Ratnasari, Devita (2017) Analisis Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Usahatani Padi (Oryza sativa L) Di Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Padi merupakan komoditas utama yang ditanam petani Indonesia yang menghasilkan beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Desa Sengguruh adalah salah satu desa yang memiliki tingkat produksi yang tinggi. Usahatani yang dilakukan tidak terlepas dari risiko usahatani yaitu risiko produksi (teknologi penanaman), harga dan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu : (1) menganalisis pendapatan usahatani padi yang menggunakan teknologi jajar legowo, tegelan dan konvensional di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dan (2) menganalisis perilaku peatani dalam menghadapi risiko usahatani padi di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasi Penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan tingkat produktivitas yang tinggi. Penentuan sampel dilakukan menggunakan metode sensus, yang mana populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani yang ada di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang keseluruhannya berjumlah 45 orang. Berdasarkan hasil analisis usahatani, pendapatan petani yang menerapkan teknologi jajar legowo sebesar Rp 14.576.502 per Ha, untuk pendapatan petani yang menerapkan teknologi tekelan sebesar Rp 15.033.032 per Ha, sedangkan pendapatan petani yang menerapkan teknologi konvensional sebesar Rp 23.504.772 per Ha. Pendapatan usahatani padi petani yang menerapkan teknologi konvensional lebih tinggi dibandingkan pendapatan petani yang menerapkan teknologi tekelan dan jajar legowo. Dengan demikian, petani yang menerapkan teknologi konvensional dalam usahataninya memperoleh pendapatan yang lebih menguntungkan dibandingkan petani yang menerapkan teknologi tekelan dan jajar legowo. Didukung pula dengan hasil analisis menggunakan pendekatan game theory. Pendekatan game theory digunakan untuk menganalisis perilaku petani dalam menghadapi risiko usahatani dari berbagai teknologi yang diterapkan, yaitu teknologi jajar legowo, teknologi tekelan dan teknologi konvenional. Dalam pendekatan game theory terdapat 4 kriteria yaitu Maximax, maximin, regret dan laplace. Hasil dari analisis perilaku petani dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian menggunakan pendekatan game theory, diperoleh hasil bahwa petani yang menerapkan teknologi konvensional tergolong ke dalam kriteria maximax (perilaku yang optimis), regret (perilaku dengan tingkat kehati-hatian tertinggi) dan lapalace (perilaku dengan tingkat penyesalan terbesar).
English Abstract
Rice is the main commodies planted by Indonesian’s farmers who produce rice as the staple food of the Indonesian’s people. Sengguruh Village is one of the villages that have high production level. Farming is done can not be separated from the risk of farming is the risk of production (planting technology), price and income. The purpose of this research are: (1) to analyze the income of rice farming using jajar legowo, tegelan and conventional rowing technology in Sengguruh Village, Kepanjen Subdistrict, Malang Regency, and (2) to analyze the behavior of farmer within confront the risk rice effort farmer at Sengguruh Village, Kepanjen Subdistric, malang Regency The location of the research was conducted purposively in Sengguruh Village, Kepanjen Subdistrict, Malang Regency. Research sites are determined on the basis of consideration of high productivity levels. The sample determination was conducted using census method, where the population in this study were members of farmer groups in Sengguruh Village, Kepanjen Subdistrict, Malang Regency, which total 45 peoples. Based on the results of farming analysis, farmer’s income applying jajar legowo technology amounted to Rp 14.576.502 per Ha, for farmer's income applying technology tekelan amounted to Rp 15,033.032 per Ha, while the income of farmers applying conventional technology amounted to Rp 23.504.772 per Ha. Farmer’s rice income that farming income that applies conventional technology is higher than the income of farmers applying technology of tekelan and jajar legowo. Thus, farmers who applied conventional technology in their farms earn more profitable income than farmers who apply technology tekelan and jajar legowo. The results of the analysis used game theory approach also supported this statement. The game theory approach is used to analyze behavior farming risks from various technologies applied, namely jajar legowo technology, tekelan technology and conventional technology. In game theory approach there are 4 criteria that is Maximax, maximin, regret and laplace. The result of analysis of decision making strategy used game theory approach showed that farmers applying conventional technology were classified into maximax criteria (optimistic behavior), regret (behavior with the highest level of caution) and lapalace (behavior with the greatest regret level).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/753/051710970 |
Uncontrolled Keywords: | Usahatani, Petani, risiko produksi, pendapatan |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.17 Products > 338.173 18 Products (Rice) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 14 Nov 2017 06:50 |
Last Modified: | 05 Oct 2020 10:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5465 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |