Pengaruh Selang Waktu Pemberian Kolostrum Terhadap Konsentrasi IgG Serum Dan Average Daily Gain (ADG) Pedet Friesian Holstein (FH) Sapih Di PT. Greenfields Indonesia

Luqyana, Rojaunaz Zulfa (2017) Pengaruh Selang Waktu Pemberian Kolostrum Terhadap Konsentrasi IgG Serum Dan Average Daily Gain (ADG) Pedet Friesian Holstein (FH) Sapih Di PT. Greenfields Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pedet postnatal pra sapih memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna, dimana dari ke empat bagian perut sapi (rumen, retikulum, omasum dan abomasum), yang berfungsi hanya abomasum saja. Pakan yang cocok untuk dikonsumsi pada fase ini adalah pakan cair. Contohnya seperti kolostrum dan susu. Kolostrum merupakan susu dengan nilai antibodi dan nutrien yang lebih tinggi dibanding dengan susu. Antibodi yang terdapat dalam kolostrum yaitu berupa imunoglobulin. Sedangkan kandungan imunoglobulin paling tinggi adalah Imunoglobulin G (IgG). Antibodi dalam kolostrum merupakan maternal antibody yang berfungsi sebagai proteksi dari infeksi penyakit dengan cara transfer imun pasif dari induknya, karena pedet lahir dalam keadaan kekurangan antibodi dan masih belum bisa untuk membuat antibodinya sendiri. Namun, pedet memiliki keterbatasan dalam menyerap IgG. Semakin lama pemberian kolostrum, maka permeabilitas sel epitel dalam usus halus semakin menurun dalam menyerap IgG. Selain antibodi kolostrum juga memiliki growth factor yang berfungsi sebagai penunjang masa otot. Growth factor dalam kolostrum juga meningkatkan gula darah dan memfasilitasi transporatasi viii glukosa ke otot (Godhia and Neesah, 2013). Pemberian kolostrum yang tepat akan menginduksi sintesis protein yang menyebabkan peningkatan bobot badan tanpa mempengaruhi jaringan adiposa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh selang waktu pemberian kolostrum pasca kelahiran terhadap konsentrasi IgG serum dan ADG pedet umur sapih. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian kolostrum, sehingga terjadi penyerapan IgG yang optimal dan ADG yang tinggi. Materi dalam penelitian adalah serum darah pedet yang diperoleh dari pedet umur 48 jam, pedet FH betina umur kurang dari dua bulan sebanyak 30 ekor, serta alat yang digunakan adalah timbangan untuk mengukur ADG pedet dan seperangkat alat untuk mengukur konsentrasi IgG dalam serum darah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan 3 perlakuan dan 10 ulangan berdasarkan perbedaan waktu pemberian kolostrum. Adapun perlakuan yang digunakan adalah selang waktu pemberian kolostrum 0-20 menit pasca kelahiran (P1), 21 -40 menit pasca kelahiran (P2) dan 41-60 menit pasca kelahiran (P3). Varibel yang diamati adalah konsentrasi IgG serum dan ADG pada umur sapih. Data dianalisis statistik menggunakan ANOVA dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terdapat perbedaan nyata atau sangat nyata diantara perlakuan akan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan selang waktu dalam pemberian kolostrum menunjukan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsentrasi IgG serum. Namun perlakuan terbaik didapatkan pada P3 dengan rerata konsentrasi IgG serum adalah 12,1054 ± 3,59 g/L yang kemudian disusul pada P2 dan P1 dengan nilai rerata berturutturut sebesar 11,6572 ± 3,10 g/L dan 11,5576±2,17g/L. Pengamatan ADG pada umur sapih juga menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan nilai tertinggi hingga terendah tiap perlakuan adalah P3 (0,6633± 0,13 kg/ekor/hari), P1(0,6283±0,10 kg/ekor/hari) dan P2(0,6183±0,05 kg/ekor/hari). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selang waktu pemberian kolostrum pasca kelahiran dengan rentang waktu kurang dari 1 jam menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap konsentrasi IgG serum maupun ADG pada umur sapih. Saran yang diberikan berdasarkan hasil pelitian ini, yang pertama sebaiknya pemberian kolostrum dilakukan kurang dari satu jam pasca kelahiran, sehingga tranfer maternal antibody akan sukses dan menghasilkan pedet yang sehat dengan penampakan fenotip yang bagus. Kedua, dalam pemeliharaan pedet sebaiknya delakukan pengelompokan berdasarkan bobot lahir untuk mempermudah dalam manajemen pemberian kolostrum.

English Abstract

The purpose of this research was to find of effect of interval colostrum feeding at calf on IgG serum concentration (48 hours) and average daily gain at weaning (60 days). The material used for this research were blood serum of 30 calf then reared until weaning (60 days). Method was used in this experiment was Complete Randomize Design with 3 treatment and 10 replication, if there were significant influence would tested by Duncan’s Multiple Range Test Method (DMRT). The result showed that interval colostrum feeding at calf has no effect (P>0,05) on IgG serum concentration and Average Daily Gain (ADG) at weaning. The interval of colstrum feeding on 41- 60 minute give the best result on IgG serum and average daily gain at weaning on calf

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/243/051705893
Uncontrolled Keywords: Average daily gain, calf, colostrum, passive transver of immunity
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.23 German, Dutch, Danish, Swiss breeds of cattle > 636.234 Dairy breeds
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 07 Nov 2017 03:13
Last Modified: 27 Sep 2020 15:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4969
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item