Strategi Komunikasi Stakeholder Untuk Meningkatkan Partisipasi Dalam Pengembangan Agrowisata Melalui Pendekatan Community Based Tourism (CBT) ( Studi Kasus: Agrowisata Petik Jeruk Di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang )

-, Sarwoedi (2017) Strategi Komunikasi Stakeholder Untuk Meningkatkan Partisipasi Dalam Pengembangan Agrowisata Melalui Pendekatan Community Based Tourism (CBT) ( Studi Kasus: Agrowisata Petik Jeruk Di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komunikasi merupakan strategi penting untuk menciptakan partisipasi stakeholder dalam upaya pengembangan agrowisata melalui pendekatan Community Cased Tourism (CBT). Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan memperkuat komunitas di sekitar destinasi melalui komunikasi secara efektif yaitu dengan pendekatan komunikasi yang partisipatif sebagai alternatif dari pendekatan yang menekankan pada peningkatan partisipasi dari masing-masing stakeholders. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui stakeholders yang terlibat dalam upaya pengembangan agrowisata berbasis komunitas, (2) mendeskripsikan dan mengevaluasi partisipasi stakeholder dalam upaya pengembangan agrowisata berbasis komunitas, (3) mendeskripsikan proses komunikasi antar stakeholder dalam upaya mengembangkan agrowisata petik jeruk, (4) mengidentifikasi strategi komunikasi stakeholder dalam pengembangan agrowisata melalui pendekatan Community Based Tourism (CBT). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sepuluh orang, yang terdiri dari informan kunci dan informan penunjang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Agrowisata petik jeruk berbasis komunitas (CBT) di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak stakeholder, mulai dari tingkat desa (Kepala Desa, Kelompok Tani, Ketua Pengelola, Masyarakat) sampai pada tingkat kabupaten (Dinas Pariwisata, PPL), (2) Partisipasi dari masing-masing stakeholder hanya terbatas pada tahap perencanaan saja namun hal ini tidak berlaku untuk masyarakat, dimana masyarakat tidak dilibatkan secara langsung dalam tahap perencanaan. Partisipasi pada tahap pelaksanaan dan evaluasi masih belum optimal, (3) Proses komunikasi yang dilakukan antar stakeholder dalam upaya pengembangan agrowisata petik jeruk berbasis komunitas (CBT) sebagai berikut: (a) pengiriman informasi yang dilakukan antar stakeholder dalam upaya pengembangan agrowisata masih bersifat top-down. Komunikasi masih di dominasi oleh pihak-pihak yang memiliki informasi lebih, (b) Pertukaran informasi pada dasarnya tentang upaya perbaikan-perbaikan pada agrowisata petik jeruk agar lebih baik kedepannya, (c) Pemaknaan informasi pada masing-masing stakeholder, memahami dengan informasi yang di pertukarkan. Namun temuan ini tidak berlaku untuk masyarakat, dimana masyarakat tidak memahami dengan informasi dalam perencanaan terkait pengembangan agrowisata petik jeruk. (4) strategi komunikasi yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder dalam upaya pengembangan agrowisata petik jeruk berbasis komunitas (CBT) yaitu meliputi, kualitas komunikator, kualitas pesan, ketepatan media dan perancangan efek: (a) ii kemampuan dari masing-masing stakeholder (komunikator) sudah cukup bagus, (b) informasi yang di pertukarkan telah sesuai dan memenuhi kebutuhan dari masing-masing stakeholder terkait pengembangan agrowisata petik jeruk, (c) terdiri dari berbagai macam media yang digunakan dalam upaya pengembangan agrowisata petik jeruk, namun media dalam penyampaian informasi di dominasi oleh media komunikasi interpersonal dan media HP, (d) mendapatkan respon yang baik dari masing-masing stakeholder terkait penerapan strategi komunikasi dalam upaya pengembangan agrowisata petik jeruk. Berdasarkan hasil dan pembahasan, saran yang dapat peneliti berikan terkait upaya pengembangan agrowisata petik jeruk berbasis komunitas (CBT) di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: (1) masing-masing stakeholder diharapakan dapat meningkatkan partisipasinya, tidak hanya terbatas pada tahap perencanaan saja, tetapi pada tahap pelaksanaan dan juga tahap evaluasinya, (2) Proses Komunikasi khususnya dalam penyampaian informasi tidak lagi menerapkan penyampaian informasi secara top-down. Tetapi sebaiknya menerapkan komunikasi yang partisipatif dimana terjadi komunikasi dua arah atau dialogis sehingga menghasilkan suatu pemahaman yang sama terhadap pesan yang disampaikan, (3) Penelitian ini tidak fokus untuk mengkaji pola komunikasi partisipatif, tetapi fokusan utama yaitu strategi komunikasi berdasarkan 4 aspek. Yaitu komunikator, pesan, media dan efek. Sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat berfokus pada pola komunikasi partisipatif, hal ini dengan alasan melihat pentingnya penerapan pola komunikasi partisipatif dalam pengembangan agrowisata yang berkelanjutan.

English Abstract

Communication is an important strategy to create stakeholder participation in agro-tourism development through the approach of Community Cased Tourism (CBT). Strategies that can be done is to strengthen the community around the destination through effective communication with a participatory communication approach as an alternative to an approach that emphasizes the increased participation of each stakeholders. This study aims to: (1) identify stakeholders involved in community-based agro-development efforts, (2) to describe and evaluate stakeholder participation in community-based agro-tourism development, (3) to describe communication process among stakeholders in developing citrus citrus agro-tourism, 4) identify stakeholder communication strategy in agro-tourism development through Community Based Tourism (CBT) approach. This research uses qualitative research method, with case study approach. The number of informants in this research were ten people, consisting of key informants and supporting informants, using purposive sampling technique. Data collection techniques are done by observation, in-depth interviews and documentation. Data analysis uses interactive analytical models from Miles and Huberman. The results of this study indicate: (1) Community-based agro-tourism (CBT) in Selorejo village, Dau sub-district, Malang regency has received support from various stakeholders, ranging from village level (Village Head, Farmer Group, Head of Management, To the district level (Dinas Pariwisata, PPL), (2) Participation of each stakeholder is limited to the planning stage but this does not apply to the community, where the community is not directly involved in the planning phase. Participation in the implementation and evaluation stage is still not optimal, (3) The communication process conducted among stakeholders in the development of community based agrowisata petik jeruk (CBT) as follows: (a) the delivery of information between stakeholders in agro-tourism development is still top- Down. Communication is still dominated by the parties who have more information, (b) information exchange is basically about improvement efforts on agrowisata petik jeruk to be better in the future, (c) the meaning of information on each stakeholder, understand with the information in Exchange. However, this finding does not apply to the community, where the community does not understand with information in planning related to the development of agrowisata petik jeruk. 4) Communication strategies undertaken by each stakeholder in the development of community-based agro-tourism (CBT) that includes, communicator quality, message quality, media accuracy and effect design: (a) the ability of each stakeholder (communicator) has (b) the information in exchange has been appropriate and meets the needs of each stakeholder regarding the development of agrowisata petik jeruk, (c) consists of various media used in the agrowisata petik jeruk development effort, but the media in the delivery of information in domination iv by the media of interpersonal communication and the media of handphone, (d) get good response from each stakeholder related to the implementation of communication strategy in the agro-tourism development program of citrus. Based on the results and discussions, the suggestions that researchers can give related to the development of agrowisata petik jeruk (CBT) in Selorejo Village, Dau District, Malang Regency are as follows: (1) each stakeholder is expected to increase participation, planning stage only, but at the implementation stage and also the evaluation stage, (2) communication process especially in the delivery of information no longer apply top-down information delivery. But it is better to apply participative communication where there is two-way or dialogical communication so as to produce a common understanding of the message, (3) this research does not focus to study participative communication pattern, but the main focus is communication strategy based on four aspects. Namely communicators, messages, media and effects. So for the next research is expected to focus on the pattern of participatory communication, this is the reason to see the importance of the implementation of participatory communication patterns in the development of sustainable agrotourism.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/439/051707668
Uncontrolled Keywords: Community Based Tourism (CBT), Stakeholder, Partisipasi, Pengembangan Agrowisata
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.4 Executive management > 658.45 Communication
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 03 Nov 2017 06:47
Last Modified: 27 Mar 2023 01:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4850
[thumbnail of SARWOEDI.pdf] Text
SARWOEDI.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item