Sutikno, - (2017) Status Reproduksi Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) Di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Batu merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang berpotensi sebagai tempat pengembangan sapi perah. Populasi sapi perah di Kota Batu mencapai 11.470 ekor pada tahun 2016. Pada tingkat petani ternak umumnya pemeliharaan masih dilakukan secara tradisonal dan masalah reproduksi belum banyak ditangani. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan populasi dan produktivitas sapi perah di wilayah tersebut. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah dengan meningkatkan efisiensi reproduksi. Efisiensi reproduksi pada suatu peternakan dapat diketahui dari status reproduksinya. Penelitian dilakukan di Kota Batu mulai 02 Januari sampai 27 Februari 2017. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 386 ekor induk PFH produktif milik rakyat di kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pengumpulan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara ke peternak dan menggunakan quisioner. Metode pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu sampel yang diambil telah ditetapkan berdasarkan karakteristik tertentu. Penentuan lokasi pengambilan sampel didasarkan pada tingginya populasi yaitu pada wilayah tersebut diambil 3 kecamatan dengan kategori populasi tinggi, sedang dan rendah. Kemudian pada masing-masing kecamatan diambil 3 desa/kelurahan dengan kategori populasi tinggi, sedang dan rendah. Pengambilan sampel ternak dilakukan secara acak pada masing-masing desa/kelurahan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR) dan Days Open (DO). Salah satu cara untuk mengetahui status reproduksi induk PFH di Kota Batu adalah melalui status fertilitasnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai S/C di Kota Batu sebesar 1,89. Kemudian nilai S/C pada Kecamatan Batu sebesar 1,95, Kecamatan Bumiaji sebesar 1,9 dan pada Kecamatan Junrejo sebesar 1,7. Hasil uji statistik S/C antara Kecamatan Batu dan Kecamatan Bumiaji diperoleh hasil tidak berbeda nyata (P>0,05), hasil uji statistik S/C antara Kecamatan Batu dan Kecamatan Junrejo diperoleh hasil berbeda sangat nyata (P<0,01) serta Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo diperoleh hasil berbeda nyata (P<0,05). Nilai CR pada Kota Batu sebesar 20%. Kemudian nilai CR pada Kecamatan Batu sebesar 15%, Kecamatan Bumiaji sebesar 21% dan pada Kecamatan Junrejo sebesar 27%. Days open sapi perah PFH di Kota Batu sebesar 84,88 ± 20,77 hari. Kemudian DO pada Kecamatan Batu sebesar 85,3 ± 24,3 hari, Kecamatan Bumiaji sebesar 89,2 ± 19,1 hari dan pada Kecamatan Junrejo sebesar 76,18 ± 10,97 hari. Hasil uji statistik DO antara Kecamatan Batu dan Kecamatan Bumiaji diperoleh hasil tidak berbeda nyata (P>0,05), hasil uji statistik DO antara Kecamatan Batu dan Kecamatan Junrejo serta Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo diperoleh hasil berbeda sangat nyata (P<0,01). Nilai fertilitas induk sapi PFH di Kota Batu sebesar 50,7. Kemudian nilai fertlitas pada Kecamatan Batu sebesar 47,39, Kecamatan Bumiaji sebesar 46,85 dan pada Kecamatan Junrejo sebesar 64,7. Berdasarkan data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa status reproduksi sapi perah Peranakan Friesian Holstein di wilayah Kota Batu kurang baik ditinjau dari rendahnya nilai fertilitas yang dihasilkan. Disarankan kepada peternak sapi perah di wilayah Kota Batu untuk melakukan perbaikan deteksi estrus agar keberhasilan inseminasi dapat meningkat sehingga status reproduksi induk PFH di wilayah tersebut dapat lebih baik. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pakan, keterampilan inseminator, kualitas semen di lapang dan kondisi kesehatan fisiologis ternak.
English Abstract
Reproduction was one of important factor in a farm business. Good management of reproduction can increase the productivity of livestock. Good and bad management of reproduction can be rated base on the reproductive status of livestock in that place. The objective of this study was to finding out the reproductive status of dairy cattle crossbreed belongs to the people in Batu City that measured by fertility status. The materials used in this study was dairy cattle crossbreed as many as 386 tails in Batu district, Bumiaji district and Junrejo district, Batu city. The method used in this research was survey method by gathering of primary data. Primary data obtained by interviews with farmers. The research showed that service per conception of dairy cattle crossbreed in Batu city was 1.89, conception rate was 20% and days open was 84.88 ± 20.77 days. Fertility status of dairy cattle crossbreed in Batu city was 50.7. It can be concluded that reproductive status dairy cattle crossbreed in Batu City was less ideal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/387/051709983 |
Uncontrolled Keywords: | Dairy cattle crossbreed, service per conception, days open, conception rate, fertility status |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 9 Cattle and related animals (Veterinary medicine) > 636.208 92 Cattle and related animals (Physiology) > 636.208 926 Cattle and related animals (Reproduction, development, maturation) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 09 Nov 2017 06:44 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 18:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5195 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |