Konflik Pemanfaaatan Mata Air Sumber Pitu Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang

Prasetyo, Deni (2017) Konflik Pemanfaaatan Mata Air Sumber Pitu Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang proses terjadinya konflik pemanfaatan mata air Sumber Pitu Sumber Pitu berawal dari adanya wacana pengambilalihan pemanfaatan mata air Sumber Pitu oleh PDAM Kabupaten Malang yang berkerjasama dengan PDAM Kota Malang. Adanya kerjasama tersebut kemudian disetujui dan menghabiskan anggaran sekitar Rp 96 miliar yang berasal dari TA 2012 pembangunan proyek pembangunan yang telah berjalan dan hampir selesai kenyataannya menuai protes dari petani hingga berujung konflik antara PDAM Malang dengan petani. Kajian ini dianalisis menggunakan teori konflik dari Ralf Dahrendorf, yang terdiri dari Otoritas, Kelompok, Konflik dan Perubahan hal ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya konflik pemanfaatan mata air Sumber Pitu serta upaya penyelesaian konflik itu sendiri. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan fokus studi kasus yang harapannya dapat memperoleh data sebenar-benarnya. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa indikator penyebab terjadinya konflik pemanfaatan mata air Sumber Pitu. Pertama, otoritas secara struktural yang berhak mengelola pemanfaatan mata air Sumber Pitu adalah PDAM Kabupaten Malang. Kedua, Superordinasi sebagai bentuk Penguasaan Subordinasi ditunjukan dengan adanya legitimasi proyek pembangunan jaringan pipa air baku Sumber Pitu. Ketiga, otoritas tidak Konstan ditunjukan dengan adanya ketidak singkron hasil penghitungan debit air oleh PDAM Kabupaten Malang dengan petani. Keempat, kelompok semu-kelompok kepentingan yaitu didasari dengan adanya kepentingan jual beli (komersil) oleh PDAM Kabupaten Malang dengan cara menjual air curah kepada PDAM Minum Kota Malang dengan alasan berkerjasama. Kelima, kepentingan politik sebagai awal mula terciptanya konflik, hal ini ditunjukan dengan keinginan memanfaatkan konflik sebagai modal awal dalam menuju bursa pemilihan umum Tahun 2014. Keenam, konflik pemanfaatan mata air Sumber Pitu juga didasari atas pengambilan hak pengelolaan pemanfaatan petani yang dilakukan oleh PDAM Kabupaten Malang. Ketujuh, perubahan sebagai bentuk terciptanya konflik dibuktikan dengan habisnya kesabaran petani yang berujung adanya penyegelan proyek pembangunan jaringan perpipaan dengan cara pemasangan baliho. Sedangkan upaya penyelesain konflik yang ditemukan di lapangan, yakni adanya paguyuban masyarakat peduli air baku Sumber Pitu, advokasi (FPSP), pembentukan tim rekayasa sebagai salah satu upaya pemecahan permasalahan oleh pemerintah, dan hearing sebagai bentuk penyelesaian dari pihak DPRD Kabupaten Malang.

English Abstract

This research raised about the process of improving conflict of spring Sumber Pitu Sumber Pitu originated from the discourse of hematalihan Sumber Pitu source by PDAM Malang Regency in cooperation with PDAM Malang City. The existence of the cooperation is then approved and spent budget of about Rp 96 billion coming from FY 2012 development of development projects that have been running and almost finished menu protest menu from PDB Malang with farmers. This study is analyzed using conflict theory from Ralf Dahrendorf, which consists of Authority, Group, Conflict and Change this to know the impact of tear conflict and the source of conflict resolution itself. The type of this research is qualitative research with case study focus which hope can get the real data. Data completion process using method. The result of the research shows some of the causes of conflict of Pitu source springs. First, the wagon intended for the spring of Sumber Pitu is PDAM Malang Regency. Second, Superordinate as a form of Subordinated Mastery is demonstrated by the legitimacy of the Pip raw water pipeline project development project. Third, increment is not constant indicated by the existence of unclear result of calculation of water debit by PDAM Malang Regency with farmer. Fourth, the pseudo-interest group that is based on the existence of buying and selling (commercial) by PDAM Malang Regency by selling bulk water to PDAM Drinking Malang City by reason of cooperation. Fifth, political interests as the beginning of the creation of conflict, this is shown by the desire to use conflict as initial capital in the direction of public exchanges in 2014. Sixth, conflicts of resource utilization Sumber Pitu also based on the decision of agricultural utilization conducted by PDAM Malang Regency. Seventh, changes in the form of conflict proved by the endless patience of farmers who led to the sealing of pipeline network construction by installing billboards. While efforts to resolve conflicts in the field, namely the community community care about raw water, the selection of the team as one of the efforts made by the government, and hearings from the Parliament of Malang Regency.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2017/982/051711306
Uncontrolled Keywords: Konflik Pemanfaatan Sumber Pitu, Kepentingan Komersil, Politik
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.6 Public utilities and related services > 363.61 Water supply
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 16 Nov 2017 01:32
Last Modified: 14 Nov 2024 02:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5573
[thumbnail of DENI PRASETYO.pdf] Text
DENI PRASETYO.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item