Konstruksi Praktisi Humas Tentang Krisis Di Era Demokrasi (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konstruksi Praktisi Humas Lembaga-Lembaga Pemerintah di Jawa Timur Tentang Krisis)

Maharani,, Claudia Maya (2017) Konstruksi Praktisi Humas Tentang Krisis Di Era Demokrasi (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konstruksi Praktisi Humas Lembaga-Lembaga Pemerintah di Jawa Timur Tentang Krisis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi-konstruksi praktisi humas lembaga pemerintah di Jawa Timur tentang krisis. Hasil riset ini adalah membangun proposisi-proposisi berdasarkan konstruksi praktisi humas lembaga pemerintah. Riset ini dilakukan berdasarkan asumsi periset bahwa praktisi humas pemerintah belum memahami prinsip-prinsip krisis secara literatur. Peristiwa krisis organisasi membutuhkan fungsi komunikasi oleh humas dalam mengelola kebutuhan informasi untuk disalurkan kepada publik. Merujuk pada literatur, riset terdahulu, dan wawancara pendahuluan, prinsip-prinsip tentang krisis penting dipahami oleh praktisi humas karena krisis dapat terjadi di seluruh jenis organisasi. Dengan begitu, pentingnya pemahaman krisis oleh humas swasta berlaku sama dengan humas pemerintah. Akan tetapi, pemahaman krisis oleh praktisi humas pemerintah tidak pada kondisi yang bagus. Riset mengenai konstruksi krisis ini penting dilakukan di Indonesia, karena praktisi humas di lembaga pemerintah lebih dituntut untuk terbuka akan informasi di era demokrasi. Dengan begitu, penerapan fungsi komunikasi dalam konteks krisis penting dipahami oleh praktisi humas. Riset ini menggunakan pendekatan konstruktivis untuk mengetahui makna dari aktivitas humas terkait krisis. Metode riset ini ialah wawancara mendalam untuk mengurai data kualitatif. Subjek dalam riset ini merupakan humas lembaga pemerintah yang terdaftar dalam Peraturan Komisi Informasi No. 1 tahun 2010. Teknik pemilihan informan dilakukan berdasarkan teknik convenience, yaitu berdasarkan prinsip aksesibilitas periset dan kemudahan data di lembaga-lembaga pemerintah yang diriset. Berdasarkan aksesibilitas periset, lembaga pemerintah yang diriset berada di Kota Malang, Kota Batu, dan Kota Surabaya dengan jumlah 12 informan. Terdapat lima proposisi yang dibangun dalam riset ini, yakni humas belum terlibat dalam mengelola krisis organisasi (pengambilan keputusan), humas tidak memiliki perencanaan krisis, humas tidak memandang isu sebagai penyebab krisis, humas tidak bersikap proaktif dalam mencegah krisis, dan lamanya humas menjabat tidak memengaruhi cara humas mengelola krisis.

English Abstract

This research aims to know the construction of government public relations practitioners in East Java about crisis. The result of this research is to build propositions based on the construction of governmnet public relations. This research is based on researcher assumption that public relations practitioners have not understood the principles of crisis in literature. Crisis organization require communication function by public relations in managing information that need to be shared to public. Referring to literature, prior reasearch, and preliminary interviews, principles of crisis are important to be understood by public relations because crisis can occur in all types of orgnizatins. Therefore, the importance of understanding crisis by privat public relations is the same for government public relations. However, the understanding of the crisis by government public relations practitioners is not in good condition. Several previous researches have demonstrated the public relations agencies' misconceptions in various countries, such as the United States, Vietnam, Nigeria and Hong Kong. This research about crisis construction is important to do in Indonesia because government public relations are more required to be open in the era of democracy. Therefore, the implementation of communication functions in the context of crisis is important to be understood by public relations practitioners. This research uses a constructivist approach to find out the meaning of public relations activities related to the crisis. This research method is an in-depth interview to parse qualitative data. Subjects in this research are government public relations listed in the Information Commission Regulation no. 1 year 2010. Informant selection technique is based on convenience technique, which is based on the principle of accessibility of the researcher and the ease of data in government institutions. Based on the accessibility of the researcher, the government institutions researched were in Kota Malang, Kota Batu, and Kota Surabaya with a total of 12 informants. There are five propositions built in this research, that are public relations has not been involved in managing organizational crisis (decision making), public relations does not have crisis planning, public relations does not look at the issue as a cause of crisis, public relations is not proactive in preventing the crisis, and duration of public relations served does not affect the way humas manage crisis.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FIS/2017/474/051705541
Uncontrolled Keywords:	demokrasi, humas, keterbukaan informasi, krisis, lembaga pemerintah
Subjects:	300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.2 Communication
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Sugiantoro
Date Deposited:	24 Jul 2017 06:48
Last Modified:	25 Nov 2020 06:42
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/545

Text Claudia Maya Maharani.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Actions (login required)

View Item