Analisis Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Usahatani Padi Dengan Pendekatan Game Theory Di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

Khasanah, Uswatun (2017) Analisis Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Usahatani Padi Dengan Pendekatan Game Theory Di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masyarakat Indonesia sebagaian besar menjadikan beras sebagai sumber utama makanan pokok, sehingga ketersediaannya harus terpenuhi sepanjang tahun. Petani padi dituntut untuk bisa meningkatkan produksi usahatani padinya ditengah risiko yang ada. Hal yang demikian menjadikan petani harus siap menanggung segala risiko yang akan terjadi. Risiko yang mungkin terjadi diantaranya adalah risiko dari segi produksi, harga jual, dan risiko pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk pertama menganalisis pola usahatani dan keuntungan usahatani petani padi sawah di Desa Ngadilangkung, kedua menganalisis sumber-sumber, ketiga menganalisis tingkat risiko produksi, harga jual, dan pendapatan pada musim tanam yang dijalankan, dan keempat menganalisis perilaku petani padi dalam menghadapi risiko usahatani dengan pendekatan game theory. Penelitian dilakukan di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Januari-Februari 2017. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan tipe sampel probabilitas atau pemilihan sampel acak dengan menggunakan sampel acak sederhana (simple random sampling) dengan jumlah responden sebanyak 55 orang dari petani yang tergabung ke dalam gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Sejahtera I, Sejahtera II, dan Sejahtera III. Metode analisis pola tanam dan keuntungan usahatani menggunakan statistik deskriptif dan analisis keuntungan usahatani. Metode analisis sumber-sumber risiko dengan statistik deskriptif dan analisis tingkat risiko produksi, harga jual, dan pendapatan menggunakan koefisen variasi (CV) dengan memperhatikan hasil koefisien variasi dimana nilai koefisien variasi yang kecil maka risiko yang dinilai juga kecil. Analisis statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan masing-masing variabel yang digunakan dalam menganalisis musim tanam dan sumber-sumber risiko mulai dari risiko produksi, risiko harga, dan risiko pendapatan. Klasifikasi kondisi tiap-tiap variabel menggunakan skala likert dengan 5 opsi jawaban. Analisis data yang digunakan dalam mendeskripsikan variabel-variabel tersebut adalah dengan mengorganisasikan data ke dalam distribusi frekuensi dan ditribusi persentase. Analisis perilaku petani padi dalam menghadapi risiko usahatani padi menggunakan pendekatan game Theory dengan kriteria Maximax, Maximin, Regret, dan Laplace. Hasil penelitian yaitu pola usahatni Desa Ngadilangkung Kecamatan kepanjen dalam 1 tahun sebanyak 3 kali musim tanam yaitu musim penghujan 1 kali dan musim kemarau 2 kali dengan komoditas yang diusahakan adalah padi. Rata-rata keuntungan petani pemilik penggarap musim penghujan yaitu sebesar Rp 19.971.012/Ha dan musim kemarau Rp 23.515.903/Ha. Rata-rata keuntungan petani bukan pemilik penggarap di musim penghujan Rp 21.139.488/Ha dan ii musim kemarau Rp 23.220.995/Ha. Sumber-sumber risiko diantaranya adalah iklim dimana cuaca yang ada pada tahun 2016 menurunkan hasil produksi dari responden selain serangan hama dan penyakit, biaya produksi, ketersediaan input, tenaga kerja luar keluarga. Harga jual dan informasi perbaikan budidaya tidak termasuk kedalam sumber risiko. Nilai koefisien variasi pada musim penghujan untuk risiko produksi sebesar 27%, risiko harga 4%, dan risiko pendapatan 38%. Musim kemarau nilai koefisien variasi untuk produksi 20%, harga 3%, dan pendapatan 27%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien variasi terbesar terdapat pada musim penghujan baik risiko untuk produksi, harga, dan pendapatan sehingga bisa dikatakan yang memiliki risiko terbesar adalah pada musim penghujan. Pendekatan game theory untuk jenis petani pemilik penggarap dan petani bukan pemilik penggarap diantaranya adalah kriteria maximax, maximin, regret, dan laplace. Petani pemilik penggarap tergolong kedalam petani dengan kriteria maximax yang menandakan perilaku optimis dengan karakteristik responden umur rata-rata ≥55 tahun, tingkat pendidikan pendidikan rata-rata adalah tamat SD, lama berusahatani selama 34-54 tahun, dan rata-rata luas lahan garapannya yaitu ≤0,4 Ha. Petani bukan pemilik penggarap tergolong petani dengan kriteria maximin, regret dan laplace. Kriteria maximin, regret dan laplace merupakan perilaku yang pesimis, tingkat kehati-hatian yang tinggi (penyesalan yang terkecil) dan memiliki tingkat penyesalan terbesar. Kriteria maximin, regret dan laplace karakteristik responden memiliki umur rata-rata ≥55 tahun, tingkat pendidikan pendidikan rata-rata adalah tamat SD, lama berusahatani selama 34-54 tahun, dan rata-rata luas lahan garapannya yaitu ≤0,4 - ≥1 Ha.

English Abstract

The public Indonesia most makes the rice as the main source of staple food, so its should be available througout the year. Rice farmers are required to increase their production of paddy farming in the middle of the risk. Thing that makes the farmer must be ready to bear all the risks of happened. The risks that may occur among them is the risk of the production, selling price, and income. This study aims to first analyze the pattern farming and profits of paddy farming in Ngadilangkung Village, secondly analyze the sources of the risk, the three analyze the level of production risk, selling price, and income during the planting season, and fourth analyze the behavior of paddy farmers in facing the risk farming with game theory approach. The research was conducted in Ngadilangkung Village, Kepanjen Sub-District, Malang District, East Java. The timing of the research is from January to February 2017. The determination of respondents in this study using type of probability sample or random sample selection by using simple random sampling with 55 respondents from farmers who joined into the combination of farmer group (GAPOKTAN) Sejahtera I, Sejahtera II and Sejahtera III. Methods of cropping pattern analysis and farming profit using descriptive statistics and profit farming analysis. Method of analysis of risk sources with descriptive statistics and analysis of risk level of production, selling price, and income using coefficient of variation (CV) with respect to result of coefficient of variation where small variation coefficient value hence risk also small. Descriptive statistical analysis describes each variable used in analyzing the pattern farming and sources of risk ranging from production risk, price risk, and income risk. The classification of the conditions of each variable using Likert scale with 5 answer options. The data analysis used in describing these variables is by organizing the data into the frequency distribution and distributed percentage. Analysis of the behavior of rice farmers in facing the risk of rice farming using Game Theory approach with criteria Maximax, Maximin, Regret, and Laplace. The result of this research is pattern farming in Ngadilangkung village kepanjen sub-district in 1 year as much as 3 times planting season that rainy season 1 time and dry season 2 times with commodity cultivated is paddy. The average profit of farmers wet season tenants is Rp 19,971,012 / ha and dry season Rp 23.515.903 / Ha. Average profits of non-farmers in the rainy season Rp 21.139.488 / Ha and dry season Rp 23.220.995 / Ha. Risk sources include climate where the weather in 2016 reduces the production of respondents in addition to pest and disease attacks, production costs, input availability, outside labor of the family. The selling price and cultivation improvement information are not included in the source of risk. Value of coefficient of variation in rainy season for iv production risk by 27%, price risk 4%, and 38% revenue risk. Dry season value of variation coefficient for production 20%, price 3%, and income 27%. The result shows that the greatest variation coefficient value in the rainy season is good risk for production, price, and income so it can be said that has the biggest risk is in the rainy season. Game theory approach to the status of the farmers and the non-tenant farmers is the criteria of maximax, maximin, regret, and laplace. Farmer owners are classified into farmers with maximax criteria indicating optimistic behavior with the characteristics of respondents average age ≥55 years, average education education level is finished elementary school, long experience for 34-54 years, and the average land area of ≤0,4 Ha. Farmers are not farmers belonging to farmers with criteria maximin, regret and laplace. The criteria of maximin, regret and laplace are pessimistic behaviors, a high degree of caution (the smallest regret) and have the greatest degree of regret. Criteria of maximin, regret and laplace characteristic of respondent have average age ± 55 years old, average education education level is elementary school, long experience for 34-54 years, and average land of ≤0,4 - ≥1 Ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/355/051707546
Uncontrolled Keywords: Usahatani, Beras, Perilaku Petani, Game Theory
Subjects: 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.9 People by occupation and miscellaneous social statuses; people with disabilities and illnesses, gifted people > 305.906 People by miscellaneous social statuses > 305.906 9 People with status defined by changes in residence; antisocial, asocial, unemployed people; victims of war; veterans > 305.906 92 Antosocial and asocial people > 305.963 Farmers
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 13 Nov 2017 03:17
Last Modified: 28 Jun 2022 06:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5329
[thumbnail of USWATUN KHASANAH.pdf] Text
USWATUN KHASANAH.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item