ngantang, Malang. Agricultural land covered by Vulcan materials complicate local people in conducting the activities of cultivation. The volcanic ash has the easy nature of hardened and does not have a power hold water, so the rate of infiltration and aggregate stability of volcanic ash. One of the efforts made for the land was reclaimed by administering organic matter, plant crops, and pioneers to apply organic mulch. This study aims to evaluate the land was covered in grey Vulcan eruption of Mount Kelud against infiltration rate; study of the influence of application of organic materials, mulching, and plants (Tithonia diversifolia) paitan against infiltration rate; and study the effectiveness of tree-planting bananas and sengon in fixing the rate of infiltration. This research was conducted in February – December 2016 in Hamlet Kutut, Pandansari village, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Methods in this study used a Randomized Complete Design with 8 treatment of inorganic materials, organic mulch, and pioneer plants. The draft consists of 8 treatment and 1 land treatment without heaps of Vulcan materials with three replicates for each moderate. Research carried out using experimental plots of 100 cm x 100 cm by 25 cm thick heap of eruptive materials. And amount of fertilizer applied as much; cow manure weighing 110 kg, sweet potato leaves weighing 85 kg, and weighing 75 kg paitan leaves. As well as using a single ring infiltrometer for measurement of infiltration. Among the research results, soil infiltration rate without a heap of Vulcan materials of 59.23 cm/h, i.e. control ground treatment of soil without organic matter, pioneers, and mulch has a value of the rate of infiltration of 31.01 cm/h so that the ground was covered in Vulcan materials degrade soil infiltration rate. The lowest rate of infiltration on the banana tree found in the treatment of organic manure without mulch of 17.43 cm/hour, and the highest on treatment of organic sweet potato with a mulch of 26.00 cm/h. The rate of infiltration of the lowest tree sengon found on organic materials treatment plant with mulching paitan amounting to 9.87 cm/h and the most high is present on the treatment of organic mulch of leaves without paitan 32.71 cm/h. While the growth of the banana trees found in the treatment of organic manure without mulch and the growth of the tree the most high sengon contained on the treatment of organic leaf paitan without mulch.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/717/051710933
Uncontrolled Keywords: Letusan Gunung, Abu Vulkanik, Bahan Organik, Tanaman Paitan, Mulsa Organik, Pertumbuhan Pohon
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 16 Nov 2017 03:44
Last Modified: 05 Oct 2020 10:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5626
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item