Analisis Efisiensi Teknis Subsektor Perkebunan Provinsi Jawa Timur Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Devi, Hanita Ayunda Kumala (2017) Analisis Efisiensi Teknis Subsektor Perkebunan Provinsi Jawa Timur Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pertanian sebagai integral dari pembangunan nasional mempunyai peran strategis dalam pemulihan ekonomi nasional. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menunjukkan bahwa kontribusi pertanian sangat besar dalam mengurangi kemiskinan daripada pertumbuhan yang disebabkan oleh sektor lain di luar pertanian. Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menyebabkan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) konstan tahun 2010 di Provinsi Jawa Timur memiliki nilai sebesar 6,67%, yang merupakan laju tertinggi di pulau jawa. Laju pertumbuhan ekonomi merupakan alat pengukur tercapainya keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Subsektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia adalah subsektor perkebunan. Kinerja subsektor perkebunan dalam perekonomian nasional terutama di Provinsi Jawa Timur sangat berpengaruh terhadap kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) subsektor perkebunan. Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) subsektor perkebunan mengalami peningkatan dengan selisih nilai yang kecil. Meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) subsektor perkebunan dengan selisih nilai yang kecil disebabkan oleh input yang mempengaruhi seperti luas lahan, jumlah pupuk SP-36, pupuk NPK, pupuk ZA, pupuk urea, pupuk organik yang digunakan, jumlah petani perkebunan dan tenaga kerja perkebunan di setiap kabupaten di Jawa Timur. Untuk mengetahui penggunaan input-input subsektor perkebunan yang mempengaruhi nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), maka dilakukan analisis efisiensi teknis. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai keadaan subsektor perkebunan Jawa Timur di setiap daerah dan untuk mengetahui bagaimana alokasi input yang digunakan, sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi sub sektor perkebunan, perbandingan input aktual dan input yang seharusnya digunakan pada subsektor perkebunan serta mengetahui solusi perbaikan yang tepat untuk daerah yang tidak efisien. Metode analisis efisiensi teknis subektor perkebunan di Provinsi Jawa Timur dianalisis menggunakan Data Envelopment Analisis (DEA). Analisis ini digunakan untuk menjawab tingkat efisiensi subsektor perkebunan di Jawa Timur. model DEA yang akan digunakan yaitu Constant Return to Scale (CRS), Variabel Return to Scale (VRS), dan Scale Efficiency (SE), sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pertanian subsektor perkebunan dan faktor apakah yang belum efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota di Jawa Timur sebagian besar sudah efisien secara teknis dalam penggunaan input nya, namun masih terdapat 18 Kabupaten/Kota atau sebesar 54,55% yang tidak efisien secara teknis dalam penggunaan input nya, sedangkan Kabupaten/Kota yang efisien sebesar 45,45%. Hal tersebut terjadi karena Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur yang tidak efisien menggunakan input yang berlebih. Nilai rata-rata penggunaan input berlebih terbesar adalah pupuk organik yang terdapat pada 13 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Oleh karena itu, rata-rata penggunaan pupuk organik oleh 13 Kabupaten/Kota dapat dikurangi sebesar 16.285.095 ton. Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang tidak efisien mendorong peneliti untuk menyarankan solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja sub sektor perkebunan. Perbaikan yang harus dilakukan adalah menggunakan sumberdaya yang ada dengan baik dan sesuai anjuran serta mendukung para petani perkebunan untuk meningkatkan hasil perkebunan agar pertumbuhan subsektor perkebunan meningkat, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap PDRB subsektor perkebunan dengan baik.

English Abstract

Agricultural development as integral to national development has a strategic role in the national economic recovery. Growth of Gross Regional Domestic Product (GDP) showed that a very large contribution of agriculture in reducing poverty than growth caused by sectors other than agriculture. The amount of Gross Regional Domestic Product (GRDP) causes the rate of growth of Gross Domestic Product (GDP) is constant in 2010 in East Java province has a value of 6.67%, which is the highest rate in the island of Java. The rate of economic growth is a measuring device achieving successful economic development of a region. The great contribution owned agricultural sector signals that the importance of establishing the agricultural sector to encourage economic growth while welfare. Subsector which has an important role in the Indonesian economy is plantation subsector. Performance plantation subsector in the national economy, especially in East Java province greatly affect the contribution of Gross Regional Domestic Product (GDP) in the plantation subsector. Since the year 2010 to 2014 Gross Regional Domestic Product (GDP) in the plantation subsector increased by a small increment. Increased Gross Regional Domestic Product (GDP) in the plantation subsector with a difference of little value due to inputs affecting such land area, number SP-36 fertilizer, NPK fertilizer, ZA fertilizer, urea, organic fertilizer is used, the number of farmers and plantation labor in each district in East Java. To determine the use of input-input plantation subsector which affect the value of Gross Domestic Product (GDP), the analysis of technical efficiency. It is expected to provide an overview of the state of the plantation subsector East Java in every area and to find out how the allocation of inputs used, so as to know the level of efficiency of plantation sub-sector, the comparison of input actualand input that should be used on the plantation subsector and determine solutions proper repair for areas that are not efficient Technical efficiency analysis method subektor plantations in East Java province was analyzed using Data Envelopment analysis (DEA). This analysis is used to answer the plantation subsector efficiency rate in East Java. DEA model that will be used is the Constant Return to Scale (CRS), Variable Return to Scale (VRS), and Scale Efficiency (SE), so that can know the factors that influence the growth of plantation agriculture subsector and whether factors that are inefficient. The results showed is District/City in East Java has largely been technically efficient in the use of input, his but there are 18 Districts Municipalities or by 54,55%, which is not technically efficient in the use of inputs, its while the District/City is efficient by 45,45%. This happens because the District/City in East Java province inefficient use input. of excessive The average value ofuse input the largest organic fertilizer contained in 13 District/City in East Java. Therefore, the average use of organic fertilizer by 13 District/City can be reduced by 16.285.095 tons. Still many District/City inefficient encourage researchers to suggest solutions that can be used to improve the performance of the plantation sector sub. Repairs should be done is to use existing resources well and appropriate advice and support farmers to increase the yield of the plantation estates in order to increase the plantation subsector growth, so as to contribute to the GDP in the plantation subsector as well.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FP/2017/315/051706838
Uncontrolled Keywords:	Pembangunan Pertanian, Ekonomi, Nasional, Perkebunan, Data Envelopment Analysis (DEA)
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.06 Production efficiency
Divisions:	Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User:	Yusuf Dwi N.
Date Deposited:	31 Oct 2017 02:36
Last Modified:	22 Jun 2022 05:49
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4605

Text HANITA AYUNDA KUMALA DEVI.pdf Download (1MB)

Actions (login required)

View Item