Pengaruh Pemberian Prostaglandin F2 Alpha Terhadap Waktu Kemunculan Birahi Dan Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Brahman Cross (BX) Heifers

Fauzi, Muhammad Rizki (2017) Pengaruh Pemberian Prostaglandin F2 Alpha Terhadap Waktu Kemunculan Birahi Dan Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Brahman Cross (BX) Heifers. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

PGF2α merupakan hormon yang digunakan pada kegiatan sinkronisasi birahi sebagai penunjang keberhasilan IB. PGF2α digunakan sebagai hormon pelisis korpus luteum yang nantinya akan mempersingkat fase diestrus untuk mempercepat proses kembalinya fase estrus pada siklus estrus. Tanda-tanda estrus yang muncul pada fase estrus sangat berpengaruh dalam proses penentuan waktu pelaksanaan IB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetehui pengaruh PGF2α terhadap onset birahi dan keberhasilan IB pada sapi BX. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang bagaimana pengaruh pemberian PGF2α terhadap keberhasilan IB. Materi penelitian ini adalah 80 ekor sapi heifer milik PT. Pasir Tengah, Cianjur, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study experiment pada 40 ekor sapi dengan penyuntikan PGF2α (P1) dan 40 ekor lainnya tanpa penyuntikan PGF2α (P0). Cara pengambilan sampel dari penelitian ini adalah purposive sampling. Varibel penelitian ini yaitu onset birahi yang diamati melalui pengamatan langsung secara berkelanjutan setiap 4 jam, dimulai pada 1 hari setelah penyuntikan PGF2α, kualitas birahi yang diamati melalui pengamatan visual karakteristik tanda – tanda birahi dan conception rate (CR) yang diperoleh dari perhitungan jumlah sapi yang tidak kembali birahi pada satu siklus birahi (19 – 21 hari) setelah IB. Data dianalisis dengan perhitungan chi-square. Hasil penelitian pada onset birahi dikethui, bahwa jumlah terbanyak sapi (P1) muncul pada jam ke 30 – 40 sebanyak 21 ekor (52,5 %), pada jam ke 20 – 30 sebanyak 7 ekor (17,5 %), pada jam ke 40 – 50 sebanyak 6 ekor (15 %), pada jam ke 50 – 60 sebanyak 5 ekor (12,5 %) dan pada jam ke 60 – 70 sebanyak 1 ekor (2,5 %). Pada karakteristik birahi diketahui bahwa sapi P1 memunculkan tanda birahi dengan kualitas lendir banyak sebanyak 36 ekor (90 %) dan lendir sedikit sebanyak 4 ekor (10 %) sedangkan pada sapi P0 tanda birahi dengan kualitas tanpa lendir sebanyak 15 ekor (37,5 %), lendir sedikit sebanyak 15 ekor (37,5 %), dan pada kualitas lendir banyak sebanyak 10 ekor (25 %). Perhitungan terhadap nilai CR menunjukan bahwa sapi tanpa penyuntikan PGF2α memiliki persentasi CR sebesar 63% sedangkan sapi dengan penyuntikan PGF2α menunjukan persentase CR sebesar 53%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah onset birahi dengan jumlah sapi terbanyak terjadi pada jam ke 30 – 40, penyuntikan PGF2α mepengaruhi karakteristik birahi dan ditinjau dari perbandingan persentase CR diketahui bahwa penyuntikan PGF2α tidak berpengaruh terhadap keberhasilan IB. Saran dari penelitian ini adalah perlunya penelitian lebih lanjut pada pengaruh PGF2α terhadap jumlah hormon esterogen, kondisi endometrium dan urutan fase kemunculan lendir pada vulva saat birahi.

English Abstract

This study was conducted to examine the effect of PGF2α injection on onset oestrus and pregnancy rate of Brahman Cross (BX) heifer at Breeding Unit of PT. Pasir Tengah, Cianjur-West Java. Oestrus synchronization was carried out by giving each animal intramuscularly injection of 5 ml of the synthetic PGF2α administered on active corpus luteum phase. Oestrus observed 24 hours after PGF2α injection. Artificial insemination with frozen semen was conducted 8h after observed estrous. The material used in this research was 40 heifers given PGF2α injection, while 40 the other were without any injection. Method used in this study was experimentaly design, if there were significant influence would tested by Chi-square method. The variable were used onset estrous (by surveillance every 4 hours after PGF2α injection), characteristic of estrous (by checking visual characteristic in estrous condition) and conception rate. There were two result from this study, first indicated that oestrus response or degree of synchronize after PGF2α injection was good. Heifers responded by displaying oestrus characteristics by observed visually through their genital tracts. PGF2α injection 5 ml effected 21 heifers were show onset estrous mostly on h-30 untill h-40 after injection of PGF2α. The second result showed that PGF2α has no effect on pregnancy rate. Pregnancy rate was found 53% for heifers with injection PGF2α and 63% for heifers without injection PGF2α.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/355/051709951
Uncontrolled Keywords: Brahman cross, PGF2α, etrous cycle, artificial insemination, pregnancy rate.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) > 636.208 245 Cattle and related animals (Artificial insemination)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 02 Nov 2017 03:11
Last Modified: 28 Sep 2020 18:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4751
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item