Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Penampilan Reproduksi Induk Sapi Limousin Di Kabupaten Jombang

Hardiningrum, Dwi (2017) Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Penampilan Reproduksi Induk Sapi Limousin Di Kabupaten Jombang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap reproduksi sapi Limousin. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jombang, tepatnya di Kecamatan Wonosalam untuk pengambilan data dataran tinggi dan Kecamatan Kabuh untuk pengambilan data di dataran rendah. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan. Materi penelitian menggunakan 20 ekor sapi betina di tiap Kecamatan. Metode yang dilakukan survey dan data dari inseminator serta data dari Dinas Peternakan setempat. Data yang terkumpul di analisis dengan Uji T tidak berpasangan. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa sapi Limousin yang di pelihara di dataran tinggi di Kecamatan Wonosalam lebih baik penampilan reproduksinya dibandingkan dengan yang dipelihara di dataran rendah di Kecamatan Kabuh. Rata-rata nilai S/C, DO dan CI pada paritas 3 dan paritas 4 di kecamatan Wonosalam sebagai dataran tinggi secara berturut-turut adalah 1,95±0,82 kali dan 2,10±0,79 kali, 5,30±1,63 bulan dan 5,70±1,63 bulan dan14,30±1,63 bulan serta 14,85±1,66 bulan. Di kecamatan Kabuh sebagai dataran rendah ratarata nilai S/C, DO dan CI masing-masing adalah 3,10±0,92 kali dan 3,25±1,25 kali, 6,65±1,13 bulan dan 8,20±3,56 bulan, 15,70±1,13 bulan dan 17,70±3,85 bulan. Hal ini menyimpulkan bahwa tingkat reproduksi pada dataran tinggi di kecamatan Wonosalam lebih baik dibandingkan pada dataran rendah di Kecamatan Kabuh dan paritas tidak mempengaruhi nilai DO, CI dan S/C.

English Abstract

The aims of this study wasto determine the effect of the height of the place on the reproduction of limousin cattle. This research was conducted in Jombang District, precisely in Wonosalam District for highland data collection and Kabuh District for data retrieval in lowland. This research was conducted for one month. Material research using 20 cows in each district. The methods was conducted survey and data from inseminator and local livestock service. The data collected in the analysis with unpaired t test. The results showed that limousine cows in maintain in highland in Wonosalam sub district better reproduction performance than those expected in lowland in Kabuh District. The mean values of DO, CI and S/C at parity 3 and parity 4 in Wonosalam sub-district were 5.95 ± 0.82 and 2.10 ± 0.79, 5.30 ± 1.63 and 5,70 ± 1.63 months and 14.30 ± 1.63 and 14.85 ± 1.66. In the lowlands of sub-district Kabuh the average value of DO, CI and S / C at parity 3 and parity 4 is 6.03 ± 0.88 months, 15.03 ± 0.88 months and 2.52 ± 0.28. It could be concluded that the highland reproduction rate in Wonosalam sub-district is better compared to lowland in Kabuh District and the parity does not affect the value of DO, CI and S / C.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/256/051706461
Uncontrolled Keywords: Reproduction, limousin cattle, parity, days open,calving interval.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 9 Cattle and related animals (Veterinary medicine) > 636.208 92 Cattle and related animals (Physiology) > 636.208 926 Cattle and related animals (Reproduction, development, maturation)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Nov 2017 06:53
Last Modified: 20 Sep 2020 16:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5061
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item