Prihutomo, Dymas Arrio (2017) Pengaruh Pengolahan Tanah Terhadap Kepadatan Tanah Dan Produksi Tanaman Apel di Kusuma Agrowisata Batu Skripsi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman apel (Mallus sylvestris Mill.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi di Indonesia khususnya Kota Batu dan Kabupaten Malang. Hardjowigeno (2002) berpendapat bahwa sifat fisik tanah yang kurang baik akan mengganggu perkembangan tanaman karena tanaman kesulitan untuk memanfaatkan unsur hara yang ada di dalam tanah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pengolahan tanah terhadap kepadatan tanah dan produksi tanaman apel di Kusuma Agrowisata. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai Maret 2017 di Kusuma Agrowisata, Batu. Analisis dan uji laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Terdapat 8 perlakuan dan 4 ulangan, kontrol (K), penggemburan (G), pembedengan (B), penyiangan (S), penggemburan pembedengan (GB), penggemburan penyiangan (GS), penyiangan pembedengan (SB), dan penggemburan pembedengan penyiangan (GBS). Untuk menguji hipotesis diajukan 7 variabel pengamatan yang diamati seminggu sekali selama 8 minggu. Variabel pengamatan tersebut adalah berat isi (g cm-3), kadar air (%), penetrasi (Mpa), evaporasi (mm), jumlah bunga, masa tumbuh daun, dan jumlah buah. Pengamatan Berat isi (g cm-3), kadar air (%) dan penetrasi (Mpa) diamati dalam dua kedalaman 0-10 cm (lapisan tanah atas) dan 20-30 cm (lapisan tanah bawah). Hasil adanya pengaruh nyata (α= 0,05) terhadap variabel berat isi 0-10 cm, penetrasi 0-10 cm, evaporasi, jumlah bunga, masa tumbuh daun, dan jumlah buah. Variabel pengamatan berat isi 0-10 cm menujukkan bahwa perlakuan GBS merupakan perlakuan dengan berat isi terendah yaitu 1,19 g cm-3. Variabel pengamatan penetrasi 0-10 cm menunjukkan bahwa perlakuan GBS merupakan perlakuan dengan penetrasi ter-rendah yaitu 1,3 Mpa. Perlakuan GBS nemiliki nilai evaporasi tertinggi (4.88 mm). Pada variabel pengamatan jumlah bunga, masa tumbuh daun dan jumlah buah, perlakuan GBS merupakan perlakuan yang paling optimal. Perlakuan GBS berjumlah 21 bunga percabang atau 7 kali lipat lebih banyak dari variabel kontrol. Perlakuan GBS dengan masa tumbuh daun yang paling singkat yaitu 8 hari atau 40% lebih singkat dari variabel kontrol. Dan jumlah buah yang paling banyak yaitu 9 buah percabang atau 3 kali lipat lebih banyak dari variabel kontrol. Uji korelasi menunjukkan bahwa variabel berat isi memiliki nilai korelasi yang kuat terhadap variabel penetrasi (r = 0,76) dan evaporasi (r = 0,86). Kurva linear menunjukkan bahwa semakin tinggi berat isi, semakin tinggi nilai penetrasinya dan semakin tinggi berat isi, semakin rendah nilai evaporasinya. Berat isi dan jumlah buah menunjukkan adanya korelasi yang kuat (r = 0,95). Penetrasi menunjukkan adanya korelasi yang kuat dengan variabel jumlah buah (r = 0,80). Kurva linear menunjukkan adanya interaksi negatif semakin tinggi berat isi maka semakin sedikit jumlah buah. Semakin tinggi penetrasi maka semakin sedikit jumlah buah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan tanah dapat mengurangi kepadatan tanah dan meningkatkan produksi tanaman apel.
English Abstract
Apple (Mallus sylvestris Mill.) is one of the most economically valuable horticulture product in Indonesia, especially in Batu and Malang Region. Soil compaction is an undesirable occurrence in cultivation practices. Less-preferable soil physic properties will limit plant’s growth due to lack of nutrients in the soil (Hardjowigeno 2002). Therefor this study was conducted to study the effects of tillage to soil compaction and apple plant’s production in Kusuma Agrowisata. This research was conducted in January 2017 to march 2017 in Kusuma Agrowisata, Batu. Laboratorial analysis performed in Agriculture Faculty, Brawijaya University, department of soil science. There are 8 treatments used those are Control (K), shoveling (G), contouring (B), weeding (S), shoveling contouring (GB), shoveling weeding (GS), weeding contouring (SB) and shoveling contouring weeding (GBS). Those treatments will have 4 repetition each. 7 variables proposed to prove the hypothesis and observed once every week for 8 weeks. Those variables are bulk density (g cm-3), water content (%), penetration (Mpa), evaporation (mm), number of flowers, leaves grow time, and number of fruits. Bulk density (g cm-3), water content (%), penetration (Mpa) observed within two depths, 0-10 cm (upper subsoil) and 20-30 (lower subsoil). The results will be analyzed statistically using Smirnoff-kolmogorov (normality test), Analysis of Variance (α= 0,05), Duncan (α= 0,05) and Correlation. This research resulting that soil tillage significantly (α= 0,05) affects bulk density 0-10 cm, penetration 0-10 cm, evaporation, number of flowers, leaves grow time and number of fruits. GBS has the lowest value of bulk density (1,19 g cm-3). GBS also has the lowest penetration value (1.3 Mpa). GBS results highest value of evaporation (4.88 mm). As for plant’s yield involving variable such as number of flowers, leaves grow time and number of fruits, GBS is the most optimum treatment amongst others. GBS results the most number of flowers (21 per branch) which is 7 times more than K. GBS results the quickest leaves growing time (8 days) which is 40% quicker than K, and GBS results the most number of fruits (9 per branch) which is 3 times more than K. Correlation test shows that bulk density has a strong correlation link to soil penetration (r = 0,76) and evaporation (r = 0,86). Linear curve shows an interaction between those variables. The higher number of bulk density results in higher soil penetration. The higher number bulk density results in lower evaporation. Correlation test also performed between bulk density, penetration and number of fruits to see the relation between them. Bulk density and number of fruits resulting a strong correlation (r = 0,95), penetration and number of fruits also resulting a strong correlation (r = 0,80). Linear curve shows an interaction between those variables. The higher bulk density and penetration result in reducing number of fruits. From those results can be drawn a conclusion that soil tillage can alter soil compaction and plant’s yield.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/313/051706836 |
Uncontrolled Keywords: | Apel (Mallus sylvestris Mill.), Tanah |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.1 Pomaceous fruits > 634.11 Apples |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 31 Oct 2017 02:04 |
Last Modified: | 22 Jun 2022 05:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4595 |
![]() |
Text
DYMAS ARRIO PRIHUTOMO.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |