Analisis Progam Smart Kampung di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Publik

Citra, Ariska Ayu (2017) Analisis Progam Smart Kampung di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Publik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang proses pelayanan publik melalui program Smart Kampung di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Banyaknya keluhan dari masyarakat terkait kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh kantor desa membuat hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Salah satunya di Desa Sumberberas terdapat permasalahan pelayanan publik seperti, banyak masyarakat yang mengeluh tentang kualitas pelayanan yang diberikan, sistem pelayanan manual berjalan dengan lambat, masyarakat ingin diberikan pelayanan secara instan dengan memberikan uang. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan PT.Telekomunikasi meluncurkan sebuah program untuk memberikan pelayanan dengan cara baru berbasis teknologi, yaitu Program Smart Kampung. Kajian ini dianalisis menggunakan teori pelayanan publik dari De Vreye, yang terdiri dari Self-esteem (harga diri), Exeed expectation (memenuhi harapan), Recovery (pembenahan), Vision (pandangan ke depan), Improve (perbaikan), Care (perhatian), Empower (pemberdayaan). Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang akan diulas secara deskriptif. Proses pengambilan data dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tujuh indikator keberhasilan pelayanan publik. Pertama, Self-esteem (harga diri) cara memberikan pelayanan dengan cepat, tepat, akurat dan gratis. Kedua, Exeed expectation (memenuhi harapan) pemberian pelayanan secara online tidak hanya menguntungkan petugas tetapi juga masyarakat. Ketiga, Recovery (pembenahan) evaluasi SKPD sarana untuk mengumpulkan informasi keluhan dari masyarakat untuk diperbaiki kedepannya. Keempat, Vision (pandangan ke depan) pengembangan aplikasi dan SDM kunci pokok mempertahankan kualitas pelayanan. Kelima, Improve (perbaikan) pembaruan aplikasi dan pelatihan operator. Keenam, Care (perhatian) pelayanan pada pukul 19.00-21.00. Keenam, Empower (pemberdayaan) diberikannya fasilitas kuliah gratis bagi aparatur desa yang berkompeten. Faktor pendukung yang ditemukan di lapangan, yakni keaktifan kepala desa Sumberberas dalam ikut serta memberikan pelayanan serta jaringan internet, yang mempengaruhi secara langsung proses berjalannya pelayanan publik. Sedangkan Faktor Penghambat tidak ada jadwal yang tercover untuk pelatihan operator Smart Kampung.

English Abstract

This research raised about the process of public service through Smart Kampung program in Sumberberas Village, Muncar Sub-district, Banyuwangi Regency. The number of complaints from the public regarding the quality of public services provided by the village office has caused a loss of public trust towards the government. One of them in Desa Sumberberas there are problems of public services like, many people complain about the quality of services provided, manual service system runs slowly, people want to be given instant service by giving money. The Government of Banyuwangi Regency in cooperation with PT.Telekomunikasi launched a program to provide services in a new technology-based way, the Smart Kampung Program. This study was analyzed using the public service theory of De Vreye, which consists of Self-esteem, Exeed expectation, Recovery, Vision, Improve, Care, , Empower (empowerment). The type of this research is qualitative research that will be reviewed descriptively. The process of collecting data by interview method, observation and literature study. The results showed that there are seven indicators of the success of public services. First, Self-esteem (self-esteem) how to provide services quickly, accurately, accurately and for free. Second, the expectation of online service delivery not only benefits the officers but also the public. Third, Recovery (revamping) evaluation SKPD means to collect information on complaints from the community to be improved in the future. Fourth, Vision (foresight) application development and key human resources maintain the quality of service. Fifth, Improve (repair) application updates and operator training. Sixth, Care (attention) service at 19.00-21.00. Sixth, Empower (empowerment) provided free lecture facilities for competent village apparatus. Supporting factors are found in the field, namely the activeness of the head of Sumberberas village in participating in providing services and internet network, which directly affect the process of running public services. While the Inhibiting Factor there is no schedule covered for Smart Kampung operator training.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2017/942/051711275
Uncontrolled Keywords: Pelayanan Publik, Smart Kampung, dan Desa Sumberberas
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 320.8 Local government > 320.84 Rural government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 14 Nov 2017 03:22
Last Modified: 08 Nov 2024 06:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5435
[thumbnail of ARISKA AYU CITRA.pdf] Text
ARISKA AYU CITRA.pdf

Download (48MB)

Actions (login required)

View Item View Item