Pengaruh Konsentrasi Daminozide Dan Waktu Disbudding Pada Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.)

Ni’mah, Ani Nurin (2017) Pengaruh Konsentrasi Daminozide Dan Waktu Disbudding Pada Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Krisan pot sangat digemari oleh masyarakat karena variasi warna, bentuk bunga dan ketahanan bunga yang tidak mudah layu. Permintaan Krisan pot jenis standar banyak diminati oleh konsumen. Di PT. Wahanakharisma Flora, penjualan krisan pot pada bulan Juni - Agustus 2015 sebanyak 6000-12.000 pot, sedangkan di Condido Agro KbU, pada bulan Juli – September 2016 penjualan krisan pot setiap minggunya mencapai ± 1500 pot (Kusuma, 2015; Ni’mah 2016). Perlu teknik khusus untuk meningkatkan kualitas tanaman krisan agar memenuhi standar kualitas krisan pot. Teknik yang dapat diterapkan ialah dengan perlakuan daminozide dan disbudding. Daminozide merupakan jenis zat pengatur tumbuh yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembungaan pada tanaman krisan. Aplikasi daminozide dengan konsentrasi 0 ppm akan menghasilkan tanaman krisan dengan tinggi lebih dari 30 cm. Tinggi tersebut belum memenuhi standar kualitas krisan pot yaitu memiliki tinggi 2 sampai 2,5 kali tinggi pot (Crater, 1992). Selain tinggi tanaman, faktor penentu kualitas krisan pot yang lain yaitu diameter bunga. Akan tetapi untuk memiliki bunga berdiameter besar perlu dilakukan tindakan khusus yaitu pembuangan bakal bunga yang tidak diinginkan (Disbudding). Untuk mendapatkan kualitas bunga yang baik maka proses ini harus segera dilakukan dan diupayakan bakal bunga yang dibuang, masih sekecil mungkin. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan tentang konsentrasi daminozide dan waktu disbudding yang tepat untuk mendapatkan kualitas dan mutu bunga krisan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelari interaksi konsentrasi daminozide dan waktu disbudding pada pertumbuhan dan pembungaan tanaman Krisan pot serta mengetahui pengaruh konsentrasi daminozide dan waktu disbudding terbaik pada pertumbuhan dan pembungaan krisan pot. Hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat interaksi konsentrasi daminozide dan waktu disbudding yang tepat untuk mengendalikan pertumbuhan dan pembungaan pada tanaman Krisan pot, serta mampu meningkatkan diameter bunga pada tanaman Krisan pot. Penelitian ini dilaksanakan di Condido Agro-KbU, Jalan Km-2 Nongkojajar Kecamatan Tutur Pasuruan. Kegiatan penelitian berlangsung pada bulan Januari 2017 s/d April 2017. Alat yang digunakan adalah pot berdiameter 16cm dengan tinggi 12 cm, selang bros, sprayer, dan penggaris. Bahan yang digunakan adalah bibit Krisan pot warna putih tulang yang berasal dari Condido Agro KbU, air, retardan alar dengan bahan aktif daminozide, cocopeat, pupuk kandang sapi, nutrisi AB mix, serta pestisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF), yang terdiri atas dua factor, yaitu konsentrasi daminozide yang terdiri dari K1 : 0 ppm, K2 : 4000 ppm, dan K3 : 8000 ppm. Sedangkan faktor kedua perbedaan waktu disbudding yang terdiri dari, T1 : 0 hari setelah inisiasi bunga, T2 : 7 hari setelah inisiasi bunga, dan T3 : 14 hari setelah inisiasi bunga. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan pada 3 mst dengan interval vi pengamatan 2 minggu sekali sampai waktu panen. Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan vegetative, generative, dan kualitas bunga. Pengamatan vegetatif meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai/tanaman), luas daun (cm2/tanaman), dan jumlah cabang (tangkai). Pengamatan generatif, yaitu umur inisiasi bunga (hst) dan umur coloring (hst). Pengamatan kualitas bunga, yaitu diameter bunga (cm), umur panen (hst) dan vase life (hsp). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila di dapatkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil pengamatan menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi daminozide dan waktu disbudding pada pertumbuhan vegetatif dan generatif tananaman, tetapi menunjukkan adanya interaksi pada lama kesegaran bunga. Konsentrasi daminozide 4000 ppm menghasilkan tanaman krisan dengan tinggi paling ideal dibandingkan dengan perlakuan 0 ppm dan 8000 ppm (kontrol). Jumlah daun paling banyak pada perlakuan kontrol waktu disbudding 0 hsi. Sedangkan luas daun paling besar didapat pada perlakuan disbudding 7 dan 14 hsi. Jumlah cabang tidak dipengaruhi oleh kedua perlakuan. Konsentrasi daminozide 8000 ppm (kontrol) mempercepat umur inisiasi bunga 2 hari dibanding dengan perlakuan lain. Sedangkan waktu disbudding 7 hsi mempercepat 1 minggu umur coloring dan umur panen serta memperbesar diameter bunga 5 cm lebih besar dibanding kontrol. Konsentrasi daminozide 8000 ppm dan waktu disbudding 7 hari setelah inisiasi memiliki kesegaran bunga 7 hari lebih lama dibanding dengan tanaman lain.

English Abstract

Chrysanthemums pot is very popular by the public, because of the variations in color, shape and durability of the flower that are not easily withered. Request a standard type of pot chrysanthemum is the most abundant type of chrysanthemum hobbyist. PT. Wahanakharisma Flora (WKF) sales of potted Chrysanthemum is June – August 2015 as much as 6.000-12.000 pot, while in Condido KbU Agro is July - September 2016 sales of potted chrysanthemums each week ± 1500 pot (Kusuma, 2015; Ni’mah 2016). Techniques to improve the quality of Chrysanthemum pot in order to meet the standards of quality Chrysanthemum pot. Techniques that can be applied is daminozide and disbudding. Daminozide is growing regulator substance that affect the growth and flowering Chrysanthemum. Daminozide application with concentration 0 ppm would result in the plant Chrysanthemum with a height of more than 30 cm. High quality standards have a potted Chrysanthemum namely have high 2 to 2.5 the height of the pot (Crater, 1992). Chrysanthemums potted determinants of the quality of the otheri the diameter of the flower. But to have a large diameter flowers need special measure, namely the disposal of unwanted interest would (Disbudding). To get the quality of flowers is good then this process be carried out the interest would have to be dumped still as small as possible. Therefore the required knowledge of the concentration daminozide and disbudding time for getting quality of Chrysanthemum pot. The purpose of this research is to study the interaction of daminozide dan disbudding to growth and flowering Chrysanthemum pot, and the influence of concentration daminozide and disbudding time the best to growth and flowering. The hypothesis of this research that is there interaction of concentration daminozide and the most appropriate disbudding time to control the growth and flowering Chrysanthemum pot and increasing the diameter of the flower chrysanthemums pot. The research was conducted in Condido Agro-KbU is located on Km-2 Nongkojajar, Pasuruan, East Java. The research was conducted in January until April 2017. The tools used are the pot diameter 16 cm and height of 12 cm, bros, sprayer, and ruler. The material used are standard type chrysanthemum seed varieties of Time Jewel age 12 days, water, retardant alar white active ingredient daminozide, planting media coccopeat cow manure 2:1, nutrient AB mix, and pesticides. This study used a Randomized Complete Block Design Factorial (RCBDF), which is composed of two factors, namely, daminozide concentration consisting of K1:0 ppm, K2: 4000 ppm, and K3: 8000 ppm. As for the second factor the time difference disbudding comprising, T1: 0 days after the initiation of flowers, T2: 7 days after initiation of flowers, and T3: 14 days after initiation of flowers. Each treatment was repeated 3 times so there are 27 units of the experiment. The observation is done at 3 weeks after planting with intervals of observation 2 weeks until harvest. The observation is vegetative growth, generative growth, and the quality of the flowers. Observation of vegetative consist plant height (cm), the number of leaves (leaf/plant), leaf area (cm2/plant), viii and number of branches. Generative observations include time of initiation (dap), and time of coloring (dap). The quality of interest include the flower diameter (cm), time harvesting (dap), and vase life (dap). Data was analyzed using of variance (F test) at 5% level to determine the effect of treatment and whenever there is significant, the test continued with Honestly Significant Difference (HSD) at 5%. The observations do not occur an interaction between treatment concentration daminozide and disbudding time on vegetative and generative growth, but the vase life shows interaction. The concentration of daminozide 4000 ppm chrysanthemum pot with high yields the most ideal compared to treatment 0 ppm and 8000 ppm (control) . The number of leaves at most the treatment control or disbudding 0 dap. While the broad leaves of the most treatment disbudding 7 and 14 dap. The number of branches is not affected by either treatment. The concentration of daminozide 8000 ppm more quickly the time of initiation 2 days compared with other treatment. While disbudding time 7 dap can accelerate 1 week age coloring of flowers, as well as enlarging the diameter of the flower 5 cm more large than the controls. Concentration of daminozide 8000 ppm and disbudding 7 dap have the vase life of flowers 7 days longlast than other treatment.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/288/051706256
Uncontrolled Keywords: Tanaman Krisan pot (Chrysanthemum sp.), Daminozide, Disbudding, Pertumbuhan dan Pembungaan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 24 Oct 2017 06:36
Last Modified: 06 Oct 2020 04:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4284
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item