Praktik Sosial Warok Pada Komunitas Taropan (Studi Pratik Sosial Tokoh Warok Dalam Tradisi Bhuwuhan Pada Komunitas Taropan Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

Devi, Nourma Ulva Kumala (2017) Praktik Sosial Warok Pada Komunitas Taropan (Studi Pratik Sosial Tokoh Warok Dalam Tradisi Bhuwuhan Pada Komunitas Taropan Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap moment hajatan tentunya berkaitan dengan kebiasaan masyarakat untuk melakukan sumbang-menyumbang atau bhuwuh. Hal ini yang menjadi tradisi tersendiri pada masyarakat komunitas Taropan di kecamatan Tiris kabupaten Probolinggo dalam melakukan rutinitas bhuwuhan (Bhubuwan) yang didasari oleh sistem kekerabatan dan nilai adep asor antar sesama anggota kepada tokoh tetua adat (warok) sebagai suatu nilai adat yang disepakati bersama saat memberi dan mengembalikan bhuwuhan. Antusias warga untuk ikut menjadi anggota Komunitas Taropan sangat tinggi terutama di tiga desa yaitu Pesawahan, Pedagangan dan desa Tegalwatu sekalipun harus menanggung resiko ketika bhuwuhan dalam jumlah yang banyak tidak dikembalikan. Ini yang menjadi alasan dilakukankannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini menjelaskan proses rutinitas bhuwuhan sebagai sebuah tradisi pada komunitas Taropan, dan menganalisis praktik sosial tetua adat (warok) yang lebih dominan dalam upaya mempertahankan tradisi bhuwuhan pada komunitas Taropan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis teori dalam penelitian ini adalah praktik sosial Pierre Bourdieu mengenai dialektika antara struktur dan agen melalui wacana habitus, arena dan modal sebagai kapasitas dari setiap aktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rutinitas bhuwuhan dapat menjadi sebuah tradisi pada komunitas Taropan karena tatanan habitus yang terorganisir dan terstruktur dari kebiasaan memberi bhuwuhan. Kebiasaan ini didasari sistem kekerabatan yang kuat serta nilai adep asor antar sesama anggota kepada tokoh warok melalui cara memberi dan membalas bhuwuhan sebagai pengikat (investasi) agar kekerabatan tersebut tetap terjaga. Serta praktik sosial tokoh warok terhadap anggota melalui kemampuan modal budaya, ekonomi, sosial dan simbolik menentukan posisi tokoh warok lebih dominan dalam mempertahankan tradisi bhuwuhan dalam ranah komunitas Taropan.

English Abstract

Every moment of celebration (hajatan) in Indonesia surely related to people habit to give certain amount of money to congratulate thehajatan, which calledbhuwuh. Bhuwuh became a tradition in Taropan community in KecamatanTiris, KabupatenProbolinggo in doing the routine. This activity based on the kinship system and adepasor value among community members and warok1 as customary local rule which was agreed to mutually give and return bhuwuhan in the next hajatan. The members enthusiasm to join Taropan community was very high especially which was located in three regions: Pesawahan, Pedagangan, and Tegalwatu, despite the risk of not returning the bhuwuhan with the same amount of money. Here was the background research. The research aimed to first, explain the routine process of bhuwuhan that became the tradition in Taropan community, second, analyze the social practice of the dominant warok and community members in order to maintain bhuwuhan in Taropan community. The research used qualitative method with case study, meanwhile data was collected by utilizing observation, interview, and documentation. The research used Social Practice theory by Pierre Bordieuas as instrument to analysis the case. The social practice theory discussed the dialectics between structure and agent through habitus discourse, field, and capitals which showed the capability of the actors. The result of this research revealed that bhuwuhan routine happened to be a tradition in Taropan community because of the order of organized and structured habitus in giving bhuwuh. The habit based on the strong kinship system andadepasor value among members to warok through giving and returning more amount of money as bonding method to the community, which also could be referred to investment, so that it could maintain the kinship. The social practice that was done by warokto the members through the capital capability: cultural, economic, social, and symbolic decided warokposition in maintaining bhuwuhantradition in the field of Taropan community.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/392.5/DEV/p/2017/041705280
Uncontrolled Keywords: habitus, capital, field, social practice, bhuwuhan, Taropan Community,Habitus, Modal, Arena, Praktik Sosial, Bhuwuhan, Komunitas Taropan,
Subjects: 300 Social sciences > 392 Customs of life cycle and domestic life > 392.5 Wedding and marriage customs
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 20 Jul 2017 06:25
Last Modified: 25 Nov 2021 08:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/432
[thumbnail of Nourma Ulva Kumala Devi., S.Sos .pdf] Text
Nourma Ulva Kumala Devi., S.Sos .pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item