Implementasi Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB) Dengan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pada PT. Gujati 59 Utama

Ariyani, Ririn Dwi (2017) Implementasi Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB) Dengan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pada PT. Gujati 59 Utama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jamu sebagai salah satu aset bangsa Indonesia memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan dan dipromosikan secara mendunia. Sisi lain keberhasilan dari pengembangan potensi jamu, terdapat pula berbagai kendala yang dihadapi oleh industri jamu nasional. Maraknya peredaran jamu illegal dalam kurun waktu 20 puluh terakhir yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) membuat citra baik akan pandangan terhadap jamu akan menurun. Disamping itu, standar jamu yang harus oleh semua industri jamu yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) masih belum diterapkan oleh seluruh industri jamu di Indonesia. Salah satu aspek CPOTB yang sering ditemukan masalah pada semua industri, baik industri jamu maupun jenis industri lain adalah mengenai bangunan dan fasilitas. Tata letak terkait akan aspek ini, karena tata letak mempunyai peranan yang penting dalam menunjang kegiatan produksi agar menghasilkan biaya yang optimal. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa perkembangan CPOTB yang telah diterapkan oleh PT. Gujati 59 Utama dan mengaitkan aspek bangunan dan fasilitas dengan tata letak produksi jamu instan. Produk jamu Gujati memiliki banyak varian dan merek sehingga peneliti memutuskan untuk fokus pada produk jamu instan “Helios Susu”. Analisa data dimulai dari adanya wawancara dengan pihak responden terpilih untuk menarik informasi mengenai perkembangan CPOTB di PT. Gujati 59 Utama, mengingat tidak semua karyawan paham akan standar CPOTB sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara dengan pihak Key Informan yaitu satu orang Head of Quality Assurance dan satu orang Manajer Pabrik. Sedangkan analisa tata letak fasilitas produksi dimulai dari kegiatan identifikasi tata letak awal. Hal ini perlu dilakukan untuk mempertimbangkan dalam pemberian rekomensasi tata letak usulan. Identifikasi tata letak awal ini membutuhkan data seperti luas kebutuhan area per departemen, jarak penanganan bahan untuk menyusun biaya penanganan bahan tata letak awal. Metode perbaikan tata letak yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode konvensional dan metode CRAFT (dengan bantuan perangkat lunak WinQSB). Adapun hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini mengenai implementasi CPOTB yang ada pada Gujati adalah perkembangan CPOTB yang sudah masuk dalam kategori baik dengan persentase 77.48%. Hal tersebut juga berlaku pada keadaan tata letak fasilitas produksi jamu instan yang sudah baik. Hasil akhir yang diperoleh baik konvensional maupun dengan perangkat lunak tidak menunjukkan adanya perubahan departemen yang cukup besar. Penurunan biaya material vii handling yang dihasilkan dari metode konvensional tidak menunjukkan penurunan biaya yang besar sedangkan hasil dari bantuan perangkat lunak tidak menunjukkan adanya biaya pada perpindahan bahan sehingga tidak mengalami perubahan pada tata letak. Kesimpulan yang ada pada penelitian ini adalah masih adanya beberapa aspek yang harus ditingkatkan penerapannya untuk menunjang kualitas dari produk jamu tersebut. Selain itu, pada metode konvensional memperoleh hasil akhir biaya penanganan bahan sebesar 1.095.566,16 rupiah. Sedangkan hasil akhir biaya penanganan bahan pada bantuan perangkat lunak tidak menunjukkan perubahan dengan biaya material handling awal. Dan kondisi lintasan perpindahan tata letak awal dan baru masih sama yaitu Odd Angle. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah adanya peningkatan standar CPOTB terhadap aspek-aspek yang masih belum dilaksanakan secara optimal seperti salah satunya adalah aspek inspeksi diri, hal ini perlu dilakukan demi menunjang kemajuan kualitas produk jamu sendiri. Selain itu, perlu adanya perawatan khusus pada penanganan bahan yang melewati gudang simplisia yang kotor untuk meminimalisir pencemaran mikroorganisme. Sementara itu, tata letak fasilitas produksi dapat dilakukan perubahan departemen daerah gudang karena dapat mempersingkat aliran bahan dan mengefisiensikan biaya serta waktu.

English Abstract

Traditional herb as one of the Indonesian cultural heritage has good potential for developing and promoting in the international market. In the other side of tradition herb’s benefit, there are some of obstacle which is gotten by national traditional herb industry. Illegal trade of traditional herb already happened in the last of 20 years that contain chemical substance in traditional herb itself. It can build bad image for the benefit of traditional herb. Besides that, there is a standard that should be fulfilled by every traditional herb industry. This standard can be called “CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) and the fact is only half of traditional herb industry have fulfilled this standard. One of the CPOTB’ aspect whisch almost often be found in every industry, even it comes from traditional herb industry or the other industry is about building and facility. Production placement can be related with this aspect because it has an essential function for supporting production activity especially in optimum cost. The main goals of this research are to analyze the implementation CPOTB in PT. Gujati 59 Utama and find the relation between building and facility’s aspect with instant traditional herbs facility production placement. Product of Gujati have a lot of variants and brands. It makes the researcher decide to focus only in instant traditional herb “Helios susu” Data analyze is started by interviewing with the Key Informant to get some information that have relation with implementation CPOTB in PT. Gujati 59 Utama. Remember that, not all of the employee don’t understand with CPOTB standard so that researcher decide to have an interview only with Key informant who really understand about CPOTB. Meanwhile, production placement analyze is started from identification the initial layout. It should be held because it helps for us to give consideration when we will give production placement recommendation. Identification the initial layout need some data such as room size in each of department, distance of material handling for making initial layout material handling cost. For improvement production placement, it uses two methods such as conventional method and CRAFT method (software WinQSB). Final result that be gotten from this research related on implementation CPOTB in Gujati is already good with percentage 77.48%. it also be valid with the production placement condition in instant production facility that already good. Final result from the conventional method or CRAFT method not really show a big change in department. Decreasing material handling cost that be gotten from conventional method not really show big change, meanwhile the result from CRAFT method has got nothing because it already optimum or good. ix The conclusions of this research are there should be an improvement in some of CPOTB aspect for supporting the quality of traditional herb product Beside, conventional method get the final result of material handling cost with amount 1.095.566,16 rupiah. Meanwhile, the final result of material handling cost from CRAFT method doesn’t show a change with the initial material handling cost. And the condition from the distance of initial and recommendation layout movement still same, that is Odd Angle The recommendations of this research are the improvement of CPOTB standard should be gained especially in self inspection aspect for supporting quality of traditional herb. Besides, there should be an special treatment for material handling that passed dirty “simplisia” warehouse to minimize microorganism contamination. Besides, production placement can do a change in warehouse area because it can make the distance shorter and make it efficient from cost and time.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/371/051707562
Uncontrolled Keywords: Jamu, CPOTB, Tata Letak Fasilitas, Industri
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 582 Plants noted for specific vegetative characteristics and flowers > 582.1 Herbaceous and woody plants, plants noted for their flowers > 582.12 Herbaceous plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 06 Nov 2017 03:20
Last Modified: 02 Dec 2020 13:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4888
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item