Pengembangan Inovasi Lokal Pola Tanam Jagung ‘Dampit’ Sebagai Bentuk Pengetahuan Dan Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasus Di Desa Pakel Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung)

Kukuh R.A, Dimas (2017) Pengembangan Inovasi Lokal Pola Tanam Jagung ‘Dampit’ Sebagai Bentuk Pengetahuan Dan Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasus Di Desa Pakel Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan iklim telah memberikan dampak yang serius bagi kehidupan manusia tak terkecuali di sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling baku, karena merupakan penunjang kehidupan manusia. Perubahan iklim telah berdampak pada kegiatan budidaya pertanian. Berbagai dampak dapat ditimbulkan karena perubahan iklim maupun cuaca diantaranya cuaca yang tidak menentu, kegagalan panen, peningkatan serangan organisme pengganggu tanaman, kekeringan, banjir, angin yang menyebabkan kerusakan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena perubahan iklim dan cuaca yang dirasakan petani, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh petani, pola budidaya jagung dampit dan bagaimana proses pertukaran informasi petani. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisa data kualitatif. Metode dalam penentuan lokasi dalam penelitian ini adalah secara purposive, yaitu di salah satu kelompok tani “Gayuh Makmur” di Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Metode dalam penentuan inforaman penelitian yaitu dengan metode snowball sampling, dan didapatkan 35 orang sebagai informan. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang meliputi kuisioner, wawancara, dan observasi lapang dan data sekunder yang meliputi penelitian kepustakaan dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan curah hujan pada tahun 2015-2016 yang menyebabkan peledakan organisme pengganggu tanaman meningkat, selain itu diinformasikan oleh petani bahwa musim kemarau pada tahun 2016 sangat pendek walaupun suhu udara harian dirasakan petani setempat terasa sangat panas dan terik di badan. Sistem penanggalan pranata mangsa juga sudah tidak bisa digunakan sebagai patokan, menurut petani sulit memprediksi awal musim tanam karena perubahan cuaca harian yang selalu berubah-ubah. Dari dampak yang ditimbulkan maka petani setempat berupaya untuk melakukan suatu langkah-langkah yang adaptif guna berbudidaya pertaniannya dan meningkatkan hasil produksinya. Strategi adaptasi yang dilakukan petani setempat untuk mengantisipasi kekacauan cuaca diantaranya adalah merubah pola tanam, menyesuaikan waktu tanam, mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), memperbaiki unsur tanah, membuat irigasi dan drainase. Petani setempat melakukan upaya merubah pola tanam, akan tetapi petani setempat tidak merubah jenis tanamannya dalam 1 tahun tanam yaitu padi dan jagung. Petani saat musim tanam jagung melakukan upaya meningkatkan produksi dan antisipasi serangan penyakit bulai dengan berbudidaya jagung pola ‘dampit’ yang diklaim oleh seluruh petani informan sebagai langkah budidaya yang antisipatif dalam keadaan cuaca ekstrim dan lahan yang sempit, karena dampit sangat menguntungkan dari segi produksi. Pola komunikasi petani setempat adalah komunikasi secara personal dan kelompok yang dianggap petani lebih intensif. Penyuluh pertanian dianggap petani sangat mempengaruhi kelembagaan mereka, karena menurut sebagian besar petani informan, perlu sekali fasilitator penyuluh untuk melakukan pengawasan dan seluruh fungsi dari penyuluh. Berdasarkan hasil dan pembahasan, saran yang dapat peneliti berikan terkait pengembangan inovasi lokal pola tanam jagung “dampit” sebagai bentuk pengetahuan dan adaptasi petani terhadap perubahan iklim adalah sebagai berikut: (1) Pemerintah hendaknya mensosialisasikan program-progam penanggulangan bencana kepada petani serta merumuskan langkah-langkah yang harus ditempuh tentang dampak perubahan iklim dan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini terhadap budidaya pertanian petani, (2) Petani di Desa Pakel Kecamatan Ngantru hendaknya lebih mempertimbangkan lagi pola budidaya yang mereka lakukan seperti melakukan budidaya 3 kali jagung dan 1 padi dalam 1 tahun yang selama ini petani hanya melakukan budidaya jagung 2 kali dan 1 padi dalam satu tahun tanam.

English Abstract

Climate change has had a serious impact on human life including the agricultural sector. The agricultural sector is the most raw sector, because it is a supporter of human life. Climate change has had an impact on agricultural cultivation. Various impacts can be generated due to climate change or weather such as uncertain weather, crop failure, increased attack of plant disturbing organisms, drought, floods, wind causing crop damage. This study aims to describe the phenomenon of climate change and weather perceived farmers, the form of adaptation made by farmers, the pattern of corn cultivation dampit and how the process of information exchange farmers. The type of research conducted is descriptive research using qualitative data analysis approach. Method in determining location in this research is purposive, that is in one of farmer group "Gayuh Makmur" in Pakel Village, District Ngantru, Regency of Tulungagung. The method in determining the research information is by snowball sampling method, and got 35 people as informant. The types and sources of data in this study used primary data including questionnaires, interviews, and field observations and secondary data covering literature research and documentation studies. Based on the results of the study showed that the increase of rainfall in 2015-2016 which caused the plant pest exploding increased, in addition informed by farmers that the dry season in 2016 is very short even though the daily temperature felt by the local peasants was very hot and scorching in the body. The prey system of prey system also can not be used as a benchmark, according to the farmer is difficult to predict the beginning of the growing season due to the changing daily weather changes. From the impacts of the local farmers strives to make an adaptive step to cultivate their farms and increase their production. Adaptation strategies adopted by local farmers to anticipate the weather chaos include changing cropping patterns, adjusting planting times, controlling plant pest organisms (OPT), improving soil elements, making irrigation and drainage. Local farmers make efforts to change the pattern of planting, but local farmers do not change the type of plants in 1 year of planting of rice and corn. Farmers during the planting season of corn make efforts to increase production and anticipate the attack of bulai disease with corn cultivation pattern 'dampit' which is claimed by all informant farmers as anticipatory cultivation steps in extreme weather conditions and narrow land, because dampit very profitable in terms of production. The pattern of communication of local farmers is personal communication and groups that are considered more intensive farmers. Agricultural extension workers are considered to be very influential to their institutions, because according to most informant farmers, it is necessary to facilitate extension facilitators and all the functions of extension workers. Based on the results and discussion, the suggestions that researchers can give related to the development of local innovation of corn planting pattern "dampit" as a form of knowledge and adaptation of farmers to climate change are as follows: (1) Government should disseminate disaster management programs to farmers and formulate (2) Farmers in Pakel Village, Ngantru sub-district should consider more of their cultivation pattern such as cultivating 3 times corn and 1 rice in 1 Year during which farmers only do corn cultivation 2 times and 1 rice in one year planting.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/757/051710974
Uncontrolled Keywords: Perubahan Iklim, Petani, Pola Budidaya Jagung, Inovasi
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 14 Nov 2017 08:26
Last Modified: 28 Sep 2020 17:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5479
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item