Prawira, Randy (2017) Pengaruh Pemberian Bahan Khelat Amonium Tiosulfat Dan Kompos Terhadap Serapan Emas (Au) Tanaman Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides L.) Pada Tailing Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
RANDY PRAWIRA. 135040201111060. Pengaruh Pemberian Bahan Khelat Amonium Tiosulfat Dan Kompos Terhadap Serapan Emas (Au) Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.) Pada Tailing Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Di bawah bimbingan Syekhfani dan Novalia Kusumarini. Penambangan emas masyarakat banyak terdapat di daerah Jampang Kulon. Penambangan emas masyarakat ini masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan menambahkan merkuri untuk mengikat emas. Penambangan emas masyarakat ini menghasilkan limbah tailing yang dibuang dan tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut sehingga dapat mencemari lingkungan. Namun limbah tailing ini masih mengandung emas (Au) yang tidak efisien jika diolah menggunakan metode konvensional. Maka dari itu phytomining dapat menjadi solusi dalam menambang emas yang ramah lingkungan dari limbah tailing tersebut. Phytomining merupakan menanam tanaman hiperakumulator pada limbah bijih emas berkadar rendah atau tailing lalu kemudian mengekstraknya. Serapan Emas (Au) pada tanaman dipengaruhi oleh biomasa dan konsentrasi Au pada tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian amonium tiosulfat dan kompos terhadap serapan Au pada tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides L.) yang ditanam pada tailing dari Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca di Dau Malang sementara analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan 3 kali ulangan. Faktor yang digunakan ada 2 yaitu faktor dosis kompos dan dosis amonium tiosulfat. Dosis kompos yang diberikan adalah 0 kg polybag-1, 1.25 kg polybag-1, dan 2.5 kg polybag-1. Sementara dosis amonium tiosulfat yang diberikan adalah 0 g kg-1, 5 g kg-1, dan 10 g kg-1. Penambahan amonium tiosulfat dilakukan pada 56 HST. Sementara pemanenan dilakukan pada 63 HST. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) apabila analisis sidik ragam menunjukan hasil yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian amonium tiosulfat berpengaruh nyata dalam meningkatkan serapan Au pada akar tanaman. Dosis amonium tiosulfat 10 g kg-1 berpengaruh nyata dalam meningkatkan serapan Au sebanyak 46% pada akar tanaman dan 35% pada tajuk tanaman terhadap perlakuan kontrol. Sementara penambahan kompos dengan dosis 1.25 kg polybag- 1 berpengaruh nyata terhadap peningkatan serapan Au sebanayak 39 % pada akar tanaman namun tidak berbeda nyata pada tajuk jika dibandingakan dengan perlakuan kontrol. Serapan Au pada tanaman akar wangi lebih banyak terdapat di akar daripada tajuk. Tanaman akar wangi lebih cocok dijadikan sebagai tanaman fitostabilisator logam jika dilihat dari serapannya yang lebih banyak di akar. Dosis kompos dan amonium tiosulfat terbaik dalam meningkatkan serapan Au berturutturut adalah 1.25 kg kompos polybag-1 dan 10 g amonium tiosulfat kg-1 Tanah.
English Abstract
RANDY PRAWIRA. 135040201111060. The Effect Of Ammonium Thiosulfate And Compost Against The Accumulation of Gold (Au) In Vetiver Grass (Vetiveria zizanioides L.) In Tailing From Jampang Kulon Sukabumi West Java. Supervised by Syekhfani and Novalia Kusumarini. The practice of artisanal and small scale gold mining (ASGM) are much held in Jampang Kulon. This Practice produce waste called tailing. This waste has adverse impact to the environment because tailing contains heavy metal such as mercury and gold (Au). Phytomining could be a solution of this case. Phytomining is planting hyperacumulator plant at low concentration level of heavy metal at tailing then extract it metal. However the Accumulation of Au in plant is depended on it biomass and it concentration of Au. This research aims to know the effect of ammonium thiosulfate and compost fertilizer to gold (Au) accumulation at Vetiver grass (Vetiveria zizanoides L.) that planted in tailing from artisanal and small scale gold mining (ASGM) at Jampang Kulon Sukabumi West Java. This research conducted in Green House at Dau Malang. The laboratory analysist held on Laboratory of Chemistry at Soil Science Department Brawijaya University and Laboratory of Chemistry at Mipa Department Brawijaya University. This research using completely randomize design with two factor with 3 replication. The factor are the dose of ammonium thiosulfate and compost. The dose of compost are 0 kg polybag-1, 1.25 kg polybag-1, and 2.5 kg polybag-1 while the dose of ammonium thiosulfate are 0 g kg-1, 5 g kg-1, and 10 g kg-1. Ammonium thiosulfate are added at 56 day after planting. Then vetiver grass are harvested at 63 day after planting. The data analysist using analysist of variance at 5% significant rate and duncan multiple range test (DMRT). The result is the use of ammonium thiosulfate significantly increase the accumulation of gold (Au). The dose 10 g kg-1 of ammonium thiosulfate significantly increase 46% Au uptake at the roots and 35% at the shoots more than control. While The dose 1.25 kg polybag-1 compost significantly increase 39% Au uptake at roots more than control. However the addition of compost does not influence Au uptake at shoots significantly. The acumulation of Au on vetiver grass is located more at the roots than shoots. Vetiver grass are more suitable for the purpose of phytostabilization than phytoextraction. The optimum dose of compost and ammonium thiosulpfate respectively are 1.25 kg compost polybag-1 and 10 g ammonium thiosulfate kg-1 soil.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/764/051710981 |
Uncontrolled Keywords: | Khelat Amonium Tiosulfat, Kompos, Serapan Emas (Au), Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides L.) |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science > 631.42 Soil fertility, acidity, alkalinity |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 15 Nov 2017 03:21 |
Last Modified: | 16 Dec 2020 14:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5521 |
Actions (login required)
View Item |