Hubungan Antara Body Condition Score (Bcs) Sapi Perah Friesian Holsten Dengan Service Per Conception Dan Produksi Susu Di Margo Utomo Banyuwangi

Fadeli, Ahmad (2017) Hubungan Antara Body Condition Score (Bcs) Sapi Perah Friesian Holsten Dengan Service Per Conception Dan Produksi Susu Di Margo Utomo Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan usaha perkembangbiakan sangat terkait dengan tingkat produktifitas dan reproduksi. Banyak faktor yang mempengaruhi reproduksi diantaranya angka kawin per kebuntingan atau Service per Conception (S/C), produksi susu, dan penilaian kondisi tubuh atau Body Condition Score (BCS). Body Condition Score adalah metode untuk memberi nilai kondisi tubuh ternak baik secara visual maupun perabaan pada timbunan lemak tubuh dibawah kulit sekitar pangkal ekor, tulang punggung dan pinggul (Susilorini, Sawitri dan Muharlien, 2007). BCS memiliki hubungan dengan reproduksi ternak, seperti kesuburan, kebuntingan, proses kelahiran, laktasi, semua akan mempengaruhi system reproduksi. Berbagai kelompok hewan bentuk tubuh (ukuran), usia, jenis kelamin dan keturunan juga akan memiliki pengaruh yang kuat pada sistem reproduksi. Menurut Arianto (2007), terdapat hubungan antara BCS dengan S/C, yaitu semakin tinggi nilai BCS menunjukkan semakin tingi pula nilai S/C pada sapi betina, selain itu memberikan kestabilan produksi susu pada sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan BCS terhadap angka kawin perkebuntingan dan jarak beranak di Margo Utomo Resort Banyuwangi. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peternak untuk memilih induk sapi yang mempunyai nilai BCS ideal sehingga efisien dan dapat meningkatkan produktifitas ternak. Selain itu juga sebagai acuan dalam pengembangan usaha sapi perah di Margo Utomo Resort Banyuwangi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk sapi perah FH sebanyak 50 ekor yang diambil secara acak di Margo Utomo Resort, Desa Kalibaru, Banyuwangi pada tanggal 18 Maret – 18 Mei 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pengumpulan data primer dan skunder, dengan pengambilan sample 50 ekor induk sapi perah FH. Penentuan lokasi dan sample penelitian secara purposive sampling yaitu pemilihan subyek didasarkan atas ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sample dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara dengan pihak pengelola Margo Utomo Farm, sedangkan data skunder didapat dari penanggung jawab kandang. Variable yang di amati meliputi BCS, angka kawin perkebunting (S/C). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dan regresi sederhana. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil hubungan antara BCS dengan S/C dengan nilai koefisien korelasi sebesar (r)= 0,011 yang artinya memiliki hubungan yang sangat rendah terhadap S/C. Koefisien deteminasi (R2) = 0,012% artinya nilai tersebut menunjukkan bahwa BCS sapi perah memberikan kontribusi sebesar 0,012% terhadap S/C, sisanya 99,98% berasal dari faktor lain. Hubungan cukup rendah antara BCS dengan produksi susu pada masa laktasi. Nilai koefisien korelasi sebesar (r)= 0,057 yang artinya ada hubungan yang rendah antara BCS terhadap produksi susu pada masa laktasi. Koefisien deteminasi (R2) = 0,32% artinya nilai tersebut menunjukkan bahwa BCS sapi perah bunting tua memberikan kontribusi sebesar 0,32% terhadap produksi susu pada masa laktasi, sisanya 99,68% berasal dari faktor lain.

English Abstract

Study was carried at Margo utomo, subdistrict Kalibaru Banyuwangi. The aim of this research was to determine the correlation Body Condition Score with Servive per Conception and milk production of Dairy Cattle Friesian Holsten, the material used 50 heads of Dairy Cattle Friesian Holsten. samples were selected with purposive sampling.Data collection included primary and secondary data. Variables in primary data included the Body Condition Score (BCS), Service Per Conception (S/C) and milk production. Data was analyzed by correlation and regression analysies. Results showed that BCS was positively and lowest relationship with S/C whereas it was positively and lowest relationship with milk production. Therefore, BCS only explaned about 0.012% of S/C and 0.32% of milk production.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/372/051709968
Uncontrolled Keywords: Regression, Correlation, BCS, S/C, milk production.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.214 2 Cattle milk
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Nov 2017 06:43
Last Modified: 01 Oct 2020 04:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5463
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item