Dalilah, Khansa (2017) Kegagalan Proses Pembangunan Perdamaian Nepal Paska Perjanjian Comprehensive Peace Accord Tahun 2007-2015. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Nepal merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah konflik sipil bersenjata yang menyebabkan kondisi dalam negeri menjadi tidak stabil. Selama sepuluh tahun, konflik sipil Nepal antara pemerintah dan Maoist banyak menyebabkan implikasi diberbagai bidang terutama keamanan dan pembangunan negaranya. Sehingga sebagai bentuk resolusi konflik yang terjadi, kedua pihak sepakat untuk mengakhiri konflik dan mencapai kesepakatan damai yang menghasilkan Comprehensive Peace Accord (CPA) pada November 2006. Paska CPA, proses pembangunan perdamaian pun dilakukan sebagai bentuk rekonstruksi paska konflik sesuai yang tertulis dalam CPA terkait manajemen mantan kombatan, persenjataan, dan transformasi dibidang politik, ekonomi dan sosial, kepatuhan dalam menegakan HAM dan demokrasi. Dalam melakukan upaya pembangunan perdamaian, Nepal dibantu dan dimonitoring oleh United Nations Mission in Nepal (UNMIN) dan badan PBB lainnya. Namun pada prosesnya, masih terjadi eskalasi konflik paska aktivitas disarmament, demobilization dan reintegration dalam proses security sector reform yang dilaksanakan di Nepal. Sehingga fokus dalam penelitian ini akan menjelaskan mengapa terjadi kegagalan dalam proses pembangunan perdamaian Nepal paska perjanjian CPA. Dengan alat analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Security Sector Reform sebagai salah satu aktivitas dalam proses pembangunan perdamaian. Yang diharapkan dapat mampu menjelaskan faktor apa yang menyebabkan eksalasi konflik baru terjadi dalam proses pembangunan perdamaian Nepal paska perjanjian CPA 2007-2015.
English Abstract
Nepal is one of the countries that has a history of armed civil conflict then it embarked the domestic conditions became unstable. For ten years, Nepal's civil conflict between the Government and the Maoist caused many implications in various fields especially the security and development of the country. To resolving conflict, both parties agreed to end a violent conflict and reached a peace agreement that signed the Comprehensive Peace Accord (CPA) in November 2006. After the signing of CPA, the process of peacebuilding was implemented as a form of post-conflict reconstruction under the CPA to manage arms and amry, transformation in the political, economic and social, and compliance to human rights and democracy. In conducting the peacebuilding efforts, Nepal was aided and monitored by the United Nations Mission in Nepal (UNMIN) and other UN agencies. However, in the peacebuilding process, a new escalation of violent conflict still occured after implementation of the disarmament, demobilization and reintegration in the process of security sector reform in Nepal. And the focus of this thesis will explain why the failure occurred in the process of peacebuilding after the signing of CPA. With analysis tools to be used in this thesis is Security Sector Reform as one of the activities in the process of peacebuilding. Hopefully, this thesis can explain what regardless of the contributing factors that cause for a new conflicts to occour in the process of peacebuilding after the signing of CPA in the period 2007-2015.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2017/627/051707912 |
Uncontrolled Keywords: | Konflik, Kegagalan, Pembangunan Perdamaian, Comprehensive Peace Accord, Nepal |
Subjects: | 300 Social sciences > 327 International relations > 327.1 Foreign policy and specific topics in international relations > 327.16 International conflict |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 30 Oct 2017 03:45 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 02:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4539 |
Text
Khansa Dalilah.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |