Kualitas Semen Segar Sapi Simmental Pada Musim Hujan Dan Kemarau

Putra, Andrea Eka Laksana (2017) Kualitas Semen Segar Sapi Simmental Pada Musim Hujan Dan Kemarau. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Inseminasi Buatan (IB) mempunyai dua tujuan pokok yaitu perbaikan mutu genetik dan peningkatan populasi ternak. Faktor utama keberhasilan IB yaitu kualitas semen beku yang dipengaruhi oleh kualitas semen segar. Kualitas semen segar dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah umur pejantan, sifat genetika, musim, frekuensi ejakulasi dan pakan. Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Perbedaan suhu, curah hujan dan kelembaban pada musim hujan dan musim kemarau dapat mempengaruhi kualitas semen segar yang dihasilkan oleh pejantan. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang-Jawa Timur tanggal 07 November 2016 – 15 Desember 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen segar sapi Simmental yang meliputi volume, pH, konsistensi, warna, motilitas massa, motilitas individu, konsentrasi, jumlah spermatozoa dan jumlah spermatozoa motil pada hujan dan kemarau. Materi yang digunakan berupa data sekunder dari catatan penampungan semen dan kualitas semen segar dari 4 ekor sapi Simmental pejantan selama November 2015 - September 2016. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Musim dibagi menjadi dua menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karang Ploso, Kabupaten Malang yaitu musim hujan (November 2015 - Maret 2016) dan musim kemarau (Mei 2016 - September 2016). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume semen segar sapi Simmental lebih tinggi pada musim kemarau yaitu sebesar 6,91 ± 0,33 ml pada musim hujan dan 7,01 ± 0,97 ml pada musim kemarau. Rata-rata persentase pH semen segar pada musim hujan dan musim kemarau memiliki nilai tertinggi pada pH 6,4 dengan rata-rata persentase sebesar 53,75% pada musim hujan dan 38,75% pada musim kemarau. Rata-rata persentase konsistensi semen segar pada musim kemarau memiliki nilai tertinggi pada konsistensi pekat yaitu sebesar 37,5% dan sisanya adalah konsistensi sedang yaitu sebesar 36,25% dan encer yaitu sebesar 26,25%. Rata-rata persentase konsistensi semen segar tertinggi pada musim hujan terdapat pada konsistensi sedang yaitu sebesar 38,75% dan sisanya adalah konsistensi pekat yaitu sebesar 32,5% dan encer yaitu sebesar 28,75%. Rata-rata persentase warna semen segar pada musim hujan dan kemarau didominasi oleh warna putih susu. Rata-rata persentase warna semen segar putih susu pada musim kemarau lebih tinggi dari musim hujan yaitu sebesar 97,5% pada musim kemarau dan 95% pada musim hujan. Rata-rata persentase warna semen segar putih bening pada musim kemarau yaitu sebesar 2,5% dan pada musim hujan yaitu sebesar 5%. Rata-rata persentase motilitas massa spermatozoa didasarkan pada penilaian (≥2+). Pada musim kemarau memiliki nilai lebih tinggi dari musim hujan. Musim kemarau memiliki rata-rata persentase motilitas massa spermatozoa 2+ yaitu sebesar 91,25% dan 1+ yaitu sebesar 8,75%. Musim hujan memiliki nilai rata-rata persentase motilitas massa spermatozoa 2+ yaitu sebesar 87,5% dan 1+ yaitu sebesar 12,5%. Rata-rata persentase motilitas individu spermatozoa didasarkan pada penilaian (≥70%). Pada musim kemarau, nilai rata-rata persentase motilitas individu spermatozoa memiliki nilai lebih tinggi dari musim hujan. Rata-rata persentase motilitas individu spermatozoa pada musim kemarau yaitu sebesar 46,25% dan musim hujan yaitu sebesar 38,75%. Rata-rata konsentrasi spermatozoa pada musim hujan sebesar 1249,51 ± 120.46 juta/ml dan pada musim kemarau 1286,22 ± 155.87 juta/ml. Rata-rata jumlah spermatozoa pada musim hujan sebesar 8708,4 ± 1206,41 juta dan pada musim kemarau 9245,21 ± 2108,4 juta. Rata-rata jumlah spermatozoa motil pada musim hujan sebesar 4400,19 ± 754,66 juta dan pada musim kemarau 4989,29 ± 911,62 juta. Sapi Simmental pada musim kemarau memiliki konsentrasi spermatozoa, jumlah spermatozoza dan jumlah spermatozoa motil yang lebih tinggi dari musim hujan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada musim kemarau kualitas dan kuantitas semen segar sapi Simmental di BBIB Singosari cenderung lebih baik dibandingkan pada musim hujan. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui cara mengatasi pengaruh musim terhadap kualitas semen segar sapi Simmental sehingga produksi semen beku di BBIB Singosari stabil atau dapat mengalami peningkatan.

English Abstract

The objective of this research was to examine fresh semen quality of Simmental Bull in rainy and dry season. Material used for this research were four Simmental Bull at 9 years old The research method used was case study and data were analyzed using descriptive analysis with two season factors, rainy and dry season. The result showed the highest average of fresh semen volume was 7.01 ± 0.97 ml in dry season, compared to volume in raniy season which was only 6.91 ± 0.33 ml. The highest percentage average of pH was 6.4 with value 53.75% in rainy season and 38.75% in dry season. The highest percentage average of semen consistency was 37.5 % in dry season, while in rainy season was only 32.5%. The highest percentage of fresh semen color, which was assessed as milky white, was 97.5% in dry season, meanwhile in rainy season the value was 95%. The highest percentage of mass motility, which was assessed as 2+, was 91.25% in dry season, meanwhile in rainy season the value was only 87.5%. The highest percentage of individual motility, which was assessed as ≥70%, was 46.25% in dry season, meanwhile in rainy season the value was 38.75%. The average of spermatozoa concentration were 1286.22 ± 155.87 (million/ml) in dry season and 1249.51 ± 120.46 (million/ml) in rainy season. The average of total spermatozoa in dry season was higher than rainy season, in which 9245.21 ± 2108.4 million and 8708.4 ± 1206.41 million respectively. The average of total motile spermatozoa in dry season was 4989.29 ± 911.62 million, while in rainy season was only 4400.19 ± 754.66 million. It can be concluded that, in the dry season the quality and quantity of fresh cement Simmental cattle in BBIB Singosari tend to be better than in the rainy season.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/252/051706327
Uncontrolled Keywords: simmental bull, season, fresh semen and semen quality.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) > 636.208 245 Cattle and related animals (Artificial insemination)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 03 Nov 2017 07:18
Last Modified: 28 Sep 2020 18:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4857
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item