Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Industri Pupuk Organik Bersubsidi di Kabupaten Malang

Uty, Riza Lismawati (2017) Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Industri Pupuk Organik Bersubsidi di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebijakan “Revolusi Hijau” pada tahun 1980-an memberikan dampak buruk bagi kondisi lahan di Indonesia pada masa sekarang. Penerapan pupuk organik dapat menjadi alternatif bagi petani dalam mengembalikan unsur hara yang hilang akibat penggunaan pupuk kimia. Hal tersebut menyebabkan peningkatan permintaan pupuk organik di Indonesia, sehingga pemerintah memberikan subsidi pupuk organik untuk mendukung penggunaan pupuk organik pada sektor pertanian. Kabupaten Malang yang merupakan salah satu Kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur memiliki Industri Pupuk Organik terbanyak yang bermitra dengan Petroganik. Adanya permasalahan kelebihan bahan baku, dimana volume pemesanan bahan baku lebih besar dari volume pemakaiannya, menyebabkan kurang optimalnya pengendalian persediaan bahan baku yang berdampak pada proses produksi. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku pada industri pupuk organik bersubsidi di Kabupaten Malang, (2) Menganalisis pengendalian persediaan bahan baku pada industri pupuk organik bersubsidi di Kabupaten Malang melalui Metode Material Requirement Planning, dan (3) Menganalisis alternatif teknik pengendalian persediaan bahan baku yang dapat diterapkan pada industri pupuk organik bersubsidi di Kabupaten Malang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Malang merupakan wilayah dengan mitra Petroganik terbanyak yang ada di Provinsi Jawa Timur. Penentuan sampel pada penelitian adalah menggunakan purposive sampling atau secara sengaja. Penentuan sampel didasarkan pada kriteria sampel yaitu mitra petroganik yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas) dan menggunakan bahan baku kotoran ayam, kotoran sapi, blotong, filler, dan mixtro dalam produksi pupuk organik bersubsidi. Selain itu, sampel penelitian merupakan industri yang bersedia untuk menjadi sampel penelitian, sehingga didapat tiga perusahaan sebagai sampel dari sebelas populasi perusahaan atau industri yang bermitra dengan Petroganik. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama adalah menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku pada Industri Pupuk Organik Bersubsidi di Kabupaten Malang. Sedangkan untuk menjawab tujuan kedua menggunakan Material Requirement Planning (MRP) merupakan metode yang digunakan dalam menentukan ukuran persediaan yang optimal. Lot Size pada Material Requirement Planning (MRP) menyatakan besarnya kuantitas item yang harus dipesan dan teknik lot sizing apa yang dapat digunakan. Terdapat dua teknik lot sizing yang digunakan dalam penelitian yaitu Economic Order Quantity (EOQ) merupakan teknik yang meminimalkan persediaan dengan asumsi jumlah pemesanan konstan dan Part Periode Balance (PPB) yang meminimalkan persediaan dengan jumlah pemesanan bervariasi. Tujuan penelitian ketiga dijawab melalui Total Inventory Cost (TIC), dimana teknik atau metode dengan biaya terendah merupakan teknik atau metode alternatif yang dapat digunakan Industri Pupuk Organik Bersubsidi di Kabupaten Malang dalam pengendalian persediaan bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan sistem pengendalian persediaan bahan baku pada industri pupuk organik bersubsidi di Kabupaten Malang dilakukan dari adanya rencana produksi yang merupakan kontrak antara Industri Pupuk Organik dengan Petroganik. Rencana Produksi didasarkan pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang ditetapkan oleh pemerintah, kemudian diserahkan kepada produsen pupuk untuk dilakukan produksi dan distribusi. Adapun bahan baku yang terdiri dari kotoran ayam, kotoran sapi, blotong, filler dan mixtro dilakukan pemesanan dengan jumlah dan waktu yang bervariasi sesuai kedatangan dari pihak Supplier. Jumlah atau kuantitas pemesanan masing-masing bahan baku yang dilakukan industri pupuk organik bersubsidi di Kabupaten Malang rata-rata 71.454 kg kotoran ayam, 62.642 kg kotoran sapi, 1.000.000 kg blotong, 12.212 kaptan kg, dan 6.333 kg mixtro Sistem pengendalian persediaan bahan baku dengan Material Requirement Planning dilakukan dimulai dari penentuan kebutuhan kotor yang berasal dari perhitungan jadwal induk produksi dan bill of material. Kemudian menentukan kebutuhan bersih yang didapat dari selisih kebutuhan kotor dengan persediaan di tangan pada setiap periode produksi. Setelah itu penentuan lot size yang didapat melalui teknik Economic Order Quantity (EOQ) adalah 295.195 kg kotoran ayam, 225.447 kg kotoran sapi, 110.335 kg blotong, 68.635 kg filler, dan 32.167 kg mixtro secara konstan, sedangkan dengan Part Peiode Balance (PPB) rata-rata adalah 106.342 kg kotoran ayam, 97.946 kg kotoran sapi, 86.211 kg blotong, 24.674 kg filler, dan 2.898 kg mixtro dengan kondisi bervariasi sesuai kebutuhan bahan baku. Adapun penentuan waktu pesan dapat dilakukan ketika persediaan digudang berkurang dan tidak mencukupi untuk kebutuhan kotor bahan baku pada periode berikutnya. Berdasarkan perhitungan Material Requirement Planning didapatkan penentuan ukuran lot dalam melakukan pemesanan pada masing-masing teknik, maka untuk mengetahui metode atau teknik yang optimal diperlukan untuk mengetahui biaya terendah pada masing-masing teknik. Adapun berdasarkan perhitungan dengan Total Inventory Cost (TIC), total biaya teknik Economic Order Quantity adalah Rp 1.866.530.682, Part Peiode Balance adalah Rp 1.815.735.174, dan metode industri pupuk organik bersubsidi adalah Rp 2.241.373.647. Maka, metode atau teknik yang optimal adalah menggunakan teknik Part Peiode Balance (PPB) yang merupakan metode Material Requirement Planning karena memiliki total biaya persediaan paling rendah yaitu Rp 1.815.735.174.

English Abstract

The "Green Revolution" policy of the 1980s had a devastating impact on land condition in Indonesia today. Application of organic fertilizer can be an alternative for farmers in returning nutrients lost due to the use of chemical fertilizers. This causes an increase of demand for organic fertilizer in Indonesia. Therefore the government provides subsidies for organic fertilizer to support the use of organic fertilizer in the agricultural sector. Malang which is one of the widest regency in East Java has the largest Organic Fertilizer Industries in partnership with Petroganik. The existence of the problem of excess raw materials, where the volume of ordering raw materials is greater than the volume of its use, causes less optimal control of raw material supply that affects the production process. This research was results (1) to know the raw material stock control system on subsidized organic fertilizer industry in Malang (2) to analyze the control of raw material supply on subsidized organic fertilizer industry in Malang through Material Requirement Planning Method, and (3) Analyze alternative techniques of raw material supply control that can be applied to subsidized organic fertilizer industry in Malang. The determination of the research location is using purposive or, with the consideration that Malang District is the region with the most Petroganik partner in East Java Province. Determination of the sample in the study is to use purposive sampling or intentionally. The sample determination is based on the sample criteria which petroganic partners in the form of Inc and using raw materials of chicken manure, cow dung, blotong, filler, and mixtro in the production of subsidized organic fertilizer. In addition, the study sample is an industry that is willing to be a research sample, so that the three companies obtained as a sample of eleven population companies or industries that partner with Petroganik. Data analysis methods used to answer the first goal is to use descriptive analysis to determine the control of raw material inventory in the Subsidized Organic Fertilizer Industry in Malang Regency. While to answer the second goal is using Material Requirement Planning (MRP) which method that use to determining the optimal inventory size. Lot Size on Material Requirement Planning (MRP) states the quantity of items ordered and what lot sizing techniques can be used. There are two lot sizing techniques used in the research Economic Order Quantity (EOQ) is a technique that minimizes inventory with the assumption of constant order quantity and Part Period Balance (PPB) that minimizes inventory with the amount of order varies. The third research objective is answered through Total Inventory Cost (TIC), where the technique or method with the lowest cost is an alternative technique or method that can be used Industry of Subsidized Organic Fertilizer in Malang Regency in the control of raw material inventory. The control system of raw material supply in the subsidized organic fertilizer industry in Malang is done from the production plan which is a contract between the Organic Fertilizer Industry and Petroganik. The Production Plan is based on the Group's Definitive Needs Plan (RDKK) established by the government, then submitted to fertilizer producers for production and distribution. The raw materials consist of chicken manure, cow manure, blotong, filler and mixtro ordered by the varied amount and time according to the arrival of the Supplier. Reservation number or quantity of each raw material made of subsidized organic fertilizer industry in Malang district average of 71.454 kg of chicken manure, 62.642 kg cow manure, 1.000.000 kg blotong, 12.212 kg kaptan, and 6.333 kg mixtro. The raw material inventory control system with Material Requirement Planning is done starting from the determination of the gross requirement derived from the calculation of master production schedule and bill of material. Then determine the net requirement obtained from reducing the gross needs with inventory in hand at each production period. After determination of lot size obtained through techniques Economic Order Quantity (EOQ) is 295.195 kg of chicken manure, 225.447 kg cow manure, 110.335 kg blotong, 68.635 kg of filler, and 32.167 kg mixtro constant, whereas with Part peiode Balance (PPB) Average is 106.342 kg of chicken manure, 97.946 kg cow manure, blotong 86.211 kg, 24.674 kg of filler, and 2.898 kg mixtro with the conditions varies according to the needs of raw materials. The timing of the message can be done when the warehouse inventory is reduced and not sufficient for the gross needs of raw materials in the next period. Material Requirement Planning Based on calculations obtained determination lot size in an order in each of these techniques, in order to determine the optimal method or technique is needed to determine the lowest cost of each technique. As based on calculations Total Inventory Cost (TIC), the total cost of Economic Order Quantity is Rp 1.866.530.682, Part peiode Balance is Rp 1.815.735.174, and methods of subsidized organic fertilizer industry is Rp 2.241.373.647. Thus, the optimal method or technique is to use a technique Part peiode Balance (PPB) which is a method for Material Requirement Planning has the lowest total cost of inventory is Rp 1.815.735.174.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/344/051707535
Uncontrolled Keywords: Pupuk Organik, Bahan Baku, Persediaan, Subsidi
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.86 Organic fertilizers
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 13 Nov 2017 01:16
Last Modified: 28 Jun 2022 01:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5289
[thumbnail of RIZA LISMAWATI UTY.pdf] Text
RIZA LISMAWATI UTY.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item