Widyananda, Vadilla Mustariah (2017) Tirto Adhi Soerjo Perintis Pers Indonesia yang Terlupakan (Studi Poskolonial berbasis Performance research). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tirto Adhi Soerjo merupakan seorang tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional pada masa kolonial Belanda yang memiliki pengaruh pada masanya. Gelar sang perintis pers diberikan olehnya karena perjuangannya dalam membela bangsa yang dijajah oleh kolonial untuk mencapai kemerdekaan menggunakan surat kabar yang diterbitkan. Surat kabar yang diterbitkan oleh Tirto yaitu Soenda berita, Medan Prijaji, Soeloeh Keadilan dan Poetria Hindia. Sebagai perintis pers Indonesia, sudah sepantasnya masyarakat mengetahui kisah dan perjuangan dari Tirto Adhi Soerjo, karena perjuangannya merupakan bagian dari sejarah dan budaya Indonesia. Tetapi dewasa ini, sejarah dan budaya mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya mengenai tokoh pers Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan serta upaya membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan tokoh pers Indonesia, khususnya Tirto Adhi Soerjo. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi poskolonial untuk melihat bagaimana Tirto dapat terlupakan di kalangan masyarakat. Selain itu, penggunaan performance research pada penelitian ini, selain untuk mengenalkan tokoh pers Indonesia juga mengenalkan sebuah metode yang relatif baru di kajian Ilmu Komunikasi. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan sociology of media untuk melihat pemikiran Tirto dalam pembuatan surat kabar sebagai alat perlawanan terhadap kolonial. Hasil dari data yang telah didapatkan setelah melaksanakan performance research melalui acara Sadajiwa dan melakukan wawancara dengan informan, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui siapa Tirto Adhi Soerjo. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan akan sejarah serta tertutupnya informasi yang sengaja dihilangkan oleh penguasa.
English Abstract
Tirto Adhi Soerjo is a press figure in Dutch-Indie era. He is known for his struggle for freedom of speech in Indonesia. Tirto had four newspaper corporate, Soenda berita, Medan Prijaji, Soeloeh Keadilan dan Poetria Hindia. As a press figure in Indonesia, people should’ve known about story the struggles Tirto Adhi Soerjo did. It is because his struggle is a part of history and culture of Indonesia. Unfortunately, people started to forget about history and culture, especially about press figure. This research has goals to introduce and build awareness to people about press figure in Indonesia, specifically Tirto Adhi Soerjo. In this research, researcher used poscolonial study to see how Tirto could be forgotten now. Also, using performance research to introduce press figure and as a new method in Communication studies. This research also used sociology of media to see Tirto’s point of view in producing news as resistances towards colonial. The result, after doing an exhibition named Sadajiwa and interviewed some informants, showed that there are only few people knowing who Tirto is. It is because there are less information which was banned by some people.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2017/971/051711304 |
Uncontrolled Keywords: | Tirto Adhi Soerjo, Studi Poskolonial, Sociology of Media, Performance Research, Sejarah Pers. |
Subjects: | 900 History, geography and auxiliary disciplines > 920 Biography, genealogy, insignia |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 16 Nov 2017 01:43 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 02:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5578 |
![]() |
Text
VADILLA MUSTARIAH WIDYANANDA.pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |