Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Brotowali (Tinospora Crispa L. Miers) Pada Bakteri Vibrio Parahaemolyticus Dengan Uji Scanning Electrone Microscopy (Sem) Secara In Vitro

Yakini, Ahmad Najib (2017) Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Brotowali (Tinospora Crispa L. Miers) Pada Bakteri Vibrio Parahaemolyticus Dengan Uji Scanning Electrone Microscopy (Sem) Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor andalan utama pembangunan Indonesia merupakan pilihan yang sangat tepat, hal ini didasarkan atas potensi yang dimiliki dan besarnya keterlibatan sumberdaya manusia yang diperkirakan hampir 12.5 juta orang terlibat di dalam kegiatan perikanan. Kendala yang sering timbul dalam pembangunan ini adalah timbulnya penyakit yang dapat mengakibatkan kerugian. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang baik. Serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri merupakan kendala utama dalam kegiatan budidaya. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan kematian pada biota budidaya adalah bakteri Vibrio parahaemolyticus. Selama ini serangan akibat bakteri dicegah dengan menggunakan antibiotik dan bahan kimia. Akan tetapi, penggunaan antibiotik ternyata dapat menimbulkan efek samping bagi patogen itu sendiri maupun terhadap ikan yang dipelihara. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengganti penggunaan antibiotik dengan bahan alami seperti tumbuhan obat yang dapat dijadikan sebagai antibakteri. Salah satunya dapat digunakan brotowali (T. crispa) sebagai antibiotik alami. Tanaman ini mengandung senyawa alkaloid. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium budidaya ikan divisi parasit dan penyakit ikan pada bulan Februari – April 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar brotowali (T. crispa) terhadap bakteri V. parahaemolyticus secara In Vitro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya kontrol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dosis ekstrak kasar brotowali yaitu dosis perlakuan (A) 100 ppt ; (B) 200 ppt ; (C) 300 ppt ; (D) 400 ppt dan (E) 500 ppt. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian ekstrak kasar brotowali terhadap bakteri V. parahaemolyticus berbeda sangat nyata yaitu pada pengamatan diameter zona bening didapatkan nilai tertinggi pada perlakuan E dengan rata-rata 19,953 mm. Sedangkan diameter rata – rata zona bening terendah pada perlakuan A sebesar 5,613 mm. Hubungan zona bening antar perlakuan ekstrak kasar brotowali terhadap bakteri V. parahaemolyticus menunjukan perpotongan garis secara linear dengan persamaan y = 0,508 + 0,383x dengan koefisien nilai determinasi (R2) sebesar 0.915. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah ekstrak kasar brotowali (T.crispa) berpengaruh terhadap daya hambat (zona bening) bakteri V.parahaemolyticus dengan nilai rata – rata zona bening tertinggi pada perlakuan dosis 50 % sebesar 19,953 mm.

English Abstract

This research was aimed to understand the influence of the brotowali (T. crispa) rough extract against V. parahaemolyticus. The method used in this research is the experimental method that is research method which is done by manipulating the research object and the control. The experimental design used was Completely Randomized Probation Design (RAL) using 5 doses of brotowali extract of treatment dose (A) 100 ppt, (B) 200 ppt, (C) 300 ppt, (D) 400 ppt and (E) 500 ppt. Each treatment was repeated 3 times. The result of this research showed that the treatment of brotowali extract to V. parahaemolyticus bacteria was very significant, in the observation of the clear zone, the highest value was obtained in treatment E with an average of 19.953 mm. While the average of the lowest clear zone in treatment A amounted to 5.613 mm. The correlation of the clear zone between the treatments of brotowali extract to V. parahaemolyticus bacteria showed linearly crossed line with the equation y = 0,508 + 0,383x with coefficient of determination value (R2) equal to 0.915. The association between the administration of brotowli broth extract (T. crispa) in inhibiting the growth of V. parahaemolyticus bacteria with the resulting clear-zone mean showed increased response along with the increase of dose. Brotowali crude extract (T. crispa) is able to inhibit V. parahaemolyticus bacteria. Brotowali crude extract (T. crispa) can be applied as a medicinal substance but should be further tested to determine the optimum dose and in vivo test to prove the effectiveness of the material.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/704/051710250
Uncontrolled Keywords: Tinospora crispa, Vibrio parahaemolyticus, In Vitro
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.3 Prokaryotes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 07 Nov 2017 03:33
Last Modified: 13 Oct 2020 07:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4973
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item