Sando, Fauzha Faradhita (2017) Politik Tata Ruang: Studi tentang Kontestasi Wilayah Bantaran Sungai Kampung Jodipan Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebutuhan akan ruang untuk tempat tinggal memaksa sebagian masyarakat tinggal di kawasan bantaran sungai yang menimbulkan masalah permukiman. Kampung Jodipan merupakan salah satu permukiman bantaran sungai yang berada di kawasan Sungai Brantas Kelurahan Jodipan Kota Malang, yang termasuk dalam kawasan kumuh. Masyarakat Jodipan melihat bantaran sungai sebagai permukiman yang dapat memenuhi kebutuhan akan ruang. Sedangkan bagi Pemerintah Kota Malang, kawasan bantaran sungai merupakan kawasan RTH dan menyebut bahwa Kampung Jodipan merupakan kawasan permukiman ilegal dan merencanakan untuk merelokasi permukiman tersebut. Sebelum terlaksananya relokasi, kampung Jodipan berubah menjadi kampung wisata yang dikenal sebagai Kampung Wisata Warna-warni yang terletak di RW 02, RT 06, 07, 09 Kampung Juanda, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Terbentuknya Kampung Wisata Warna-warni diawali dengan inisiasi sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Guy Pro dan dibantu oleh PT. Indana Paint selaku pengembang yang melakukan program CSR dan diresmikan oleh Pemerintah Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan permasalahan dengan jelas dalam melihat cara pandang masyarakat Jodipan dan Pemerintah melihat bantaran sungai dan relasi masyarakat dan Pemerintah dalam tata ruang bantaran sungai Kampung Jodipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan cara pandang melihat bantaran sungai oleh masyarakat Jodipan dan Pemerintah Kota Malang yang membuat adanya kontestasi atas ruang bantaran sungai, adanya perubahan cara pandang Pemerintah Kota Malang setelah Kampung Jodipan berubah menjadi kampung wisata, dan adanya relasi masyarakat Jodipan dan Pemerintah Kota Malang dalam tata ruang bantaran sungai Kampung Jodipan.
English Abstract
Needs of space for a place to stay forced the peoples to live in riverbanks that cause settlement problem. Jodipan village is one of the riverbank settlements located in Brantas river area at Malang City. Peoples in Jodipan village see the the riverbanks as a place that can be fulfill the need of space. Where as, for the goverment of Malang City, the river area is a green space and called the Jodipan village as a illegal sattlement area and planned to relocated the sattlement. Before relocated the Jodipan village became a tourist village which is known as a Kampung Wisata Warna-warni located in RW 02, RT 06,07,09 Juanda Village, Jodipan Village, Blimbing district Malang City. The formation of Kampung Wisata Warna-warni begins with the initiation of a group students who are members od Guys Pro and assisted by PT. Indana Paint as the developer and conducted by the goverment of Malang. This researchused qualitative description that have a purpose to describe a problem cleary to see the perspective of society and goverment in the spatial layout in Jodipan village. the result off the result shows that there are differences of way to seeing the riverbanks by the society and the goverment wich make contestation or riverbanks space, the change of perspective from the goverment after the Jodipan village turn into tourism village, and there is a relation between society in Jodipan and the goverment in the spatial layout of the river in Jodipan village.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2017/879/051711212 |
Uncontrolled Keywords: | Bantran Sungai, Cara Pandang, Perubahan Cara Pandang, Kontestasi Ruang, Relasi |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 13 Nov 2017 06:38 |
Last Modified: | 13 Nov 2024 01:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5357 |
Text
Fauzha Faradhita Sando.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |